Monday, January 9, 2017

ADVETORIAL

Peserta Festival Lintas Budaya Diarak Naik Becak

Para peserta Festival Lintas Budaya “Surabaya Cross Culture Folks 
and Art Festival” 2016 saat beraksi di depan monumen Bambu Runcing.
PENYELENGGARAAN Festival Lintas Budaya “Surabaya Cross Culture Folks and Art Festival” 2016 terasa berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Pasalnya, tahun ini jumlah peserta dari luar negeri jauh lebih banyak. Selain itu, seluruh peserta diarak naik becak mulai Taman Bungkul hingga Patung Karapan Sapi, Jalan Basuki Rahmat, Minggu (14/8).
Sesampai di Patung Karapan Sapi, para peserta dari dalam maupun luar negeri berjalan kaki menuju monumen Bambu Runcing. Di lokasi tersebut, mereka secara bergantian menampilkan atraksi seni masing-masing. Walikota Surabaya, Tri Rismaharini, yang melepas rombongan dari Taman Bungkul juga ikut bergabung dalam atraksi seni di Bambu Runcing. Bahkan, orang nomor satu di Pemkot Surabaya itu ikut larut dalam tari-tarian tradisional masing-masing negara.
Aku kesel rek. Nari ping limo mau (Saya lelah. Tadi menari lima kali),” ujar Bu Risma - sapaan Tri Rismaharini.
Dijelaskan Bu Risma, lokasi monumen Bambu Runcing sengaja dipilih lantaran monumen tersebut kental nuansa perjuangan. Sebab, Festival Lintas Budaya kali ini digelar juga dalam rangka memeriahkan HUT Kemerdekaan RI Ke-71.
Sedangkan peserta yang ikut ambil bagian dalam even tahunan ini sebanyak 187 orang dari dalam negeri dan 158 orang dari luar negeri. Beberapa negara yang mengirimkan delegasinya antara lain Amerika Serikat (AS), Polandia, Estonia, Rumania, Tiongkok, dan Korea Selatan. Sementara perwakilan dalam negeri datang dari Kota Bulungan (Provinsi Kalimantan Utara), Kota Balikpapan (Provinsi Kalimantan Timur), Kabupaten Sleman dan Kota Yogyakarta (keduanya Provinsi D I Yogyakarta), Kabupaten Salatiga (Provinsi Jawa Tengah), dan tentunya tuan rumah Kota Surabaya (Provinsi Jawa Timur).
Bu Risma menyatakan, pihaknya punya misi khusus di balik pagelaran Festival Lintas Budaya. Yakni, menunjukkan kepada dunia internasional bahwa Surabaya adalah kota yang aman dan nyaman. Dengan demikian, Kota Pahlawan sangat cocok menjadi etalase budaya baik dari dalam maupun luar negeri.
Dia berharap, momen ini dapat dimanfaatkan publik Surabaya untuk menambah pengetahuan akan budaya. Apalagi, para delegasi dari sejumlah negara dan daerah akan berada di Surabaya hingga 18 Agustus. Mereka juga dijadwalkan mengikuti upacara peringatan kemerdekaan RI di Balai Kota pada 17 Agustus.
Sementara itu, salah seorang peserta dari Xianmen, China, Zeng Xue Wen, mengapresiasi festival lintas budaya yang dikemas menarik. Ia beserta kesepuluh rekannya pun membawa beberapa kegiatan tradisional China sebagai perkenalan budaya ke masyarakat umum.

“Kami mengikuti kegiatan lintas budaya ini juga sebagai peringatan sepuluh tahun kerja sama Surabaya dan Xianmen. Nantinya, kami akan menampilkan drama Kaociaxi (pertunjukan karakter/peran), nyanyian opera kecaixi, tarian dua putri Xinjiang, serta tarian gadis Istana Dinasti Han dan Tang,” katanya. (Rilis) web majalah fakta / majalah fakta online / mdsnacks

No comments:

Post a Comment