Walikota
Mas’ud Yunus Blusukan Ke Rumah Warga
Walikota
Mojokerto, K H Mas’ud Yunus.
|
GUNA menjaga Kota Mojokerto bebas dari DBD, pelaksanaan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) terintegrasi yang
dilaksanakan serentak di seluruh Kota Mojokerto pada setiap hari Jumat sangat
dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Untuk itu Walikota Mojokerto, Drs K H
Mas’ud Yunus, tak segan-segan melakukan blusukan ke rumah-rumah warga untuk
memastikan pelaksanaan pemberantasan jentik nyamuk.
Program besutan Pemkot Mojokerto
untuk memberantas DBD ini diapresiasi warga dengan bergotong royong
membersihkan lingkungannya. Kader Jumantik yang kini menjadi kader motivator
sebagai ujung tombak pelaksana PSN pun terus semangat untuk memberantas jentik
dan menekan angka kesakitan di Kota Mojokerto.
Seperti yang terpantau Jumat (18/3)
di lingkungan RW 1 Kelurahan Surodinawan, Kota Mojokerto. Dari 40 rumah yang
diperiksa, semuanya tidak ditemukan jentik nyamuk. Angka bebas jentik 100
persen ini diapresiasi Walikota Mas’ud Yunus yang pada hari itu ikut bersama
kader motivator memantau pelaksanaan PSN.
Sejak Januari hingga Februari 2016
di Kota Mojokerto penderita DBD hanya 6 orang dan tidak ada yang meninggal
dunia. “Ini berkat perjuangan dari kader motivator. Karena itu
kegiatan PSN tidak boleh berhenti,” tutur walikota di sela-sela pelaksanaan
PSN.
Menurut data, jumlah penderita DBD
di Kota Mojokerto terendah nomor 1 di Jawa Timur.
Walikota yang masuk ke rumah-rumah
warga tidak hanya melihat kebersihan kamar mandi dari jentik nyamuk. Namun juga
melihat pola hidup bersih masyarakat dengan inspeksi ke rumah-rumah di
lingkungan tersebut.
Walikota hadir bersama Wakil
Walikota Suyitno, Asisten Kasih, Ketua Tim Penggerak PKK, Siti Amsah Mas’ud
Yunus, Kepala Dinas Kesehatan Kota Mojokerto, Ch Indah Wahyu, Camat dan Lurah
setempat.
“Tugas dari kader motivator ketika
masuk rumah-rumah warga, mereka melihat apakah penghuni rumah tersebut sesuai
dengan norma-norma kesehatan. Kemudian dilihat apakah ada anak yang kurang gizi
? Apakah ada ibu hamil yang berisiko ? Semua mereka koordinasikan dengan
puskesmas dan Dinas Kesehatan Kota Mojokerto,” tuturnya.
Begitu juga barang bekas, harus diarahkan ke
bank sampah terdekat. (anang) web majalah fakta / majalah fakta online
No comments:
Post a Comment