Wednesday, October 21, 2015

ANEKA BERITA

Surabaya : Jatim Kekurangan Jutaan Material SIM Dan TNKB 

Kasubdit Regident Ditlantas Polda Jatim,
AKBP Budi Muliyanto
MATERIAL pembuatan dokumen kendaraan bermotor (SIM dan TNKB/plat nomor) di Jawa Timur telah habis. Akibatnya, enam daerah mengalami kekurangan hampir jutaan material.
Berdasarkan data dari Januari 2015 hingga Agustus 2015, krisis material plat nomor merata di seluruh polres di Jatim. “Jumlah kekurangannya total satu jutaan lembar,” kata Kasubdit Regident Ditlantas Polda Jatim, AKBP Budi Muliyanto, Senin (10/8).
Untuk material SIM, Jatim mengalami kekurangan sekitar 5.000 lebih lembar. Enam daerah mengalami kekurangan terbanyak. Yakni, Ponorogo (2.900-an lembar), Tulungagung (2.400-an lembar), Ngawi (1.900-an lembar), Sumenep (690 lembar), Bangkalan (206 lembar) dan Kabupaten Probolinggo (51 lembar). “Di enam daerah itu material SIM minus, karenanya jadi prioritas kami untuk penyelesaiannya,” ujar AKBP Budi Muliyanto.
Selain enam daerah minus material itu, AKBP Budi Muliyanto mengatakan. beberapa daerah lain berpotensi mengalami krisis material SIM karena stoknya sudah menipis. Seperti di Kabupaten Jombang, stok material SIM tinggal 106 lembar. Lainnya ada yang hanya tinggal 200-an lembar. “Tapi jumlah itu sudah sesuai dengan renbut (rencana kebutuhan) yang dilaporkan polres setempat, sehingga dimungkinkan tidak akan mengalami kekurangan,” imbuhnya.
AKBP Budi Muliyanto menjelaskan, secara umum dua sebab krisis material dokumen kendaraan bermotor terjadi yaitu karena faktor disengaja dan tidak disengaja. Yang pertama, faktor kesengajaan biasanya menyangkut kesalahan laporan renbut yang disampaikan polres ke Korps Lalu Lintas (Korlantas) Mabes Polri. “Renbut berhubungan dengan pengadaan material. Tapi itu jarang terjadi karena renbut disesuaikan dengan data statistik kependudukan daerah terkait,” tandasnya.
Faktor kedua, yakni tidak disengaja, berkaitan dengan proses lelang pengadaan material yang sering kali berlangsung lama. Misalnya, karena terjadi gugat-menggugat antara peserta lelang sehingga pelaksanaan proyek pengadaan material terhambat. “Tapi saya sudah berkoordinasi dengan Korlantas, September depan pengadaan material SIM sudah beres,” katanya.
Seperti diketahui, Direktorat Lalu Lintas Polda Jatim mengaku kehabisan stok material surat tanda nomor kendaraan (STNK) dan nomor polisi. Pemilik dari kendaraan yang baru untuk sementara hanya dibekali surat tanda pembayaran pajak. 
Menurut Wakil Direktur Lalu Lintas Polda Jatim, AKBP Yusuf, stok material STNK habis karena belum dikirim dari Korlantas Polri. "Informasinya, sampai hari ini, proses lelang material masih dilakukan, jadi harus menunggu," kata dia, Jumat (13/2). 
Akibat belum dapat menerbitkan STNK dan nomor polisi, kata Yusuf, STNK untuk pemilik kendaraan baru akan diganti dengan surat tanda pembayaran pajak tersebut. Yusuf mengaku juga sudah menginstruksikan petugas lalu lintas di lapangan untuk tidak memberikan bukti pelanggaran (tilang) kepada pengguna kendaraan baru yang belum memiliki STNK dan nomor polisi. "Akan tetapi, pengendara perlu menunjukkan notice pajak," kata dia. 
Dengan mengatasnamakan institusinya, Yusuf meminta maaf dan berharap agar masyarakat Jawa Timur bersabar dalam menunggu kiriman material STNK dan nomor polisi dari Korlantas Polri. (Tim) web majalah fakta / majalah fakta online

No comments:

Post a Comment