TEROR VS
AGAMA
TERORIS adalah pelaku
yang membuat tidak nyaman pada suatu
tempat dengan cara mengganggu, seperti menakut-nakuti,
mengancam, hingga mengebom dan bahkan dengan cara bom bunuh diri.
Agama adalah alat atau tata cara untuk mengatur
diri pribadi untuk berperilaku baik dan lebih dari itu.
Agama, yang disebut sebagai isi pelajaran yang baik-baik
kini dijadikan alat untuk mengumandangkan terror. Ketika
orang mendengar kata teror identik
dengan wajah sangar, berjenggot, jidat hitam, berpakaian gamis.
Lalu terngiang dengan nama-nama Islam
Jamaah, Al Qaeda, ISIS dan nama-nama ini semua
berasal dari Timur Tengah di mana organisasi ini didirikan berdasarkan Islam.
Namun kali ini bom bunuh diri
di Sarinah, Jakarta Pusat, menampakkan
dirinya dengan wajah bersih, celana jean, berkaos, lalu kita bertanya siapakah
dia ?
Kata-kata
dalam Islam yang terkenal menjadi sadis adalah jihad, konon sudah
berubah makna menjadi MATI SYAHID JIKA SUDAH MENGEBOM DENGAN CARA MELEDAKKAN
BOM DI BADAN, dari makna sebenarnya adalah PERANG MEMBELA AGAMA ISLAM, PERANG di sini
maksudnya adalah ‘PERANG JIKA ADA YANG MEMERANGI’ terutama di Masjidil
Haram Mekah, PERANG jika ada yang
menantang PERANG, bahkan nafsu pribadi juga termasuk yang suka menantang perang
besar ini, jika nafsu pribadi sudah berlebihan yang bisa menahan keinginan ini
hanyalah DIRI SENDIRI, bukan ustad-ustad
besar yang berada di sekeliling kita, dan ini di namakan JIHAD juga.
Salah kaprah sudah beredar di seluruh dunia, ajaran Allah
pada Al Qur’anul Karim sangat jelas, di sini tidak pernah meminta untuk
memerangi siapa pun di dunia ini, bahkan malah diminta SALING
MENGENAL dari SUKU SATU KE SUKU LAINNYA , memang ada hukum bunuh yang membunuh
kita (QISHAS), yang arrtinya hukum BALAS, yang memukul dibalas dengan pukul,
yang membunuh dibalas dengan dibunuh, yang mencuri dipotong tangan (kalau
dipenjara bisa-bisa penjara penuh).
Pada hadits dan sunah
Rasulullah SAW juga tidak ada seruan untuk perang kecuali pihak lain memerangi,
bahkan ketika Rasulullah diancam dibunuh oleh yang memusuhinya malah dihadapi
dengan santai sehingga yang ingin membunuh Nabi SAW ini pun menyerah.
Kemudian MATI SYAHID, katanya apabila mati dalam membela
agama mati SYAHID, BETUL. Yang mana ? Apabila
mati bunuh diri tentu tidak mati syahid, karena bunuh diri menurut RHOMA IRAMA
adalah perbuatan yang keji. Lalu ketika mempertahankan
harta benda lalu manusia itu mati, itu sudah mati syahid, apalagi sedang membela agama Allah.
Jangan keliru dan salah kaprah lagi bahwa muslim tidak harus tumbuh jenggot, tidak harus berpakaian
ala Arab, gamis, songkok, peci putih, sarung, orang muslim
berpakaian biasa saja asal bersih, kecuali
WANITA memang diwajibkan ber-HIJAB
hingga menutupi bagian dada dan tidak terlihat bentuk montoknya. Namun wajah,
bibir, telapak tangannya masih boleh
terlihat.
Kejadian bom bunuh diri di Sarinah, Jakarta, lupakan saja
! Bisa saja itu hanya uji nyali dan
jika pelaku bom bunuh diri memang beragama Islam, ini tes menentang hukum
Allah SWT dan tinggal menunggu azab-Nya saja.
Wallahu a’lam bissawab. web majalah fakta / majalah fakta online
Oleh :
Budi Slamet Riyadi
Kepala Perwakilan
Majalah FAKTA Jakarta
No comments:
Post a Comment