Mentan
: Batola Berpotensi Tanam Setahun 2 Kali
Lahan Tanam Setiap Tahun Meningkat
KABUPATEN
Barito
Kuala (Batola), Provinsi Kalimantan Selatan, meski sama dengan daerah-daerah
lain di Indonesia mengalami kekeringan akibat musim kemarau, namun para petani
Batola bersama-sama Menteri Pertanian (Mentan) Republik Indonesia,Andi Amran Sulaiman,
melakukan panen raya di Desa Karang Buah, Kecamatan Mandastana.
Seperti yang dinyatakan Mentan bahwa musim kemarau
tahun ini tidak mempengaruhi hasil panen padi. Hal tersebut dapat dilihat dari persentasi
daerah-daerah di Indonesia meski mengalami kekeringan tetapi hampir 70 hingga
80 persen berhasil melaksanakan panen.
Mentan Andi Amran Sulaiman berharap para
petani padi di Barito Kuala bisa melakukan tanam padi dua kali setahun, agar
persentasi hasil panen padi tidak terjadi penurunan. “Kepada Bupati Batola kalau
bisa setelah melakukan panen, petaninya bisa langsung menanam kembali benih padinya.
Kami (kementerian) siap membantu para petani yang melakukan tanam kembali setelah
panen dengan cara memberikan bantuan pompa air. Daerah ini (Batola) sangat berpotensi
untuk melaksanakan tanam setahun 2 kali,” imbuh Mentan.
Menangapi harapan Mentan, Bupati Batola, H
Hasanuddin Murad, mengatakan, di Kabupaten Batola kultur masyarakatnya adalah masyarakat
sederhana. Sehingga, ketika mereka berhasil melakukan panen padi, hal tersebut dirasakan
sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka sepanjang tahun. “Hambatan untuk
melaksanakan langsung tanam setelah panen itu adalah faktor budaya, di mana masyarakatnya
cepat merasa puas hanya dengan 1 kali panen,” jelasnya.
Saat ini, ada beberapa kawasan di Bumi Ije Jela
yang masyarakatnya melaksanakan tanam dan panen setahun dua kali. Dan kalau dihitung
jumlah luasan lahan pertanian yang melaksanakan kegiatan tersebut sekitar 4.000
hektar. Artinya, masih ada sekitar 3.000 hektar lahan pertanian yang digarap masyarakat
Batola yang hanya melakukan tanam setahun sekali. “Usaha untuk mengajak para
petani melaksanakan tanam setahun dua kali itu sangat luar biasa dilakukan jajaran
Pemkab Batola, tapi kita kembali kepada kultur masyarakatnya yang merasa cepat puas
tadi,” ujarnya.
Kata Mentan RI, musim kemarau tahun ini tidak mempengaruhi hasil panen padi |
Dalam kunjungan yang sekaligus melakukan
panen raya di Desa Karang Buah tersebut, Mentan Andi Amran Sulaiman menyerahkan
bantuan dari kementerian pertanian untuk para petani di Kabupaten Batola berupa
traktor roda 2 sebanyak 30 unit, yang diterima oleh perwakilan 5 kelompok tani.
Kemudian pompa air sebanyak 10 unit, benih padi rawa Inpara 2 sebanyak 10 ton,
benih kedelai sebanyak 900 ton, perangkat uji tanah rawa sebanyak 1 unit,
perangkat uji pupuk sebanyak 1 unit, perangkat uji tanah sawah sebanyak 1 unit.
Perhatian yang ditunjukkan pemerintah pusat
melalui kementerian pertanian kepada para petani di Kabupaten Batola tak bisa dianggap
sebagai kegiatan simbolis saja. Terbukti, meski sudah memberikan bantuan puluhan
unit traktor dan beberapa bantuan lainnya, pihak Kementerian Pertanian Republik
Indonesia tetap berjanji akan kembali memberikan bantuan berupa 50 unit traktor
tangan dan 50 unit pompa air untuk masyarakat petani di Bumi Ije Jela.
Seperti diketahui, upaya untuk membantu masyarakat
petani setiap tahun juga dilakukan jajaran Pemkab Batola, di antaranya perbaikan
infrastruktur pertanian seperti pembuatan jalan pertanian.
“Kepada Bupati Batola kalau bisa setelah melakukan
panen, petaninya bisa langsung menanam kembali benih padinya” |
Pemkab Batola mempunyai program unggulan
untuk mensejahterakan para petani di Bumi Ije Jela, yaitu dengan memberikan kredit
tanpa bunga kepada para petani. Program unggulan yang dilaksanakan sejak tahun
2008 tersebut sudah berhasil mengucurkan dana kredit dari dana APBD sekitar Rp
90 milyar. Daerah lain di Indonesia belum ada yang melaksanakan program ini.
Bupati Batola, H Hasanuddin Murad, juga mengatakan,
bahwa saat ini Kabupaten Batola sudah menjadi kabupaten yang menopang kebutuhan
beras di Kalsel. Hal tersebut dikarenakan Batola memiliki lahan yang sangat luas,
sehingga sektor pertanian yang menjadi andalan Kabupaten Barito Kuala.
Sedangkan untuk jumlah alat pertanian yang
ada, bebernya lagi, saat ini Kabupaten Batola telah memiliki 12 unit alat panen
padi combainhasveter, 202 unit pompa air, dan beberapa alat pertanian lainnya.
“Jadi, bicara soal pertanian, Kabupaten Batola telah siap,” tegas Bupati H
Hasanuddin Murad.
Jumlah luas tanam pertanian di Kabupaten Batola
dari tahun ke tahun selalu mengalami peningkatan. Jika tahun 2014 lalu luas tanam
hanya sekitar 98.789 hektar, maka di tahun 2015 ini jumlah luas tanamnya menjadi
99.707 hektar. “Jumlah luas tanam ini mengalami peningkatan sekitar 918 hektar.
Barito Kuala dikenal sebagai lumbung padi Kalsel yang memiliki kontribusi terbesar
16 sampai 17 persen dari produksi padi di Kalsel,” ujar Bupati Batola.
Mengingat potensi pertanian yang cukup menjanjikan
itu, diperkirakan jumlah lahan pertanian yang berhasil melakukan panen hingga
bulan September 2015 sekitar 98 persen.
Batola memiliki potensi pengembangan padi unggul
tanam dua kali setahun. Untuk di lahan tipe B yang dapat ditanami padi dua kali
sekitar 38 ribu hektar dan dilaksanakan dengan menggunakan sistem reward. “Itu
kami lakukan untuk mendorong petani meningkatkan indeks pertanamannya, terutama
dimusim hujan. Kami akan terus mendorong petani untuk melakukan hal tersebut meskipun
masih ada tantangan teknik dan masalah sosial budaya,” katanya.
Kabupaten Batola yang berhasil menjadi penopang kebutuhan beras di
Provinsi Kalsel ini, tak lepas dari peran dan bantuan semua pihak, termasuk TNI
yang bersedia melakukan bantuan dan dukungan terhadap program pertanian
Pemerintah Kabupaten Barito Kuala. (Tim) web majalah fakta /majalah fakta online
No comments:
Post a Comment