Ketua, Dosen Dan Staf
Gunakan Dana Stikom Untuk Pelesiran Ke Bali
Ketua Stikom Banyuwangi, Choirul Anam MKom |
KONTROVERSI pemanfaatan dana Stikom Banyuwangi
untuk pelesiran sejumlah dosen dan staf ke Bali hingga kini belum berakhir.
Informasi
yang diterima FAKTA, dana internal Stikom Banyuwangi senilai berkisar Rp 100
juta digunakan untuk kegiatan agenda yang tidak ada kaitannya dengan progam
kemajuan Stikom Banyuwangi. “Apa hubungannya, Mas, wisata para dosen dan staf
itu dengan kemajuan Stikom ke depan ?” kata sejumlah mahasiswa Stikom Banyuwangi
kepada Hayatul Makin dari FAKTA.
Keprihatinan
juga disampaikan sejumlah dosen lainnya. Mereka khawatir hal ini diketahui
masyarakat luas sehingga menimbulkan penilaian negatif terhadap Stikom secara
keseluruhan. “Coba lihat fasilitas kita saja masih banyak yang kurang. Sudah, Mas,
repot kalau bicara soal itu, saya kira sampean
bisa menilainya sendiri,” kata mereka.
Sekitar
20-an dosen dan staf yang mengajak keluarganya melakukan wisata ke Bali pada Februari
2016. Dan, bagi mereka yang tidak mengajak keluarganya diberi sejumlah uang pengganti
berkisar Rp 375 ribu.
Ketua
Stikom Banyuwangi, Choirul Anam MKom, ketika dikonfirmasi FAKTA berupaya menghindar dengan menutup kantornya.
Ketika didesak untuk klarifikasi, ia berkata,”Ooo saya sibuk, saya mau keluar,”
seraya cepat-cepat menutup pintu kantornya. Anam berdalih bahwa dirinya
berwisata bersama dosen dan stafnya ke Bali itu bagian dari pelayanan kesejahteraan
kepada bawahan. “Itu bagian dari kesejahteraan untuk mereka. Kesejahteraan itu nggak
harus gaji dan makan saja, wisata itu juga salah satu bagian kesejahteraan”.
Alasan
yang disampaikan Anam tersebut disesalkan oleh sejumlah mahasiswa dan stafnya
yang kebetulan saat itu mengetahuinya. “Ngomong apa itu, Mas ? Jawabannya kok
mengada-ada,” kata mereka kepada FAKTA. (F.512) web majalah fakta / majalah fakta online
No comments:
Post a Comment