SIMULASI
BENCANA MATANGKAN SATGAS SATLAK PB HADAPI BENCANA
PAGI itu di sekitar
wilayah Gununganyar mendung gelap disertai angin. Warga mulai keluar untuk
mengambil jemuran yang setengah kering. Handy
talky tim Satuan Pelaksanaan Penanggulangan Bencana (Satlak PB) Kota
Surabaya tak hentinya memberikan laporan kepada masing-masing satuan, “Selamat
pagi, mohon ijin pelaporan Satlak PB. Terlihat pembentukan awan CB (Kumulonimbus) di wilayah Surabaya timur,
diperkirakan hujan terjadi satu hingga dua jam ke depan dengan intensitas lebat
dan diikuti angin”.
Tak lama kemudian datang hujan lebat, rumah
warga sudah dimasuki air yang keluar dari saluran pembuangan. Tak jauh dari
tempat kejadian, satu rumah terbakar dan diikuti terputusnya saluran listrik.
Api yang ditimbulkan dari kebarakaran tersebut kemudian ikut membakar tiga
rumah yang ada di sebelahnya. Warga berbondong-bondong membawa ember untuk
turut memadamkan api.
Kejadian di atas adalah simulasi dari
penanggulangan terhadap bencana yang sering terjadi saat musim penghujan di
Kota Surabaya. Simulasi yang diadakan pagi (29/11) di halaman Universitas
Pembangunan Nasional "Veteran" Jawa Timur ini, bertujuan untuk
mengevaluasi kesigapan para petugas gabungan Satlak PB. Selain itu, juga
mengedukasi dan mengajak masyarakat untuk terlibat aktif dalam setiap
penanggulangan bencana yang terjadi di lokasi pemukiman pada penduduk, dan
merupakan wilayah rawan.
Sekitar 700 orang partisipan tergabung dalam
simulasi penanggulangan bencana. Partisipan yang terdiri dari semua jajaran
teknis SKPD mulai dari Bakesbangpol dan Linmas, Dinas Kebakaran, Dinas
Kebersihan dan Pertamanan, Dinas Perhubungan, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial,
PMI, Satpol PP, PLN, lima kelurahan tangguh bencana (Gundih, Jambangan,
Sidodadi, Rungkut Menanggal, Lontar), mahasiswa UPN hingga warga sekitar,
merasakan kejadian sesungguhnya mulai dari kebakaran, pohon tumbang hingga
tanggul jebol saat simulasi.
Kepala Bakesbangpol dan Linmas Kota Surabaya,
Soemarno, mengatakan, dengan adanya simulasi seperti ini, juga berguna untuk
melakukan pemantauan terhadap kesiapan petugas Satlak PB. Selain itu, sesuai
tema, dengan adanya simulasi seperti ini diharapkan mampu mengajak masyarakat
untuk berperan aktif dalam menanggulangi bencana.
“Dengan adanya acara seperti ini, masyarakat
bisa tahu tindakan apa yang harus dilakukan terlebih dahulu. Tidak seperti dulu,
ketika terjadi bencana masyarakat hanya bisa menonton dan menimbulkan kepadatan
di lokasi bencana, hal tersebut yang membuat petugas kesusahan dalam melakukan
penanganan. Ke depan, warga dan petugas bisa sama-sama melakukan aksi,” tegas
Soemarno.
Soemarno menambahkan, Forum Kelurahan Tangguh
Bencana turut serta memberikan edukasi kepada masyarakat yang wilayahnya
termasuk padat penduduk dan sering terjadi bencana. Nantinya para pemuda karang
taruna dapat dijadikan garda terdepan dalam penanggulangan bencana, sementara
ibu-ibu yang tergabung di PKK Kelurahan dapat membantu menyiapkan posko bagi
warga yang terkena bencana, semisal membuat dapur umum jika diperlukan.
“Kota Surabaya dipuji oleh kota/kabupaten
lainnya dalam melaksanakan penanggulangan bencana, partisipasi dari masyarakat
yang dirasa susah untuk dicontoh oleh kota/kabupaten lainnya. Untuk mengajak
masyarakat ini cukup mudah, yaitu samakan pikiran bahwa membantu sama dengan
ibadah. Jika sudah seperti itu, peran pemerintah kota hanya mendorong serta
menfasilitasi berupa edukasi,” tegas Soemarno.
Selain itu, Soemarno juga mencontohkan hal
terkecil penanggulangan bencana yang dilakukan setiap harinya. Di setiap mobil
petugas Bakesbangpol dan Linmas, Satpol PP dan Dinas Perhubungan disiapkan
karung goni dan pasir. Hal ini berguna jika ada titik api kecil, dapat
dipadamkan dengan pasir dan karung goni yang dibasahi. Atau, jika ada oli yang
tercecer di jalan, pasir tersebut bisa digunakan untuk menutup oli, sehingga
tidak licin saat dilintasi kendaraan. “Setelah oli dirasa meresap, nanti tugas
dari tim DKP yang melakukan pembersihan,” imbuh Soemarno. (Rilis) web majalah fakta / majalah fakta online
No comments:
Post a Comment