Wednesday, March 19, 2014

INFO JATIM : RP 409 M UNTUK PERBAIKAN JALAN DI PROPINSI JATIM



KONDISI alam yang ekstrim dan hujan yang terus-menerus mengguyur hampir di seluruh wilayah Indonesia juga berdampak di Jawa Timur (Jatim). Banyak jalan utama di Jatim yang rusak akibat guyuran hujan. Pemerintah Provinsi Jatim pun tak tinggal diam. Untuk program perbaikan jalan, Pemprov Jatim telah menyiapkan anggaran Rp 409 miliar. Namun, karena jumlahnya yang terbatas, akan ada skala priositas untuk proyek tersebut. “Anggaran Rp 409 miliar tentu tidak bisa menjangkau semuanya. Sehingga terpaksa diprioritaskan untuk akses jalan yang rusaknya parah,” tegas Kepala Dinas PU Bina Marga Propinsi Jatim, I Made Sukartha.
Lebih dari tujuh titik ruas jalan di Jawa Timur berpotensi rusak akibat kondisi alam. Seperti ruas jalan pantai utara (pantura) Jawa Barat dan Jawa Tengah, akses tersebut juga rawan ambles, berlobang dan terputus, akibat banjir dan longsor.  Beberapa ruas jalan tersebut umumnya berada di daerah perbatasan, yakni akses penghubung antar kota atau kabupaten di Jawa Timur. Beberapa di antaranya adalah Ponorogo-Magetan, Trenggalek-Pacitan serta Mojokerto-Batu.
Ahmad Mahdi, Wakil Ketua Komisi D  DPRD Propinsi Jatim

Wakil Ketua Komisi D DPRD Propinsi Jatim, Ahmad Mahdi, pesimis upaya perbaikan tersebut berjalan maksimal. Ini karena program perbaikan terkendala hujan. “Sampai saat ini curah hujan masih tinggi. Di beberapa ruas jalan juga terjadi genangan dan banjir. Sehingga kerusakan bisa bertambah parah,” tutur politisi Partai Persatuan Pembangunan ini.
Karena itu, dalam waktu dekat, komisi yang membidangi pembangunan di Jatim akan memanggil Dinas PU Bina Marga terkait evaluasi dan progres perbaikan jalan tersebut. "Harapannya, jumlah kerusakan bisa diminimalisasi. Sehingga arus lalu lintas antar kota dan kabupaten di Jawa Timur tidak terganggu," terang politisi asal Fraksi Persatuan Pembanguan DPRD Propinsi Jatim ini serius.
Mahdi menyampaikan,  kondisi cuaca yang tidak menentu belakangan ini, perlu menjadi perhatian banyak pihak, terutama pengguna jalan. "Sebisa mungkin mereka membatasi muatan atau menggunakan kendaraan berat di ruas jalan tersebut," katanya.
Agar tidak merugikan masyarakat dan mengganggu akses ekonomi, Komisi D mengingatkan  Pemprop Jatim bisa memanfaatkan dana APBD  sebesar Rp 409 miliar untuk perbaikan dan pemeliharaan jalan milik propinsi secara maksimal. "Sehingga anggaran yang disiapkan tidak sia-sia," pungkasnya.
Kepala PU Dinas Marga Propinsi Jatim mengatakan, sejumlah ruas jalan tersebut sementara ini masih dalam kondisi bagus. Namun, karena sifat tanahnya yang labil, ruas jalan penghubung tersebut berpotensi rusak. “Sedikit saja terkena banjir, jalan bisa rusak. Apalagi kalau sampai ada longsor. Ini tentu mengkhawatirkan. Karena itu masyarakat harus berhati-hati,” tuturnya.
Upaya pemeliharaan, lanjut Made Sukartha, terus dilakukan pemerintah provinsi. Namun, karena anggaran yang terbatas, tidak semua akses bisa ditangani. Untuk tahun 2014, misalnya, pihaknya masih fokus pada perbaikan sejumlah jalan rusak. “Saat ini kondisi jalan banyak yang berlobang. Beberapa juga bergelombang. Sehingga perlu pengaspalan ulang,” bebernya.
Made menambahkan, secara keseluruhan, ada sekitar 300 km jalan di Jawa Timur yang masuk dalan kategori rusak parah. Ruas jalan tersebut tersebar di sejumlah titik di Jawa Timur. Di antaranya adalah Jatirogo, Trenggalek-Ponorogo, Mlirip-Gedek, Ploso-Lamongan dan Ploso-Gedek.
Disinggung mengenai dampak jalan rusak terhadap distribusi barang antar wilayah, Made mengaku tidak terlalu signifikan. Sebab, sebagian besar ruas jalan rusak tersebut merupakan jalan alternatif. (F.834)R.26

No comments:

Post a Comment