DONASI SERIBU BUKU BANTU TINGKATKAN MINAT BACA WARGA
Semua buku yang masuk
tetap diseleksi. Jangan sampai isinya ada yang tidak sesuai.
|
SEJAK lama Kota Surabaya mencanangkan keberadaannya sebagai kota literasi.
Dari predikat ini diharapkan semakin mengerek tinggi minat baca, yang berujung
kegemaran menulis bagi warga kota. Berangkat dari latar belakang ini, lintas
kampus serta elemen kota di Surabaya bersinergi, berupaya keras lebih
memantabkan keberadaan kota literasi. Beberapa kampus, di antaranya Institut
Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Universitas Islam Negeri Surabaya (UINSA)
serta perguruan tinggi negeri maupun swasta lainnya di Kota Pahlawan tak
ketinggalan memberikan donasi buku bacaan.
Unsur masyarakat kota lainnya, juga demikian. Baik
atas nama lembaga atau perorangan. Buku yang ada, mereka kumpulkan melalui
Komunitas Peduli Surabaya Rek Ayo Rek (RAR). Selanjutnya, buku yang sudah
terkumpul itu diserahkan ke Badan Arsip dan Perpustakaan Kota Surabaya.
Penyerahan dilakukan di Gedung Balai Pemuda (15/6).
"Ada sekitar 1.000 buku bacaan dari beberapa
perguruan tinggi di Surabaya, organisasi masyarakat maupun perorangan. Buku ini
kami himpun, kami kumpulkan sekitar satu bulan. Ada yang kami ambil ke tempat
donatur buku, dan ada yang diantar ke sekretariat RAR di areal Hi Tech Mall
pintu utara, Jalan Kusuma Bangsa, Surabaya," tutur Ketua Komunitas Pecinta
Surabaya RAR, Herman Rivai, di sela-sela penyerahan buku di Balai Pemuda.
Pria yang akrab disapa Meneer ini merinci buku yang
ada. Ada buku tentang politik, militer, agama, novel, sosial, budaya,
pendidikan, teknologi, dan lainnya. "Partisipasi kampus dan masyarakat
luar biasa. Begitu kami sampaikan rencana donasi buku bacaan melalui sosial
media, langsung ada konfirmasi kesiapan menyumbangkan buku. Ada dari ITS, UINSA
dan kampus lain. Bahkan pak rektor beberapa perguruan tinggi ini konfirmasi
langsung. Ada yang melalui sekretaris kampus," ulas Herman yang juga Ketua
Pengprov Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Jawa Timur.
Sekretaris RAR, Isa Anhsori, yang juga ikut dalam
penyerahan buku menambahkan, gerakan pengumpulan buku yang dilakukan Komunitas
Peduli Surabaya Rek Ayo Rek ini sebagai upaya mendorong bertambahnya
ketersediaan buku. "Ini merupakan bentuk partisipasi masyarakat sekaligus
menjadi keprihatinan. Di mana Surabaya yang sudah dicanangkan sebagai kota
litaerasi ternyata capaian-capaian di bidang literasi masih sangat minim,"
sebutnya.
Banyak sekolah membentang spanduk sebagai wujud
dukungan kepada Surabaya sebagai kota literasi. "Tapi, seberapa banyak
buku karya anak-anak dan karya guru-guru yang didukung oleh Dinas Pendidikan
yang sudah diterbitkan ?" tanya sekaligus sindir Isa.
Pria berkacamata ini menguatkan, gerakan donasi buku
merupakan wujud seriusnya RAR bersama elemen kota lainnya untuk membantu
pemerintah kota dalam mewujudkan Surabaya sebagai kota literasi.
Kepala Badan Arsip dan Perpustakaan Surabaya, Arini
Pakistyaning, saat menerima donasi buku menyampaikan terima kasih atas
partisipasi yang ada. "Buku-buku ini akan kami pilah dan selanjutnya
disumbangkan ke Taman Bacaan Masyarakat (TBM)," jelas Arini.
Selama Ramadan 1437 H jumlah pengunjung meningkat
dibanding hari biasa, selain lebaran. "Hari biasa saja ada 600 - 1.000
pengunjung ke perpustakaan di areal Balai Pemuda. Jam buka tetap sama, antara
07.30 hingga 21.00 WIB," terang Arini.
Ada lima mobil disediakan untuk mendukung keberadaan
perpustakaan keliling. "Sehari ada 10 lokasi yang menjadi tujuan
perpustakaan keliling. Tiap mobil mendatangi dua lokasi dalam sehari,"
imbuh pejabat berjilbab ini.
Sekolah yang jumlah koleksi bukunya di perpustakaan
minim menjadi salah satu tujuan. "Tidak semua sekolah menganggarkan
belanja buku. Ada sekolah yang menganggarkan dan tidak," rincinya.
Untuk jumlah TBM, di Surabaya ada 1.438 lokasi, di
wilayah RW. TBM ini juga menerima bantuan buku dari Badan Arsip dan Perpustakaan.
Asal buku yang dikelola serta didistribusikan Badan Arsip dan Perpustakaan, ada
belanja dari APBD serta bantuan pihak luar.
“Semua buku yang masuk tetap diseleksi. Jangan sampai
isinya ada yang tidak sesuai”. (Rilis) web majalah fakta / majalah fakta online / mdsnacks
No comments:
Post a Comment