Friday, October 30, 2015

ADVETORIAL BATOLA

Tingkatkan Produksi Pertanian
Petani Batola Gunakan Mesin Pertanian Modern

PROVINSI Kalimantan Selatan (Kalsel) saat ini produksi padinya rata-rata mencapai 2,26 juta ton per tahun atau 1,3 juta ton beras per tahun. Dari hasil itu separonya yakni 600 ribu ton dikonsumsi sendiri, sedangkan sisanya dijual ke provinsi lain. Dan pada tahun 2014 lalu Kalsel masuk peringkat 10 penghasil beras nasional, sedangkan di tahun 2015 ini naik menjadi peringkat 9.
Dari produksi beras Kalsel yang sebesar 1,3 juta ton tersebut, Kabupaten Barito Kuala (Batola) yang merupakan lumbung padi Kalsel adalah penyumbang terbesar dalam menunjang ketahanan pangan nasional yaitu sebesar 16 hingga 17 persen. Sebenarnya hasil produksi beras tersebut masih bisa ditingkatkan lagi jika petani mau meningkatkan pola tanam dua kali setahun sebagaimana yang diharapkan Bupati Bayola, Hasanuddin Murad.
Kabupaten Batola kini sudah menjadi salah satu kabupaten penopang kebutuhan beras di Kalsel. Hal tersebut dikarenakan Batola memiliki lahan yang sangat luas, sehingga sektor pertanian merupakan andalan Kabupaten Barito Kuala. Pada tahun 2014 memiliki luas tanam hanya sekitar 98.789 hektar, tetapi di tahun 2015 ini jumlah luas tanamnya menjadi 99.707 hektar. Luas tanam ini mengalami peningkatan signifikan dibanding tahun-tahun sebelumnya, yaitu sekitar 918 hektar.
Keinginan Bupati Batola, H Hasanuddin Murad, agar semua petani di Batola
memanfaatkan lahan pertaniannya untuk bisa melakukan tanam
dan panen dua kali setahun
akan segera terlaksana
Dengan memiliki lahan pertanian yang luasnya hingga puluhan ribu hektar tersebut dan menunjang kegiatan petani dalam menggarap lahan pertaniannya, Pemkab Barito Kuala memberikan bantuan kepada para petani melalui kelompok tani berupa alat-alat pertanian modern sehingga memudahkan para petani melakukan tanam padi, dan agar pekerjaannya menjadi lebih efisien juga meningkatkan hasil pertanian.
Hingga saat ini Kabupaten Batola telah memiliki 12 unit alat panen padi otomatis crown combine harvester dan CCH-790 Tomcat, 202 unit pompa air, alat pengolah tanah hand tractor, pembasmi hama power threser dan beberapa alat pertanian modern lainnya. Juga beberapa alat pertanian bantuan dari Kementerian Pertanian beberapa waktu lalu, seperti traktor roda 2 sebanyak 30 unit. Kemudian pompa air sebanyak 10 unit, perangkat uji tanah rawa, perangkat uji tanah sawah dan perangkat uji pupuk masing-masing sebanyak 1 unit.
Kementerian Pertanian tidak hanya memberikan bantuan berupa peralatan pertanian modern, tapi juga berupa benih padi rawa Inpara 2 sebanyak 10 ton, benih kedelai sebanyak 900 ton.
Dengan menggunakan alat pertanian modern tersebut memudahkan petani Batola menggarap lahan pertaniannya sehingga produksi padi di Kabupaten Batola tiap tahun terus meningkat. Para petani pun memperoleh beberapa keuntungan jika dibanding melakukan tanam secara tradisional, di antaranya dapat menghemat biaya, waktu, tenaga dan lebih efisien serta hasil tanam dan panennya juga lebih maksimal.
Keinginan Bupati Batola, H Hasanuddin Murad, agar semua petani di Batola memanfaatkan lahan pertaniannya untuk bisa melakukan tanam dan panen dua kali setahun tentunya segera terlaksana, karena sebagian petani Batola sudah menggunakan alat-alat pertanian modern. Ada sekitar 4.000 hektar lahan pertanian memiliki potensi pengembangan padi unggul yang melakukan panen dua kali setahun dengan menggunakan system reward, tinggal sekitar 3.000 hektar lahan pertanian yang digarap petani Batola dengan cara tradisional sehingga hanya bisa melakukan tanam dan panen setahun sekali.
Namun para petani yang menggarap lahannya hanya untuk setahun sekali kini mulai melakukan panen dua kali setahun, hal tersebut dikarenakan mereka sudah mulai merasakan manfaat dan keuntungan dengan menggunakan peralatan pertanian modern yang telah diberikan oleh Pemerintah Kabupaten Barito Kuala maupun pemerintah pusat.
Dengan menggunakan peralatan pertanian modern, ditunjang oleh sistem irigasi dan jalan usaha tani yang baik serta kemudahan mendapatkan obat-obatan pertanian serta pinjaman pupuk bersubsidi sehingga memudahkan para petani, juga dapat menunjang perluasan dan peningkatan hasil produksi padi bisa lebih banyak dan meningkatkan kesejahteraan para petani sendiri.
Pemkab Batola berharap peralatan pertanian modern tersebut dapat dimanfaatkan dan digunakan secara maksimal, dan para petani bersama-sama dengan kelompok taninya bisa memeliharanya sehingga usia penggunaannya lebih panjang. (Tim) web majalah fakta / majalah fakta online

No comments:

Post a Comment