DINAS SOSIAL SURABAYA
BENTUK PROGRAM CSR
Mahasiswa sedang berada di lingkungan
anak-anak dalam program CSR.
|
BERMULA dari kondisi yang sangat
memprihatinkan akhir-akhir ini atas penyandang masalah kesejahteraan sosial
(PMKS) di Surabaya terhadap anak-anak. Seperti anak jalanan, anak telantar,
anak nakal dan anak rentan bermasalah sosial : terancam putus sekolah, putus
sekolah karena kondisi ekonomi terbatas, kurangnya perhatian orangtua-keluarga,
pengaruh teman sebaya, pengaruh teknologi di era globalisasi informasi. Dan
tentu saja hal tersebut akan membuat permasalahan baru yang lebih besar lagi di
kemudian hari, misalnya penggunaan napza, minum minuman keras, prostitusi,
terjangkit HIV/AID, child abuse dan lain-lain. Padahal dalam proses tumbuh-kembang
sebagai generasi muda penerus yang membangun negara bisa terancam, bahkan
dikhawatirkan pada kondisi zero growth. Dinas Sosial Kota Surabaya pun tanggap
dan peduli akan kondisi tersebut dengan membentuk program campus social responsibility atau CSR.
Maksud
CSR adalah mengembalikan anak yang putus sekolah agar kembali ke sekolah dan
anak yang rentan tidak sekolah untuk tetap bersekolah. Sementara tujuannya
adalah memberikan role model bagi anak-anak pengganti orangtua (keluarga), tertanganinya
persoalan-persoalan sosial anak, tidak ada lagi anak berusia sekolah yang tidak
bersekolah dengan alasan apa pun, tidak adanya anak jalanan dan rentan
berpotensi menjadi anak jalanan, terbentuknya kepedulian sosial antarwarga
Surabaya. Adapun untuk pelaksanaannya sudah ada sejak tahun 2014 hingga
sekarang (2016), dengan melibatkan mahasiswa 23 perguruan tinggi di Surabaya.
Kepala
Dinas Sosial Surabaya, Drs Supomo MM, lewat stafnya yang sekaligus juga
menjabat Direktur Program CSR, Atiyun Najah Indhira SAP, mengatakan bahwa
kegiatan CSR ini telah masuk 99 top inovasi pelayanan publik tahun 2015 oleh
Kementrian PAN RB. (F.543)
No comments:
Post a Comment