Dewan Soroti SKPD Tak
Mampu Serap APBD
"Kami
berharap Gubernur Jatim bisa mengatasi persoalan ini sehingga problem
penyerapan anggaran tidak berlanjut di tahun 2016”
|
BERBAGAI penyebab gagalnya penyerapan
Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Jawa Timur (Jatim) oleh Satuan
Perangkat Kerja Daerah (SKPD) disoroti dewan.
Wakil Ketua DPRD Provinsi Jatim, Ir Tjutjuk Sunario, menuturkan, momen pilkada serentak di 19 kabupaten/kota di Jatim menyebabkan sejumlah kepala daerah yang habis masa jabatannya terpaksa digantikan
Pj kepala daerah dari pejabat eselon II di lingkungan Pemprov
Jatim. Hal ini yang bisa menyebabkan kurang terserapnya APBD. "Saya
yakin persoalan ini bisa menjadi penyebab kurang maksimalnya penyerapan APBD
Jatim 2015," terang Tjutjuk Sunario.
Pertimbangan lainnya, lanjut politisi Gerindra ini bahwa sudah menjadi kebiasaan penyerapan APBD yang besar itu
baru terjadi antara triwulan ketiga dan keempat. "Kami berharap Gubernur
Jatim bisa mengatasi persoalan ini sehingga problem penyerapan anggaran tidak
berlanjut di tahun 2016," pinta Tjutjuk.
Sementara itu, penurunan serapan APBD Jatim 2015 oleh SKPD di Pemprov Jatim
mendapat perhatian serius DPRD Jatim. Agar serapan APBD tahun anggaran 2016
bisa optimal, DPRD Jawa Timur mendesak seluruh SKPD di Pemprov Jatim lebih fokus.
Tjutjuk Sunario meminta agar para kepala SKPD yang merangkap jabatan
Pj kepala daerah tetap fokus di SKPD yang
dipimpinnya agar penyerapan APBD Jatim 2016 bisa lebih baik.
Gubernur Jatim, Soekarwo (Pakde Karwo), memerintahkan kepada seluruh SKPD di Pemprov Jatim agar segera melakukan lelang pengadaan barang dan dan jasa pada awal tahun |
Untuk mengantisipasi rendahnya penyerapan di awal triwulan pertama di
tahun 2016, Gubernur Jatim, Soekarwo, mendesak seluruh SKPD di Pemprov Jatim agar proses pengadaan barang dan dan jasanya yang secara lelang segera dilakukan pada awal tahun.
"Ini agar maksimal, di Pebruari 2016 sudah bisa dikerjakan proyeknya. Untuk proyek pengadaan
swakelola dan penunjukan langsung (PL) harus langsung dikerjakan di Januari 2016," tegas Soekarwo.
Pakde Karwo mencontohkan, pengerjaan
perbaikan dan pemeliharaan jalan di Dinas PU Bina Marga Jatim bisa dikerjakan
pada Januari dan Pebruari, sehingga di awal tahun yang bertepatan dengan musim penghujan tidak ada lagi jalan yang
rusak parah karena menunggu proses pengadaan yang terlalu lama.
Pakde Karwo
yang mantan Sekdaprov Jatim itu mengakui output yang
dicapai oleh SKPD rata-rata sudah memenuhi target. Namun dari segi penyerapan
anggaran masih ada SKPD yang masih di bawah rata-rata. "Sekarang ini
penyerapan sudah mencapai 94,77 persen hampir sama dengan tahun lalu. Jika di
beberapa SKPD ada penyerapan rendah bukan karena ada masalah tapi karena Surat
Perintah Membayar Uang (SPMU) sudah diajukan tapi uangnya belum keluar. Mungkin hari-hari ini ada tambahan
karena SPMU sudah banyak yang cair," dalih Soekarwo.
Sementara pada 2016 ini pihaknya sudah menjelaskan kepada seluruh SKPD agar
program-program pembangunan yang telah dialokasikan dalam APBD 2016 segera
dilaksanakan sejak awal tahun. "Karena APBD Jatim 2016, saya sendiri yang
ngurus maka untuk pengadaaan barang jenis tertentu langsung bisa dilelang di
Triwulan I. Nanti di minggu ketiga bulan Januari saya akan minta laporannya
sampai di mana prosesnya," beber Pakde Karwo.
Percepatan penyerapan anggaran itu sangat
diperlukan lantaran kondisi perekonomian sedang mengalami perlambatan. Bahkan untuk memacu pertumbuhan, gubernur telah membuat program skema pembiayaan murah untuk
menggerakkan pelaku usaha UMKM. "Ada skema pembiayaan kredit murah yang
menggunakan APBD Jatim untuk UMKM dengan melibatkan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) di seluruh Jatim. Ini adalah bagian
dari solusi perlambantan ekonomi," imbuh Pakde
Karwo. (F.809) web majalah fakta / majalah fakta online
No comments:
Post a Comment