Polantas
Resahkan Masyarakat, Kasatlantas Janji Menindak
Seorang petugas polantas saat “beraksi” di Jl Diponegoro |
FAKTA di Banyuwangi sempat mencatat berbagai “aksi” polantas dengan
bersimbol tugas operasi terkesan menjebak pengendara kendaraan bermotor. Mereka
berada di lokasi jalan tikungan yang terbatas sudut pandangnya oleh pengendara
ranmor. Operasi lalu lintas yang seyogyanya menjadi pelayanan bagi masyarakat
untuk lebih dekat dengan polantas dan memberikan terapi disiplin berlalu lintas
pada masyarakat justru berbalik menjadi momok yang dirasa meresahkan masyarakat,
Di Banyuwangi,
beberapa jalan sering menjadi tempat polantas “beraksi”. Seperti di Jl Srono,
Jl Kepiting tikungan timur Taman Patung Kuda, Jl Gatot Subroto tikungan
mendekati Hotel Ketapang Indah, atau di depan dealer mobil Mayangsari Sukowidi,
tikungan Jl Dr Sutomo menuju Jl Dipenogoro tepatnya timur kantor pos atau depan
Gesibu Blambangan, dan lain-lain.
Di Jl Diponegoro,
tepatnya depan Gesibu Blambangan yang sering jadi lokasi operasi untuk
pengendara dari arah selatan yang semestinya dilarang.
Satuan polantas menghentikannya
dengan alasan memberi peringatan. Anehnya, petugas justru melakukan tilang
kepada pengendara bermotor dan sidang di tempat yang dihakiminya sendiri dengan
mengenakan denda Rp 50 ribu. “Ini bukan operasi, Mas, tapi peringatan bagi
pengendara,” jelas petugas kepada FAKTA yang berada di lokasi.
Ranmor yang mengalami laka
lalin gara-gara pengendara lain ketakutan dengan operasi lalin, dinaikkan ke mobil pick up |
Tindakan arogan kurang
ramah petugas pun ditemui FAKTA ketika pengendara mobil melintas di jalur
polisi yang sedang operasi di Srono. Oknum petugas itu berbicara dengan nada
ketus, melemparkan STNK ke dashboard mobil pengendara yang ternyata surat-surat
mobil dan SIM-nya lengkap. “Kalau mau nilang, tilang saja, jangan ngoceh kayak
gitu, dia itu petugas bukan orang jalanan,” gerutu si pengendara mobil kepada
FAKTA.
FAKTA juga mencatat bahwa
akibat trauma masyarakat terhadap kesan mencari-cari dari si petugas maka pengendara
motor pun langsung berbalik arah sehingga menyebabkan kecelakaan lalin pada
pengendara yang lain. Akibatnya, operasi polantas hari itu pun langsung bubar.
“Sepeda motor yang hancur depannya dibawa petugas,” kata SN kepada FAKTA yang saat
itu berada di lokasi kejadian.
Seorang petugas
polantas mengejar wanita pengendara yang mau belanja di Indomaret
|
Lain halnya operasi di
Ketapang. Petugas tidak saja menghentikan setiap pengendara yang melintas
dengan cara tidak sopan layaknya pelaku kriminal. Bahkan kamera FAKTA “menangkap”
seorang petugas berlari menyeberang jalan mengejar pengendara dua wanita
berboncengan yang memakai helm. Dua pengendara yang sudah turun dari kendaraannya
itu berjalan ke halaman Indomaret di Ketapang dan mau belanja, terkejut saat petugas
polentas mendatang mereka dan meminta surat-surat kendaraannya dengan kasar.
Padahal surat-suratnya lengkap.
“Jadinya kok malah meresahkan masyarakat begini
ya. Wartawan sebagai corong masyarakat mestinya memberitakan hal ini agar
polisi berubah, kasihan juga kan
masih banyak polisi yang baik,” kata Durahim, warga setempat.
Rahman, mahasiswa asal
Jember, juga merasa prihatin. “Ini sudah jadi masalah umum di masyarakat. Mental
polantas yang seperti itu memang perlu diperbaiki agar tidak merusak citra
polisi,” katanya.
Saat dikonfirmasi FAKTA,
Kasatlantas Banyuwangi, AKP Samirin, berjanji akan menindak bawahannya yang
berlebihan dalam menjalankan tugas. “Silahkan laporkan saja, akan kami tindak
dan usut,” janjinya. (F.512) web majalah fakta / majalah fakta online
No comments:
Post a Comment