Empat UKM Surabaya Go Digital
Segala hal yang mampu membuat pelaku usaha
terus berjalan
dan berkembang juga merupakan investasi.
|
SEBANYAK empat (4) pelaku Usaha Kecil Menengah
(UKM) Kota Pahlawan, Rabu siang (25/5) melaksanakan penandatanganan kerja sama
kemitraan dengan Telkom Area Wilayah Telekomunikasi (Witel) Surabaya – Madura
di Empire Palace, Surabaya. Kemitraan ini didasari guna menyambut era
Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), harapannya pelaku UKM di Surabaya bisa menjadi
tuan dan nyonya di negeri sendiri. Keempat UKM tersebut adalah UKM Elok Mekar
Sari, UKM Gaul Mira Rahayu, UKM Kampung Kue, dan UKM Craft Karang Pilang
Bersatu.
Penandatanganan
kerja sama tersebut disaksikan Kepala Badan Koordinasi Pelayanan Dan Penanaman
Modal Kota (BKPPM) Surabaya, Eko Agus Supiadi Sapoetro. Dalam kesempatan
tersebut pria yang akrab disapa Agus ini menyatakan bahwa empat UKM ini
sebelumnya telah mengalami proses seleksi dengan menggandeng pihak civitas
akademika Universitas Airlangga mulai dari bulan Februari hingga Mei 2016, dan
dari seleksi itu dipilihlah empat pelaku UKM tersebut.
“Ada
beberapa aspek yang menjadi bahan untuk seleksi, salah satunya adalah
kontinuitas perusahaan, kualitas produk, dan yang paling penting adalah
ketersediaan tenaga kerja yang memadai. Nantinya, para pelaku UKM ini akan
mendapatkan pelatihan selama tiga bulan mengenai e-commerce dan toko digital,
sehingga mereka bisa memasarkan produk secara online,” tegas Agus.
Agus
menambahkan, produk keempat pelaku UKM ini juga telah dipasarkan di gerai
swalayan modern, dan sentra UKM milik pemerintah. Pemkot Surabaya juga berusaha
mengenalkan produk UKM ini sebagai buah tangan kepada tamu domestik dan
mancanegara. “Pada era sekarang investasi tidak selalu membicarakan tentang
uang. Segala hal yang mampu membuat pelaku usaha terus berjalan dan berkembang
juga merupakan investasi. Kegiatan yang dilakukan hari ini nantinya akan mereka
rasakan manfaatnya ke depan,” imbuh Agus.
General
Manager PT Telkom Witel Jatim Suramadu,
M Nasrun Ihsan, berharap, empat UKM ini bisa menjadi pemicu bagi UKM lainnya di
Surabaya. Karena masih awal, nantinya keempat UKM ini akan terus mendapat
pembelajaran dan pendampingan dari pihak Kampung UKM Digital. Targetnya, di
tahun 2016 setiap kecamatan di Kota Surabaya memiliki wakil di Kampung UKM Digital.
“Karena
ini masih baru, kami melakukan pendampingan secara intens. Aplikasi chat juga
dimanfaatkan oleh pelaku UKM dengan pendamping. Nantinya, mereka akan diarahkan
ke platform belaja milik Telkom, atau membentuk market place (pasar digital) sendiri. Upaya ini untuk membuat UKM
di Surabaya menjadi lebih maju, mandiri, dan modern,” imbuh Nasrun.
Nasrun
menambahkan, kerja sama ini ditekankan pada 3C yakni Connectivity, Content, dan Commerce.
Connectivity berupa penyediaan
jaringan internet sebagai akses konektivitas pelaku UKM. Pada Content, penekanan ada pada penyediaan
dan pengembangan berbagai layanan yang dapat mendukung teknologi informasi bagi
pelaku UKM. Sementara pada sisi Commerce,
Telkom menyediakan platform commerce
sebagai solusi pemasaran produk.
Ary
Widiastuti dari UKM Elok Mekar Sari menyambut positif kegiatan ini. Menurutnya,
UKM Elok Mekar Sari telah menerapkan teknogi informasi dalam pelaksanaan
kegiatan dagangnya. Melalui blog, produk mereka telah dikenal dan dinikmati
masyarakat dari Jakarta, Bali, hingga Batam. Berbekal olahan jamur, lele, dan jangkrik.
Omset sebesar Rp 2 juta dapat dikantongi UKM yang telah berdiri dari tahun 2013
ini tiap harinya.
Senada
dengan Ary Widiastuti, Choirul Mahpuduah dari UKM Kampung Kue juga menyambut
dengan optimis kegiatan hari ini. Ia berharap produk olahan UKM Kampung Kue
berupa almond crispy dan nastar green tea diharapkan mampu
menembus pasar mancanegara. “Kami berinisiatif menjadikan olahan kampung kue
sebagai oleh-oleh bagi teman yang pelesir dan bekerja di luar negeri.
Harapannya, produk kami dikenal terlebih dahulu, dan masyarakat luar jadi tahu
bahwa produk ini bisa dibeli di Kota Surabaya,” imbuh wanita yang akrab disapa
Bu Irul ini.
Bu
Irul menambahkan, UKM Kampung Kue telah menyiapkan empat varian rasa almond crispy yang kekinian agar
produknya bisa menyasar kalangan menengah ke atas dan eksekutif muda. Dengan
mengikuti tren, ia yakin bahwa UKM yang mampu meraih omset hingga Rp 40 juta
per hari ini mampu menembus pangsa pasar di Asia, terlebih di benua Amerika dan
Eropa. (Rilis) web majalah fakta / majalah fakta online / mdsnacks
No comments:
Post a Comment