Sunday, March 16, 2014

DUGAAN PUNGLI WARNAI PEMASANGAN LISTRIK DESA DI OKI

DINAS Pertambangan dan Energi serta perangkat desa diduga melakukan pungutan liar (pungli) dalam pemasangan Listrik Desa (Lisdes) di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Propinsi Sumatera Selatan. Padahal APBD OKI tahun 2013 sudah mengucurkan Rp 21.948.961.500,- untuk pembangunan Lisdes di Desa Bukit Batu, Desa Pangjalan, Desa Negri Sakti, Desa Rantau Karya, Desa Nusantara, Desa Kerta Mukti dan Desa Banyubiru. Namun dalam pelaksanaannya, setiap kepala keluarga (KK) dipungut Rp.4.000.000. Sementara setiap desa penduduknya lebih kurang 500 KK, sehingga pungutan yang dilakukan sebanyak 7 desa x 500 KK = 3500 KK x Rp 4.000.000 = Rp 14.000.000.000.
Dalam surat pengaduan Lembaga Swadaya Masyarakat Gerakan Anti Korupsi Indonesia (LSM GAKI) kepada Kapolda Sumsel yang ditembuskan kepada Kapolres OKI, Kejari OKI, dan yang bersangkutan dengan nomor surat 191/GAKI/SS/P/XII/2013 yang di tandatangani Ketua Harian, Anas SH, disebutkan bahwa yang dipertanyakan dana dari pemerintah khususnya Kabupaten OKI yang berjumlah puluhan milyar tersebut dikemanakan ? “Kalau masyarakat masih dipungut sebesar itu, ini sudah keterlauan. sedangkan kita ketahui sendiri kehidupan masyarakat di pedesaan yang sudah serba kekurangan ditambah lagi dengan beban pungutan liar yang mencekik leher tersebut. Untuk itulah kami memohon kepada aparat penegak hukum untuk proaktif dalam menanggapi laporan kami ini agar masyarakat tidak diperlakukan semena-mena dan hendaknya juga pihak berwajib dapat melakukan pemeriksaan terhadap Kepala Dinas Pertambangan dan oknum kepala desa yang diduga melakukan pungutan liar tersebut. Kalau hal ini tidak segera ditindaklanjuti, kami selaku pimpinan LSM gerakan anti korupsi akan memimpin aksi demo ke Pemkab OKI. Kami menghimbau kepada Bupati OKI yang baru untuk dapat meninjau kembali setiap SKPD-nya yang diduga banyak melakukan penyimpangan, begitu pula dengan perangkat desanya”.
Sementara itu beberapa masyarakat yang dihubungi Raito Ali dari FAKTA, mengatakan bahwa sampai saat ini listriknya belum terpasang, baru tiang-tiang listriknya yang didirikan. Sedangkan uangnya telah dibayar setahun yang lalu kepada kepala desa masing-masing. “Kami meminta kepada Bapak Bupati yang baru saja dilantik (Iskandar SE) untuk dapat memperhatikan nasib rakyat kecil yang hidupnya pas-pasan seperti kami ini”.
Sedangkan Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) yang dihubungi FAKTA di kantornya, tidak ada orang sama sekali, sunyi senyap bak kuburan. Katanya selaku abdi masayarakat selalu siap melayani masyarakat, nyatanya omong kosong belaka. Akankah Bupati OKI yang baru membiarkannya saja ? (F.601)R.26

No comments:

Post a Comment