Walet, Masuk Ke Rumah
Hery Soebagiyo SH Tanpa Dipelet
“Rupanya embah-embahnya, keponakannya, diajak
masuk ke rumah saya
yang dianggap aman dan nyaman untuk berteduh. Bahkan kini sudah
ada yang membuat sarang untuk bertelur”.
|
SI burung kecil yang bisa mendatangkan penghasilan
besar. Ya, itulah burung walet yang menghasilkan sarang yang terbuat dari air liurnya.
Harga satu kilogram sarang walet jenis mangkuk (bulat), katanya, bisa mencapai Rp
35 juta. Nah, berangkat dari kenyataan tersebut
Hery Soebagiyo SH, kakek berumur 85 tahun yang sangat paham tentang hukum, pun ingin
beternak burung kecil berwarna hitam tersebut.
Untuk
mewujudkan impiannya itu memang tak semudah membalikkan tangan. Sebab rumah Kakek
Hery termasuk di tengah kota, yakni di kawasan Wonokromo, Surabaya, yang lalu lintasnya
cukup padat, bising dan penuh hiruk-pikuk.
Rasanya memang tak mungkin rumahnya dikunjungi si burung walet.
Tapi,
rupanya, Kakek Hery lupa bahwa meskipun kawasan Wonokromo itu bising dan hiruk-pikuk,
rumahnya selalu tertutup dan banyak kamarnya (rumah kuno). Selain itu persis di
sebelahnya juga ada sungai kecil yang dihuni nyamuk dan serangga lainnya yang
merupakan makanan pokok si burung wallet. Itulah modal dasar burung wallet melirik rumah kuno Kakek Hery sebagai tempat
tinggal sekaligus beranak-pinak di sana.
Benar
saja, di tengah memikirkan tentang burung walet, Kakek Hery dikejutkan dengan adanya
sepasang burung walet yang berkelebat masuk ke kamar kosong yang akan digunakan
sebagai gudang alat rumah tangga. Esok harinya, selama seminggu pada bulan
April 2016, berturut-turut burung walet masuk hingga mencapai 60 ekor burung walet.
Hery Soebagiyo SH.
|
“Rupanya
embah-embahnya, keponakannya, diajak masuk
ke rumah saya yang dianggap aman dan nyaman untuk berteduh. Bahkan kini sudah ada
yang membuat sarang untuk bertelur,” tutur Kakek Hery setengah bergurau, didampingi
isteri dan salah satu anaknya yang berprofesi sebagai advokat pula yang dalam waktu
dekat diambil sumpahnya.
Masuknya
sekelompok burung walet tanpa dipelet ke dalam rumahnya itu tentu saja mengejutkan
Kakek Hery, sekaligus bersyukur pada Illahi Robbi, karena merupakan hiburan langka
yang jarang terjadi. Keuntungan lain, suatu saat nanti sarang walet itu bisa
dipetik hasilnya untuk dikonsumsi sendiri atau dijual kepada orang lain yang
memerlukan untuk pengobatan.
Seperti
diketahui bahwa sarang walet selain dibuat sebagai suplemen yang sangat diminati,
konon karena membuat awet muda dan mengembalikan kejantanan yang prima,
berkhasiat juga untuk mengobati kanker, liver, diabetes, darah tinggi dan
lain-lain.Tak heran harganya pun bisa mencapai Rp 35 juta per kg seperti disebutkan
sebelumnya. (Moh Dawam) web majalah fakta / majalah fakta online / mdsnacks
No comments:
Post a Comment