Evaluasi APBD 2016, Adi Wiryatama - Kusuma
Putra Tak Kompak
Gede Kusuma Putra |
KETUA DPRD Provinsi Bali,
I Nyoman Adi Wiryatama, menyoroti penyerapan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah (APBD) Provinsi Bali Tahun Anggaran 2016. Ia menilai jalannya APBD 2016
selama tiga bulan terakhir masih lambat. APBD 2016 itu ditetapkan dalam sidang
paripurna DPRD Bali pada Desember 2015.
Adi
Wiryatama mengungkapkan, hasil evaluasi APBD 2016 dalam rapat pimpinan DPRD
Bali dengan eksekutif pekan lalu, penyerapan APBD 2016 belum mencapai 10
persen. Politisi senior PDIP ini mengatakan, idealnya penyerapan APBD 2016
untuk tiga bulan pertama ini sudah mencapai minimal 10 persen.
“Jalannya
APBD 2016 baru 5-6 persen. Kalau melihat dari kacamata saya, awalnya ini agak
terlambat. Tiga bulan ini minimal seharusnya 10 atau 15 persen. Ini kalau kita
bagi rata-rata. Kalau 5-6 persen itu agak terlambat," kata Adi Wiryatama
di gedung DPRD Bali.
Penilaian
Adi Wiryatama ini rupanya tak serta-merta diamini anggotanya. Dikonfirmasi terpisah,
kolega Adi Wiryatama di Fraksi PDIP yang duduk di Komisi II DPRD Bali, Gede
Kusuma Putra, mengatakan, evaluasi penyerapan APBD 2016 terlalu dini dilakukan.
Ia tak sepakat jika realisasi APBD 2016 dinilai lambat. Kusuma Putra
menjelaskan, APBD 2016 tidak langsung digunakan usai ditetapkan pada Desember
2015.
“Masih
ada proses verifikasi di Kemendagri (Kementerian Dalam Negeri). Prosesnya tidak
cepat, karena semua APBD dari semua daerah diverifikasi," jelas Kusuma
Putra saat ditemui di ruangan kerjanya, Senin (14/3).
Wakil
rakyat yang dikenal "jago anggaran" ini menambahkan, proses
verifikasi APBD di Kemendagri yang menghabiskan waktu yang tidak singkat itu
menyebabkan APBD 2016 belum efektif berjalan selama tiga bulan terakhir.
"Ya, memang terlalu dini mengevaluasi penyerapan anggaran," ujarnya.
Menurutnya,
evaluasi penyerapan anggaran idealnya dilakukan pada akhir tahun anggaran.
"Atau paling tidak saat pembahasan APBD Perubahan pada bulan Juli atau
Agustus," kata politisi asal Buleleng ini.
Lebih
lanjut ia mengatakan, kendati penyerapan
APBD 2015 masih rendah, namun ia optimis penyerapan anggaran untuk tahun
2016 ini akan tinggi. Menurutnya, keberadaan Tim Pengaman dan Pengawal
Pemerintahan dan Pembangunan Daerah (TP4D) Provinsi Bali yang dipimpin Kepala
Kejaksaan Tinggi Bali akan menjadi salah satu faktor yang akan mampu mendongkrak
penyerapan anggaran.
“TP4D
itu akan melakukan pengawasan pelaksaan pembangunan, juga mendorong
meningkatkan penyerapan anggaran. TP4D tidak hanya bertugas untuk mengawasi dan
melakukan kajian untuk bisa mencairkan dana hibah. Itu hanya salah satu tugasnya,"
pungkas Kusuma Putra. (Tim) web majalah fakta / majalah fakta online
No comments:
Post a Comment