Monday, October 12, 2015

WATAMPONE RAYA

Bupati Nurdin Lestarikan Budaya Gantarang Keke

SUDAH menjadi kalender tahunan, acara ritual atau pesta adat Gantarang Keke cukup
ramai dikunjungi masyarakat Butta Toa maupun dari luar daerah. Kemeriahan tersebut kembali terlihat dalam Festival 10 Sya’ban Gantarang Keke atau dikenal dengan Pesta Adat Gantarang Keke, yang dihelat beberapa waktu lalu.
Bupati Bantaeng, DR H M Nurdin Abdullah, berharap pelaksanaan Pesta Adat Gantarang Keke tahun depan akan selalu berubah menjadi lebih baik. “Kalau dulu kita belajar ke daerahnya orang, Alhamdulillah tujuh tahun belakangan, daerah
ini menjadi tempat belajar dari berbagai daerah di seluruh Indonesia,” katanya.
Festival 10 Sya’ban Gantarang Keke dilaksanakan secara turun-temurun sejak dahulu kala dan perayaan kali ini berlangsung selama dua pekan. Adat Gantarang Keke terdiri dari 12 pemangku adat yakni Jannang Nipa-Nipa, Jannang Korongbatu, Jannang Moti, Tau Toana Moti, Tau Toana Kaloling, Tau Toana Gangking, Tau Toana Kindang, Tau Toana Campaga, Gallamang Campaga, Gallamang Lembang, Tau Toana
Gantarang Keke dan Gallarang Gantarang Keke. Kegiatan yang melibatkan seluruh pemangku adat di Kabupaten Bantaeng ini merupakan implementasi dari pesan leluhur. Acara ini dirangkaikan dengan beberapa lomba seperti Agasing (Lomba Gasing), A'longga (Lomba Egrang), A'raga (Sepak Raga) dan A'Manca (Pertarungan Silat)
Tradisional).
Ribuan pengunjung dari berbagai daerah di Sulsel berdatangan untuk melihat lebih dekat kebesaran Bantaeng melalui budayanya. Makna pelaksanaan festival ini mengandung nilai yang sangat luar biasa, yakni mempererat dan memperkokoh rasa kekeluargaan, persaudaraan dan gotong royong. Juga menjadi media untuk membersihkan diri dari segala noda, dosa dengan saling memaafkan yang terbungkus dalam nilai budaya sebelum memasuki bulan suci Ramadhan. Pemerintah Kabupaten Bantaeng begitu intens memperhatikan budaya, sehingga sampai saat ini
masih melestarikan adat dan budaya setempat, khususnya Gantarang Keke.
Tahun 2016, beberapa situs sejarah serta kawasan wisata akan menjadi prioritas
pembangunan, termasuk infrastruktur yang ada di Gantarang Keke untuk menunjang berlangsungnya Pesta Adat Gantarang Keke. “Kita bukanlah sebuah negara yang maju yang meninggalkan budayanya,” kata Bupati DR H M Nurdin Abdullah.
Bupati berharap Festival 10 Sya'ban Gantarang Keke akan menjadi salah satu ikon daya tarik dan magnet pariwisata dan budaya Kabupaten Bantaeng. Situs budaya Gantarang Keke harus dilestarikan, dipelihara dan ditumbuhkan kembali dengan melibatkan seluruh tokoh adat, stakeholder dan segenap potensi masyarakat untuk memaksimalkan pelaksanaannya dari tahun ke tahun,” pesan bupati.
Festival dihadiri unsur Muspida Bantaeng, Kepala SKPD Pemkab Bantaeng,
keturunan keluarga besar Gantarang Keke, H KR Sabo, keturunan-keturunan Kaerang Loe dari Bulukumba, H A Asfar, serta perwakilan Ketua Adat Gowa, Luwu, Bone dan Kajang. (F.566) web majalah fakta / majalah fakta online

No comments:

Post a Comment