Peran Alim Ulama
Sangat Penting Untuk Amankan Jatim
Dr H Soekarwo alias Pakde Karwo.
|
GUBERNUR Jawa Timur, Dr H Soekarwo,
mengatakan, selain peran Polri dan TNI, alim ulama juga membawa peran penting
sehingga Jawa Timur aman. “Saya tidak membayangkan kalau meletus seperti apa. Allah
masih sayang pada kita semua. Saya yakin itu semua juga berkat doa para ulama
kita,” ujarnya.
Ramadan,
lanjut Pakde Karwo (panggilan Gubernur Jatim), merupakan momentum untuk lebih
banyak bersyukur. Berbagai nikmat telah kita rasakan, tidak hanya rizki namun
juga keselamatan dan kesehatan juga patut disyukuri. “Kita semua harus lebih
banyak bersyukur. Terlebih bulan Ramadan penuh dengan rahmat,” kata Pakde Karwo
dengan suara rendah karena sedang dalam kondisi kurang sehat.
Imam
Besar Masjid Nasional Al Akbar Surabaya, Prof Ahmad Zahro, menuturkan, bulan
suci Ramadan merupakan momentum untuk meningkatkan kualitas ketaqwaan kepada
Allah SWT. Berbagai amalan dilipatgandakan pahalanya, sehingga hal itu seharusnya
semakin memotivasi kita untuk lebih giat beribadah.
“Masjid
kita sudah lama kosong, maka bulan Ramadan setidaknya menjadi kebangkitan untuk
kembali meramaikan masjid. Saya percaya jika ini menjadi gerakan bersama maka Jawa
Timur akan semakin sejahtera dan damai,” jelas Guru Besar UIN Sunan Ampel Surabaya
ini.
Lebih
lanjut, ia menjelaskan masjid jangan hanya dimaknai sebagai tempat beribadah
semata. Namun lebih dari itu, dapat dijadikan pula sebagai media untuk
mendorong masyarakat melakukan hal-hal produktif. Bahkan masjid dapat dijadikan
sarana sosialisasi kebijakan Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui berbagai
programnya yang bersentuhan langsung dengan masyarakat.
“Patut
diapresiasi kinerja Gubernur Jatim dan jajarannya selama ini. Perhatiannya pada
pendidikan agama Islam sangat luar biasa, seperti pemberian beasiswa pada guru Madrasah
Diniyah. Kita berharap sinergi bisa terus terjalin,” tutupnya.
Seperti
diketahui, Pakde Karwo mengajak masyarakat untuk bersama-sama mendoakan Jawa
Timur agar tetap dalam kondisi aman dan damai. Pasalnya, pada Rabu (8/6) Tim
Densus 88 mengamankan 3 terduga teroris dan bomnya di Surabaya. “Saya ingin
mengajak masyarakat untuk mendoakan Jawa Timur dan Indonesia agar suasananya
damai, masyarakatnya toleran, saling menghormati. Terima kasih Polri dan TNI
yang telah berhasil mengungkap rencana pengeboman di Surabaya,” tutur Pakde
Karwo pada acara buka puasa bersama dengan jajaran Forum Pimpinan Daerah
(Forpimda) Jatim di Gedung Negara Grahadi (9/6).
Selain
Wakil Gubernur, Pangdam V Brawijaya, Wakapolda Jatim dan Sekda Jatim, hadir
pula unsur MUI, Kanwil Kemenag Jatim dan sejumlah pimpinan SKPD. Di awal acara
dibagikan santunan kepada 100 anak yatim secara simbolis.
Memang
peranan ulama penting dalam penanggulangan terorisme karena para ulama
merupakan jembatan untuk menyampaikan pendidikan agama dengan damai dan
membentuk sumber daya manusia yang antiradikalisme. Selain itu, ulama juga
memiliki peranan penting dalam menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungannya
masing-masing. Hal ini dikarenakan ulama masih sering dianggap sebagai sosok
panutan masyarakat, sehingga mudah memberikan peringatan untuk tidak
terpengaruh oleh propaganda terorisme. Dalam upaya pelurusan terhadap doktrin
keagamaan yang sering disalahartikan oleh kelompok terorisme, seperti contoh
mengenai isu jihad, tentu diperlukan upaya partisipasi ulama untuk menetralkan
persepsi masyarakat di lingkungannya. Di Indonesia, ulama memiliki intens yang
cukup kuat dalam berkomunikasi dengan masyarakat, dan bahkan tak jarang
diperhatikan serta dihormati terhadap banyak hal yang diutarakan. Melihat
kuatnya pengaruh ulama di masyarakat, maka dapat diibaratkan posisinya bagaikan
pisau bermata dua, dapat menjadi agen penanggulangan terorisme atau justru
menjadi aktor teror. Itulah mengapa banyak negara di dunia, khususnya
negara-negara berpenduduk muslim terbanyak, telah sering menghimbau ulama untuk
turut serta dalam memberantas terorisme. Di Saudi Arabia sebagai contoh,
ulama-ulama di sana telah sepakat mengharamkan aksi terorisme, terutama aksi
bom bunuh diri.
Selain itu, di negara-negara berpenduduk muslim terbanyak lainnya,
termasuk Indonesia, juga melakukan hal serupa. Banyak ulama mulai giat menyiarkan
semangat anti radikalisme dalam khutbah-khutbahnya. Bahkan tak jarang, tidak
sedikit pula yang menuliskan semangat tersebut ke dalam tulisan dan mendapat
apresiasi luas dari masyarakat. Itulah mengapa ulama memegang peranan vital di
masyarakat dalam upaya penanggulangan terorisme. Peran ulama baiknya dimulai
dari bagaimana mereka meracik dan menyuguhkan pemahaman agama kepada umat. Jika
ulama menyuguhkan agama sebagai suatu hal yang identik dengan kekerasan dan
kebencian, maka bukan tidak mungkin justru akan menjadi amunisi kuat bagi
perpanjangan aksi terorisme. Namun jika agama disuguhkan sebagai ajaran yang penuh
cinta dan lekat dengan perdamaian, maka persepsi masyarakat pun mudah didorong
untuk menjauhi aksi-aksi terorisme. (F.809) web majalah fakta / majalah fakta online / mdsnacks
No comments:
Post a Comment