Bu Risma Turun Urai
Kemacetan Saat Hujan Deras
Walikota Surabaya, Tri Rismaharini atau Bu Risma |
SIAPA tak kenal dengan Tri Rismaharini yang
akbar dipanggil Bu Risma sebagai sosok Walikota Surabaya peraih berbagai
penghargaan tentang penataan lingkungan perkotaan ?
Kamis
(13/3), warga Kota Surabaya diguyur hujan deras disertai angin kencang. Seluruh
kota sejak pukul 14.00 WIB terguyur hujan berkapasitas tinggi dan
mengkhawatirkan warga kota. Akibatnya, sejumlah jalan protokol di Surabaya
mengalami banjir yang diperkirakan mencapai setengah meter. Tak urung kejadian
ini membuat beberapa ruas jalan utama di Surabaya menjadi macet. Saat itulah sebuah
kejadian tak terduga terjadi di tengah kemacetan lalu lintas. Seseorang yang
memakai jas hujan berwarna kuning tampak berdiri di tengah kemacetan. Tubuhnya
tak tinggi besar. Ia adalah seorang wanita. Ia adalah Bu Risma, Walikota
Surabaya.
“Ya
saya berusaha membantu mengurai kendaraan-kendaraan agar tidak terjadi
kemacetan panjang,” ujar Bu Risma.
Terlihat,
Bu Risma ikut mengatur jalan di tikungan Gayungsari ke arah keluar Jl A Yani.
Tak mempedulikan hujan deras yang mengguyur, Bu Risma berupaya keras mengurai kemacetan yang luar biasa terjadi di
jalan raya yang kerap kali memang sangat padat oleh volume kendaraan.
Sontak,
para pengguna jalan dan warga Surabaya mengabadikan apa yang dilakukan Bu Risma
itu dan menjadi ramai di sosial media.
Sebelumnya,
Bu Risma juga terlihat mengatur lalu lintas di Kampung Wonorejo. Aksi Bu Risma
ini membuat warga sekitar langsung melihat dan mendukung langkah walikota yang
mengatur lalin di kampungnya tersebut.
"Betul
Bu Walikota, truk-truk itu susah diatur Bu. Kami kesulitan jalan karena
truk-truk itu mondar-mandir bikin debu berterbangan," kata Salehudin,
salah seorang warga Kota Surabaya yang kebetulan melintas.
Menurut
Salehudin, truk-truk pengangkut tanah dan material bangunan itu mulai masuk
melewati jalan kampung sekitar pukul 08.00 WIB hingga sore hari.
Umumnya,
truk-truk tersebut membuat arus lalin di jalan kampung macet. Tidak jarang
terjadi adu mulut antara warga dengan sopir truk proyek.
"Bu
Walikota sudah tahu sendiri kondisi di sini, mudah-mudahan akan ada kebijakan
pengaturan sehingga warga tidak susah terus," ucapnya penuh harap.
Hal
yang sama disampaikan warga lainnya, Bambang. Menurut Bambang, banyaknya truk
yang melewati jalan Kampung Wonorejo membuat jalan aspal selebar 3 meter
menjadi bergelombang. Jika sudah begitu, ketika hujan turun jalan beraspal itu menjadi
becek dan licin. "Kalau sudah begitu warga hanya mengeluh saja tanpa bisa
berbuat apa pun," tuturnya.
Seperti
diketahui, hujan deras yang mengguyur Surabaya memicu genangan air di berbagai
titik di jantung Kota Pahlawan. Imbasnya, penumpukan kemacetan lalu lintas tak
bisa dihindarkan. Dan, seperti kebiasaan sebelumnya, Walikota Surabaya, Tri
Rismaharini, pun segera turun ke lapangan. Turunnya orang nomor satu di
Surabaya ini untuk memantau anak buahnya dalam mengendalikan genangan air hujan
agar segera surut.
Selain
membersihkan selokan, Bu Risma juga terlihat turun di Jalan Panglima Sudirman
untuk ikut mengurai padatnya antrean kendaraan agar tak terjadi kemacetan. Bu Risma
yang saat itu mengenakan jas hujan kuning tidak segan-segan mengarahkan
kendaraan agar tidak saling serobot.
Tidak
hanya Bu Risma yang turun keliling memantau imbas hujan deras, namun semua
pejabat diperintahkannya menuju lokasi-lokasi yang rawan banjir. Misalnya di
Surabaya barat yang menjadi prioritas penanganan banjir, khususnya di Desa
Sumberejo dan kawasan Gendong di Kecamatan Pakal. Di dua kawasan itu, ratusan
aparat Satpol PP dan Linmas dikerahkan.
Di
kawasan Gendong terlihat sembilan truk satpol PP yang hilir-mudik mengangkut
ratusan warga yang motornya mogok terjebak banjir setinggi 60 cm. Proses
evakuasi pengendara motor tersebut dipimpin langsung Kasatpol PP, Irvan
Widyanto.
Karena
cuaca yang dingin dan banyaknya warga yang diangkut truk, membuat Irvan mengambil
inisiatif dengan membagi-bagikan nasi bungkus dan teh panas yang dikemas dalam
kantong plastik. Irvan sendiri dan anak buahnya basah-kuyup karena tidak
mengenakan jas hujan.
Begitu
pula di Desa Sumberejo. Dua perahu milik Linmas disiagakan untuk mengantisipasi
sewaktu-waktu dilakukan evakuasi warga yang rumahnya terendam akibat luapan
Kali Lamong di Gresik. Hingga malam, ratusan anggota Satpol PP dan Linmas masih
belum tuntas dan terus melakukan proses evakuasi warga melewati akses yang
menghubungan Gresik ke Pakal dan Benowo tersebut. (F.809) web majalah fakta / majalah fakta online
No comments:
Post a Comment