PEMBANGUNAN DI BERBAGAI BIDANG TERUS MENINGKAT
SamaRasa Sebagai
Landasan Pola Pikir, Pola Sikap dan Pola Perilaku
Dalam
Pemerintahan Dan
Pembangunan Di Bumi Ije Jela
TAHUN
2016 ini merupakan tahun ke-4 pasangan Bupati Barito Kuala, H Hasanuddin Murad,
dan Wakil Bupati, H Ma’mun Kaderi,
yang memiliki jargon ‘SamaRasa’ (Hasan Ma’mun Rakyat Satu) memimpin Bumi Ije
Jela, dan berkeinginan membuat Kabupaten Barito Kuala lebih maju lagi secara merata, mandiri dan
berdaya saing untuk mewujudkan rakyat yang sejahtera.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Barito Kuala (Batola)
di bawah kepemimpinan ‘SamaRasa’
mempunyai target kinerja yang ingin diraih pada tahun 2016, sebagaimana yang
termuat dalam rencana pembangunan jangka menengah daerah, yang tentunya
senantiasa diarahkan agar selalu sejalan dan sesuai dengan perencanaan
pembangunan, baik yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan
maupun pemerintah
pusat.
Visi
pembangunan Kabupaten Batola tahun 2012-2017, yakni Barito Kuala ‘SamaRasa’, Barito Kuala Satu Kata
untuk maju, mandiri
mewujudkan rakyat berdaya saing yang sejahtera.
Adapun
sasaran strategis sebagai prioritas pembangunan berdasarkan visi dan misi ‘SamaRasa’, ada 8 sasaran strategis
sebagai prioritas pembangunan yakni : Terwujudnya peningkatan intensitas kegiatan perekonomian
masyarakat yang semakin berdaya saing; Terwujudnya
usaha peningkatan usaha masyarakat di bidang pertanian inovatif yang semakin ke hilir; Terwujudnya
penyelenggaraan pendidikan bagi masyarakat yang profesional, terjangkau, merata
dan berkualitas; Terwujudnya
pelayanan kesehatan bagi masyarakat yang mudah, murah, merata serta memadai; Terwujudnya
penyelenggaraan pemerintahan dengan prinsip-prinsip tata kelola pemerintahan
yang baik; Terwujudnya
pemenuhan hak sosial masyarakat berupa jaminan pelayanan, kesempatan dan
perlindungan; Terwujudnya
kemudahan mobilitas dalam beraktivitas usaha dan kegiatan lainnya; dan Terwujudnya
peningkatan kualitas pemukiman dan lingkungan masyarakat yang sehat dan
memadai.
Ekonomi
Kabupaten Barito Kuala tahun 2015 yang merupakan tahun pelayanan publik, banyak upaya pemerintah
yang selama ini dilakukan guna peningkatan produksi dan produktifitas pangan,
khususnya padi, serta komoditas pertanian lainnya, antara lain jeruk dan sapi Bali, yang
sudah menjadi trade mark Kabupaten
Barito Kuala.
Capaian
kinerja ekonomi diawali dengan melihat pertumbuhan ekonomi yang setiap tahunnya
terus mengalami peningkatan, dengan nilai estimasi pada tahun 2015 mencapai
4,90%.
Kemudian,
peningkatan ekonomi masyarakat juga dapat dilihat dari naiknya PDRB atas harga
konstan, yang pada tahun 2015 diestimasikan mencapai Rp 4,71 triliun, termasuk pendapatan
per kapita
juga mengalami kenaikan, rasio Barito Kuala berada pada kisaran 0,34 ini
menunjukan tingkat pemerataan yang baik.
Capaian kinerja di bidang pertanian pada tahun 2015 menunjukkan keberhasilan yang telah
mengukuhkan dan mengokohkan jati diri Kabupaten Barito Kuala sebagai kabupaten penyangga ketahanan
pangan yang setiap saat terus diupayakan pengembangannya.
Sementara
untuk luas tanam telah mencapai 99.666 hektar dengan luas panen bersih 97.446 hektar, dengan produktivitas
mencapai 35,97 kuintal per hektar dengan hasil produksi mencapai 350.468 ton.
Sedangkan hasil produktivitas jeruk mencapai 167,50 kuintal per hektar, dengan hasil
produksi terlihat menurun dari 94.945 ton pada tahun 2014, menjadi 85.162 ton.
Untuk
mendukung peningkatan ini nilai tambah produksi sekaligus upaya peningkatan kesejahteraan
petani,
Pemerintah Kabupaten Batola telah memberikan bantuan peralatan mesin pertanian
untuk produksi dan pasca produksi berupa hand tractor 29 unit, powertreaser 50 unit, dan combine harvester
sebanyak 10 unit.
Di
bidang perikanan juga mengalami peningkatan yang cukup menggembirakan, di antaranya dilakukan melalui
budidaya ikan dalam keramba jaring apung, kolam alami dan kolam plastik.
Untuk peternakan,
seperti diketahui Barito
Kuala merupakan sumber pembibitan sapi
Bali yang telah melakukan penggemukan sebanyak 120 ekor di tahun 2015 di
Kecamatan Barambai dan Wanaraya. Dengan hasil produksi daging sapi mencapai
186.589 kilogram.
Sedangkan
di bidang kehutanan dan perkebunan Pemkab
Batola fokus pada pembangunan hutan rakyat seluas 125 hektar, sebagai
penyeimbang akibat musibah kebakaran hutan.
Serta fokus pengembangan kebun kelapa dalam genjah dengan membibitkan 6.000 pohon dan 3.500 batang sawit.
Di
Kabupaten Batola, untuk bidang pendidikan pada prinsipnya, baik APS, APK dan
APM hampir semua setiap tahunnya selalu mengalami kenaikan yang menggembirakan,
termasuk rata-rata lama sekolah dan angka harapan lama sekolah.
Angka
harapan hidup masyarakat Kabupaten Barito
Kuala juga kian membaik, yakni mencapai usia 64,49. Meski pada angka kematian ibu
pada tahun 2015 mengalami kenaikan dari 10 orang ibu pada tahun 2014 menjadi 12 orang ibu pada tahun 2015.
Namun pada angka kematian bayi terjadi penurunan dari 83 bayi di tahun 2014, turun menjadi 77
bayi di tahun 2015.
Adapun
indeks pembangunan manusia (IPM) Kabupaten
Barito Kuala berada pada kisaran angka 62,56, masih cukup jauh dari nilai IPM Provinsi Kalimantan Selatan
yang berada di kisaran
angka 67,63.
Sedangkan
untuk pembangunan infrastruktur dan perhubungan, Pemerintah Kabupaten Barito Kuala telah
membangun, meningkatkan, merehabilitasi dan memelihara jalan hingga mencapai
159,130 km
dan pembangunan serta pemeliharaan jembatan sebanyak 93 buah. Serta penyediaan
transportasi pedesaaan untuk kelompok usaha produktif sebanyak 29 unit
kendaraan roda empat.
Beberapa
bidang pembangunan yang setiap tahunnya selalu menunjukkan peningkatan, membuktikan bahwa
kinerja Pemerintah Kabupaten Barito Kuala hingga
akhir tahun 2015 telah memberikan hasil nyata dalam memajukan pembangunan daerah dan mensejahterakan masyarakat Kabupaten
Barito Kuala, dengan tetap menjadikan ‘SamaRasa’ sebagai landasan pola
pikir, pola sikap
dan pola perilaku dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan
di Bumi Ije Jela tercinta. (Tim) web majalah fakta / majalah fakta online
No comments:
Post a Comment