Tumbuhkan Mental Entrepreneur Tangguh
SW Nugroho.
|
WAKIL Ketua Komisi B DPRD Provinsi
Jatim, SW Nugroho, mengatakan, jika kegagalan JatimMart akibat kurang
berminatnya pelaku UMKM maka justru itu adalah tantangan bagi Pemprov Jatim
untuk menumbuhkan sebanyak mungkin entrepreneur dan pelaku bisnis yang
mempunyai mental bersaing tangguh.
"Saya apresiasi even-even seperti itu.
Jika gagal ya jangan putus asa. Jika masalahnya pada mental pelaku usaha maka
itu menjadi tantangan bagi pemprov agar mereka punya mental bersaing yang
tangguh," ujar SW nugroho, Kamis (5/5).
Anggota dewan dari Fraksi PDI Perjuangan ini
mengatakan Pemprov Jatim perlu mengintensifkan berbagai kegiatan utnuk menempa
mental pelaku usaha tersebut. Bisa melalui pelatihan, pendampingan dan dorongan
dari pempov, apalagi sekarang sudah memasuki era Masyarakat Ekonomi Asean
(MEA).
"Untuk awal persaingan di MEA tidak bisa
dibiarkan business to business semata, namun unsur G alias government harus
turut menjadi mesin pendorongnya," tegas Nugroho.
Bagi dewan sendiri, tentu akan ikut mengawal
program-program Pemprov Jatim sepanjang bertujuan baik dan khususnya untuk
mensejahterakan rakyat Jawa Timur. "Dalam fungsi penganggaran dan
legislasi, tentu dewan turut berperan penting. Agar fokus pencetakan etrepreneur
efektif dilakukan. Tetapi keseriusan eksekutif tetap lebih penting,"
jelasnya.
Even-even promo ke luar negeri tetap dinilai
perlu dan penting. Sebab menurut Nugroho, hal tersebut terkait erat dengan pengenalan
produk, secara fisik/langsung jauh lebih mengena. "Sangat penting untuk
dimanfaatkan. Karena semua diawali dari pengenalan produk. Pengenalan secara
fisik atau langsung, hallo efecknya lebih kuat bagi pembeli," jelasnya.
Seperti diketahui, kabar kurang suksesnya
even Jatim Mart di Singapura mengundang keprihatinan anggota DPRD Jatim. Tak
begitu berminatnya pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) atas program
tersebut agar tidak menjadikan Pemprov Jatim putus asa dan harus terus berupaya
agar produk UMKM Jatim bisa go international. Pendirian JatimMart di Singapura
hasil kerja sama Pemprov Jatim dengan South East Asia Business Centre (SBC)
yang bertujuan mengembangkan bisnis UMKM di pasar lokal, pasar regional ASEAN
dan pasar international melalui Singapura (pasar global), Swiss (pasar Eropa)
dan China.
SBC merupakan perusahaan Singapura yang
memberikan jasa layanan terpadu untuk meningkatkan ekspor barang dan jasa bagi
perusahaan UMKM Jatim ke negara-negara ASEAN, China dan Eropa.
Sayang, respon kurang baik terlihat dari
sulitnya Pemprov Jatim mencari UMKM yang bersedia mengisi JatimMart di
Singapura. Padahal JatimMart, menurut Asisten II Sekdaprov Jatim, Hadi Prasetyo,
sebagai jembatan UMKM Jatim menuju pasar bebas dunia.
Setelah soft launching 29 April lalu, baru
300 jenis produk UMKM yang masuk JatimMart. Jumlah ini masih sangat sedikit.
Sebab kapasitas JatimMart bisa menampung ribuan produk UMKM. Apalagi untuk
pembiayaan, Pemprov Jatim telah membuat terobosan baru dengan melakukan kerja sama
antara Bank Jatim dengan SBC. (F.809) web majalah fakta / majalah fakta online
No comments:
Post a Comment