Friday, October 30, 2015

BALANGAN BUMI SANGGAM

SDA Balangan Untuk Kesejahteraan Masyarakat

Biji kelapa salak

MEMILIKI sumber daya alam (SDA) yang melimpah merupakan suatu keberuntungan, karena Pendapatan Asli Daerah (PAD) akan menjadi besar sehingga dapat membangun daerah sesuai yang direncanakan dan kendala adanya hambatan untuk pembangunan karena kurangnya dana tentu tidak akan dialami.
Oleh karena itu, SDA yang dimiliki harus dikelola dan ditata dengan sebaik mungkin sesuai dengan peruntukkannya, sehingga kesejahteraan masyarakat dapat dirasakan dengan melimpahnya sumber daya alam yang dimiliki daerah tersebut.
        Kabupaten Balangan yang juga disebut dengan Bumi Sanggam memiliki luas wilayah 1.878,30 km2 patut bersyukur atas anugerah yang diberikan Tuhan, karena memiliki hamper semua SDA yang strategis, antara lain tambang batu bara, bijih besi, minyak bumi, emas, marmer, galian C, phospat, kaolin, gambut, lempung serta batu gamping. Berdasarkan data yang dimiliki Pemerintah KabupatenBalangan, saat ini terdapat 73.288 hektar tambang batu bara yang dikelola PMA/PMDN.
Beberapa daerah yang ada di Bumi Sanggam selalu mengandung SDA, seperti tambang bijih besi seluas 4.461 hektar terdapat di Gunung Tanalang, Gunung Batu Berani dan Muara Pitap dengan jumlah deposit 166.366 metrik ton yang kini dalam proses ekplorasi PMA/PMDN.
Kandungan emas primer dan sekunder juga terdapat di Kecamatan Awayan dan Halong, kemudian kekayaan alam lainnya yakni batu marmer, galian C dan batu gamping yang saat ini banyak dikelola oleh masyarakat.
Balangan juga mempunyai potensi areal tanaman pangan holtikultura seperti padi, kacang, kedelai, kacang tanah, kacang hijau, ubi kayu, ubi jalar, langsat, jagung, pisang kepok dan pisang talas. Kemudian di sektor perikanan, dapat dikembangkan di sepanjang aliran sungai Balangan, cekdam, baruh (rawa), serta kolam tadah hujan. Komoditas yang dikembangkan adalah ikan patin, mas dan nila. Perikanan budi daya yang akan dikembangkan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat dan ekspor adalah ikan betutu yang terdapat di Kecamatan Paringin (Baruh Bahinu Dalam).
Peningkatan potensi SDA Kabupaten Balangan akan terus dikembangkan, baik di sektor perkebunan maupun kehutanan, di mana telah mulai dirintis perkebunan kelapa salak yang diharapkan dapat menjadi alternatif usaha masyarakat di sector perkebunan.
Pengembangan tanaman kelapa dan salak ini dimaksudkan untuk dapat dikomersialkan pada daerah pengembangan wisata, serta diharapkan berpeluang untuk dilakukan kerja sama waralaba kebun induk di daerah sentra kelapa sebagai sumber benih jangka panjang dengan menggunakan benih kelapa salak. Pengembangan usaha perkebunan tersebut sebagai alternatif usaha perkebunan rakyat.
Adapun kondisi alam yang baik bagi potensi pengembangan perkebunan masih relative menjanjikan. Untuk itulah program pengembangan kelapa salak dijalankan, dikarenakan kelapa salak tumbuh dengan waktu yang relatif pendek, yakni hanya tiga sampai empat tahun saja. Meskipun komoditi ini hanya mampu menghasilkan 60 biji kelapa setiap tahunnya, namun bias menambah pasokan kelapa di pasaran.
Dengan kekayaan SDA yang melimpah tersebut, Kabupaten Balangan merupakan kabupaten masa depan yang sangat diperhitungkan sebagai salah satu penyangga "Banua Enam" bersama Kabupaten Tabalong, Hulu Sungai Tengah, Hulu Sungai Selatan, Hulu Sungai Utara serta Tapin. Kendati kekayaan SDA Balangan cukup melimpah, namun Pemerintah Kabupaten Balangan sangat hati-hati memanfaatkan dana bagi hasil dari pertambangan dan bahan galian tersebut.
Pemerintah Kabupaten Balangan sangat selektif, karena sepenuhnya menyadari bahwa pembangunan ekonomi di Balangan tidak hanya berbasis SDA, namun harus diimbangi dengan pengelolaan SDM yang bias menguntungkan masyarakat dan pemerintah daerah untuk periode jangka panjang.
Para petinggi pemerintahan di Balangan juga menilai bahwa keberadaan perusahaan yang berkembang di Kabupaten Balangan sedikit-banyak mempunyai andil dalam membantu pembangunan dan kemajuan di masyarakat.
Penilaian dari pihak Pemkab Balangan tersebut, karena kerja sama dan dukungan pihak perusahaan swasta yang selalu ikut mendukung kemajuan pembangunan di Balangan dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Kabupaten Balangan.
Lebih jauh, Pemkab Balangan sangat mengharapkan kerja sama pemerintah dan pihak perusahaan dapat terus berlanjut hingga di masa yang akan datang, sehingga ke depannya mampu meningkatkan pembangunan Kabupaten Balangan terus menjadi semakin lebih baik lagi.
Pada tahun 2015 ini bantuan pihak perusahaan semakin menurun sebagai akibat dari semakin lemahnya harga batu bara di pasaran. Hal tersebut ditandai dengan permintaan batu bara yang terus menurun. Grafik harga batu bara dari tahun 2012 hingga 2015 terus melemah dan berdampak pada melemahnya kinerja perusahaan dalam pencapaian target usaha yang telah ditetapkan.
Meskipun industri batu bara dihadapkan pada kondisi sulit, namun berbagai investor di pihak pertambangan tetap bertahan dan menyadari tentang pentingnya menjaga komitmen perusahaan dalam masalah Corporate Social Responcibility (CSR). Juga pihak perusahaan tidak ingin kehilangan fokus untuk menyiapkan masyarakat mandiri pada pasca tambang nantinya dan tetap mengalokasikan dana CSR, meskipun alokasi CSR tahun 2015 ini lebih rendah dari alokasi CSR tahun 2014. (Tim) web majalah fakta / majalah fakta online







                                        




No comments:

Post a Comment