Di Hadapan Kepala
Daerah, Panglima TNI Peringatkan Potensi Ancaman RI
![]() |
Panglima TNI, Jenderal Gatot Nurmantyo.
|
PANGLIMA TNI, Jenderal Gatot Nurmantyo,
mengungkapkan ancaman Indonesia di masa mendatang. Di hadapan 102 kepala daerah
setingkat bupati/walikota, Jenderal Gatot mengatakan bahwa ledakan jumlah
penduduk dunia akan menjadi tantangan bangsa, seiring dengan semakin menipisnya
ketersediaan pangan.
Menurut
Gatot, sejak 2011 jumlah penduduk dunia sudah mencapai 7 miliar jiwa. Untuk
menambah penduduk 1 miliar hanya butuh 6 tahun, padahal kapasitas bumi untuk
menampung penduduk dunia hanya 3-4 miliar jiwa, akibatnya bumi menjadi overload.
“Satu
hari 40 ribu lebih anak meninggal dunia, dan 1 tahun 15 juta anak meninggal
dunia, karena kemiskinan, kelaparan, kesehatan dan gizi buruk,” kata Jenderal
Gatot di Balai Pelatihan Sumber Daya Manusia, Kementerian Dalam Negeri,
Jakarta, Jumat, 27 Mei 2016.
Selain
ledakan jumlah penduduk dunia, lanjut dia, konflik di Timur Tengah yang
berlatar belakang energi juga akan berimbas ke Indonesia. Sebab, negara yang
kaya energi tidak terbarukan itu diperkirakan akan mengalami krisis pada tahun
2045.
Untuk
mengatasinya, negara-negara tersebut akan menggunakan sumber energi baru seperi
energi hayati, yang notabene
terkandung di negara-negara equator, termasuk Indonesia.
“Karena
tempat konflik yang tadinya karena energi, setelah habis, digantikan energi
hayati, mereka ke equator. Inilah sebenarnya mengapa saya perlu bicara. Karena
perang masa kini adalah perang energi. Jadi perang ekonomi, pangan, air, dan
beralih lagi ke equator, inilah ancaman bangsa kita,” ujar Jenderal Gatot.
Melihat
besarnya tantangan yang harus dihadapi, Jenderal Gatot meminta agar para kepala
daerah bersatu, dengan memanfaatkan perangkat daerah setempat seperti Dandim
dan Polres. Selain itu, koordinasi antara pusat dan daerah juga harus terus
terjaga.
“Para
elite harus bersatu bersama pemerintah, mulai dari daerah sampai pusat, tidak
mungkin daerah sendiri-sendiri. Jangan berwacana, ribut dan saling berperang
dengan pemerintah. Harusnya bersatu dan utamakan karya,” tegasnya. (JakartaGreater) web majalah fakta / majalah fakta online / mdsnacks
No comments:
Post a Comment