Friday, October 2, 2015

ADVETORIAL BATOLA

Mentan : Batola Berpotensi Tanam Setahun 2 Kali

Lahan Tanam Setiap Tahun Meningkat


KABUPATEN Barito Kuala (Batola), Provinsi Kalimantan Selatan, meski sama dengan daerah-daerah lain di Indonesia mengalami kekeringan akibat musim kemarau, namun para petani Batola bersama-sama Menteri Pertanian (Mentan) Republik Indonesia,Andi Amran Sulaiman, melakukan panen raya di Desa Karang Buah, Kecamatan Mandastana.
Seperti yang dinyatakan Mentan bahwa musim kemarau tahun ini tidak mempengaruhi hasil panen padi. Hal tersebut dapat dilihat dari persentasi daerah-daerah di Indonesia meski mengalami kekeringan tetapi hampir 70 hingga 80 persen berhasil melaksanakan panen.
Mentan Andi Amran Sulaiman berharap para petani padi di Barito Kuala bisa melakukan tanam padi dua kali setahun, agar persentasi hasil panen padi tidak terjadi penurunan. “Kepada Bupati Batola kalau bisa setelah melakukan panen, petaninya bisa langsung menanam kembali benih padinya. Kami (kementerian) siap membantu para petani yang melakukan tanam kembali setelah panen dengan cara memberikan bantuan pompa air. Daerah ini (Batola) sangat berpotensi untuk melaksanakan tanam setahun 2 kali,” imbuh Mentan.
Menangapi harapan Mentan, Bupati Batola, H Hasanuddin Murad, mengatakan, di Kabupaten Batola kultur masyarakatnya adalah masyarakat sederhana. Sehingga, ketika mereka berhasil melakukan panen padi, hal tersebut dirasakan sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka sepanjang tahun. “Hambatan untuk melaksanakan langsung tanam setelah panen itu adalah faktor budaya, di mana masyarakatnya cepat merasa puas hanya dengan 1 kali panen,” jelasnya.
Saat ini, ada beberapa kawasan di Bumi Ije Jela yang masyarakatnya melaksanakan tanam dan panen setahun dua kali. Dan kalau dihitung jumlah luasan lahan pertanian yang melaksanakan kegiatan tersebut sekitar 4.000 hektar. Artinya, masih ada sekitar 3.000 hektar lahan pertanian yang digarap masyarakat Batola yang hanya melakukan tanam setahun sekali. “Usaha untuk mengajak para petani melaksanakan tanam setahun dua kali itu sangat luar biasa dilakukan jajaran Pemkab Batola, tapi kita kembali kepada kultur masyarakatnya yang merasa cepat puas tadi,” ujarnya.
Kata Mentan RI, musim kemarau tahun ini tidak mempengaruhi hasil panen padi
Dalam kunjungan yang sekaligus melakukan panen raya di Desa Karang Buah tersebut, Mentan Andi Amran Sulaiman menyerahkan bantuan dari kementerian pertanian untuk para petani di Kabupaten Batola berupa traktor roda 2 sebanyak 30 unit, yang diterima oleh perwakilan 5 kelompok tani. Kemudian pompa air sebanyak 10 unit, benih padi rawa Inpara 2 sebanyak 10 ton, benih kedelai sebanyak 900 ton, perangkat uji tanah rawa sebanyak 1 unit, perangkat uji pupuk sebanyak 1 unit, perangkat uji tanah sawah sebanyak 1 unit.
Perhatian yang ditunjukkan pemerintah pusat melalui kementerian pertanian kepada para petani di Kabupaten Batola tak bisa dianggap sebagai kegiatan simbolis saja. Terbukti, meski sudah memberikan bantuan puluhan unit traktor dan beberapa bantuan lainnya, pihak Kementerian Pertanian Republik Indonesia tetap berjanji akan kembali memberikan bantuan berupa 50 unit traktor tangan dan 50 unit pompa air untuk masyarakat petani di Bumi Ije Jela.
Seperti diketahui, upaya untuk membantu masyarakat petani setiap tahun juga dilakukan jajaran Pemkab Batola, di antaranya perbaikan infrastruktur pertanian seperti pembuatan jalan pertanian.
“Kepada Bupati Batola kalau bisa setelah melakukan panen,
petaninya bisa langsung menanam kembali benih padinya”
Pemkab Batola mempunyai program unggulan untuk mensejahterakan para petani di Bumi Ije Jela, yaitu dengan memberikan kredit tanpa bunga kepada para petani. Program unggulan yang dilaksanakan sejak tahun 2008 tersebut sudah berhasil mengucurkan dana kredit dari dana APBD sekitar Rp 90 milyar. Daerah lain di Indonesia belum ada yang melaksanakan program ini.
Bupati Batola, H Hasanuddin Murad, juga mengatakan, bahwa saat ini Kabupaten Batola sudah menjadi kabupaten yang menopang kebutuhan beras di Kalsel. Hal tersebut dikarenakan Batola memiliki lahan yang sangat luas, sehingga sektor pertanian yang menjadi andalan Kabupaten Barito Kuala.
Sedangkan untuk jumlah alat pertanian yang ada, bebernya lagi, saat ini Kabupaten Batola telah memiliki 12 unit alat panen padi combainhasveter, 202 unit pompa air, dan beberapa alat pertanian lainnya. “Jadi, bicara soal pertanian, Kabupaten Batola telah siap,” tegas Bupati H Hasanuddin Murad.
Jumlah luas tanam pertanian di Kabupaten Batola dari tahun ke tahun selalu mengalami peningkatan. Jika tahun 2014 lalu luas tanam hanya sekitar 98.789 hektar, maka di tahun 2015 ini jumlah luas tanamnya menjadi 99.707 hektar. “Jumlah luas tanam ini mengalami peningkatan sekitar 918 hektar. Barito Kuala dikenal sebagai lumbung padi Kalsel yang memiliki kontribusi terbesar 16 sampai 17 persen dari produksi padi di Kalsel,” ujar Bupati Batola.
Mengingat potensi pertanian yang cukup menjanjikan itu, diperkirakan jumlah lahan pertanian yang berhasil melakukan panen hingga bulan September 2015 sekitar 98 persen. 
Batola memiliki potensi pengembangan padi unggul tanam dua kali setahun. Untuk di lahan tipe B yang dapat ditanami padi dua kali sekitar 38 ribu hektar dan dilaksanakan dengan menggunakan sistem reward. “Itu kami lakukan untuk mendorong petani meningkatkan indeks pertanamannya, terutama dimusim hujan. Kami akan terus mendorong petani untuk melakukan hal tersebut meskipun masih ada tantangan teknik dan masalah sosial budaya,” katanya.
Kabupaten Batola yang berhasil menjadi penopang kebutuhan beras di Provinsi Kalsel ini, tak lepas dari peran dan bantuan semua pihak, termasuk TNI yang bersedia melakukan bantuan dan dukungan terhadap program pertanian Pemerintah Kabupaten Barito Kuala. (Tim) web majalah fakta /majalah fakta online

No comments:

Post a Comment