Friday, January 13, 2017

DRESTA BALI

Kecewa, Sukaja Hengkang Dari Golkar Ke NasDem

Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Bali, I Ketut Sudikerta.
KETUA DPD Partai Golkar Provinsi Bali, I Ketut Sudikerta, menghargai pilihan politik I Wayan Sukaja yang memilih meninggalkan Golkar dan bergabung dengan Partai NasDem. Ia berpandangan, kader yang lompat pagar itu mungkin merasa nyaman di partai barunya.
"Gini-gini, kalau orang nyeberang (pindah ke partai lain), saya hargai, hormati, appreciate (apresiasi). Itu hak politik setiap tokoh, setiap kader yang pindah partai kita hargai. Kalau pindah-pindah partai, monggo itu haknya. Mungkin merasa nyaman di sana (di partai yang baru), silahkan di sana, tidak ada masalah," ujar Sudikerta saat dikonfirmasi usai menghadiri rapat paripurna DPRD Provinsi Bali, Senin (22/8).
Sukaja resmi meninggalkan Golkar terhitung sejak 18 Agustus lalu. Padahal, ia baru bergabung ke Partai Golkar sekira tiga bulan lalu. Ia memutuskan mundur dari Golkar karena kecewa dengan pengelolaan Partai Golkar di tingkat daerah. Selain itu, mantan kader PDIP dan Hanura ini juga kecewa terhadap proses Musda Golkar Kabupaten Tabanan. Bulan lalu ia kalah bertarung merebut jabatan Ketua Golkar Tabanan. Ia kemudian diberi jabatan sebagai Wakil Ketua DPD Golkar Tabanan. Ia dikabarkan kecewa karena tak diberikan jabatan sebagai Ketua Harian DPD Golkar Tabanan. Lalu pindah ke NasDem, Sukaja diberi jabatan Wakil Ketua Bidang Politik dan Pemerintahan DPW Partai NasDem Provinsi Bali.
Terkait kekecewaan Sukaja bahwa Partai Golkar tidak dikelola dengan profesial sehingga ia memilih hengkang ke NasDem, dibantah oleh Sudikerta. "Yang dibilang kurang profesional, saya kira tidak. Kami sudah mulai konsolidasi partai tingkat kecamatan bahkan sampai tingkat desa di setiap kabupaten/kota. Itu menunjukkan kita kelola partai secara profesional. Kalau kader yang datang hanya merecoki minta duit, minta jabatan, buat apa ! Kalau mau profesional kita harus menempatkan kader yang siap ngayah lahir batin. Monggo datang ke kita, kita kasi. Bukan minta ini, minta itu," tegas Sudikerta.
Bakal calon Gubernur Bali 2017-2022 dari Partai Golkar ini mengaku, hengkangnya Sukaja ke NasDem tidak merugikan Golkar. Sukaja yang masih seumur jagung di Golkar dinilainya tidak banyak berkontribusi untuk Golkar. Karena itu, hengkangnya mantan Ketua DPRD Tabanan itu, menurut Sudikerta, tidak akan mempengaruhi konsolidasi dan soliditas Golkar menghadapi Pilgub Bali mendatang. Ia mengklaim, banyak tokoh yang siap bergabung dengan Golkar. 

"Saya kira tidak (konsolidasi Golkar tak terganggu menjelang Pilgub). Banyak kader, banyak tokoh yang mau masuk ke kita (Golkar). Yang masuk baru kemarin, terus pindah lagi, bawa apa sih dia ?" kata Sudikerta. (rie) web majalah fakta / majalah fakta online / mdsnacks

No comments:

Post a Comment