Sunday, October 18, 2015

SOLO RAYA

PERINGATAN DETIK-DETIK PROKLAMASI KEMERDEKAAN RI KE-70


BUPATI Sukoharjo, H Wardoyo Wijaya SH MH, bertindak sebagai Inspektur Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan RI  ke 70 tahun 2015, Senin (17/8) di Alun Alun Satya Negara dengan membacakan sambutan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Dalam sambutan tertulisnya Gubernur Jateng mengajak warga Jawa Tengah untuk memaknai kemerdekaan tidak sekadar melalui lomba-lomba, melainkan menghargai jasa pahlawan dalam memperjuangkan kemerdekaan, dengan terus meningkatkan semangat kebangsaan, persatuan dan kesatuan. Kedaulatan politik negara harus dijaga sebagai bangsa yang merdeka. Tidak boleh satu negara pun mengintervensi eksistensi NKRI. Kebhinnekaan di pelosok Nusantara harus dijadikan sebagai kekayaan budaya dan khasanah Indonesia, untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Karena hal terberat yang perlu dilakukan saat ini bukanlah perang melawan penjajah tetapi mengisi kemerdekaan dengan berbagai hal yang bermanfaat untuk Indonesia. Sebab pasca merdeka, musuh itu ada dalam diri bangsa ini sendiri, seperti korupsi dan rasa malas. Segenap rakyat harus berpikir positif dan tidak mudah pesimis dalam menghadapi suatu masalah. Segenap rakyat harus memiliki nilai-nilai kebangsaan untuk menjunjung bangsanya sendiri.
Setahap demi setahap, mulai dari desa sampai kota, mulai dari rakyat jelata sampai penguasa, bersama melakukan gerakan revolusi mental dan tingkah laku agar bisa menjadi pribadi-pribadi yang patut diteladani bagi anak cucu sebagai pewaris dan penerus cita-cita Kemerdekaan Indonesia.
Selesai upacara, ditampilkan teater kolosal Opera Kemerdekaan “Indonesia Menyala” yang menceritakan gigihnya perjuangan Bangsa Indonsia melawan penjajah hingga memperoleh kemerdekaan. Performance didukung oleh 500 peraga yang merupakan gabungan dari berbagai sanggar seni dan silat di Sukoharjo. Opera Kemerdekaan tersebut adalah ide dari Letkol (Inf) Riyanto, Komandan Kodim 0726/ Sukoharjo. Kemudian performance terjun payung dari 20 orang anggota Grup 2/ Kopassus yang sukses membawa Bendera Merah Putih, Bendera Logo Grup 2 dan Bendera Logo Sukoharjo terjun dari ketinggian sepuluh ribu kaki.
Malamnya, Pemerintah Kabupaten Sukoharjo menyelenggarakan Malam Resepsi Hari Ulang Tahun ke-70 Republik Indonesia di Pendopo Graha Satya Praja. Acara dihadiri delapan ratusan tamu undangan, di antaranya Forum Komunikasi Pimpinan Daerah, Kepala SKPD, Kepala Instansi Vertikal, tokoh masyarakat serta keluarga anggota Paskibraka.
Salam sambutannya, Bupati Sukoharjo, H Wardoyo Wijaya SH MH, menyatakan bahwa di usia ketujuh puluh tahun bangsa ini merupakan momen yang tepat untuk menggelorakan kembali rasa nasionalisme dan spiritualisme yang pernah dicita-citakan pendiri bangsa. Sebagai bangsa besar, Indonesia harus lebih optimis dalam menghadapi persoalan bangsa. Seluruh elemen masyarakat harus terlibat aktif dalam pembangunan karakter bangsa. Terkhusus di Sukoharjo, bupati menyatakan bahwa diperlukan tiga Pilar Pembangunan Daerah yakni Eksekutif yang profesional, Legislatif yang aspiratif serta Masyarakat yang partisipatif.
Bupati juga menghimbau kepada segenap masyarakat Sukoharjo untuk menggunakan hak pilih dan hak politik dalam pilkada beberapa bulan ke depan, sehingga kondusifitas daerah tetap terjaga dengan baik.
Dalam kesempatan tersebut dilakukan penyerahan trophy serta hadiah kepada pemenang lomba dalam rangka HUT RI. Di antaranya Lomba Antar Desa, Lomba Antar Kelurahan, Lomba Antar Kecamatan, Lomba Futsal dan Tenis Antar SKPD. Juga diserahkan penghargaan kepada Bupati Sukoharjo atas disabetnya Juara Pertama Lomba Pasar Tradisional Tingkat  Provinsi Jawa Tengah, yakni Pasar Ir Soekarno Kota Sukoharjo. (Rilis) web majalah fakta / majalah fakta online

No comments:

Post a Comment