Monday, June 22, 2015

ADVETORIAL : 52 Tahun Kembalinya Papua Ke NKRI

Walikota Jayapura,
Dr Benhur Tomi Mano MM
“PADA kesempatan yang berbahagia ini saya mengajak semua memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena limpahan rahmat anugerah-Nya, kita dapat memperingati 52 tahun kembalinya Irian Barat (Papua) ke pangkuan NKRI tanggal 1 Mei 2015,” kata Walikota Jayapura, Dr Benhur Tomi Mano MM.
Tanggal 1 Mei 1963, lanjut walikota, merupakan hari bersejarah bagi rakyat Indonesia pada umumnya dan rakyat Papua (Irian Barat saat itu) pada khususnya, karena mempersatukan Nusantara dari Merauke sampai Sabang. “Momentum bersejarah in tidak terlepas dari upaya para pahlawan bangsa kita yang telah mengorbankan tenaga, pikiran, harta benda, jiwa dan raga demi keutuhan Indonesia”.
Sejenak kita simak sejarah perjuangan kembalinya Irian Barat (Papua) ke NKRI melalui Trikora yang membuka mata Amerika. Konfrontasi Indonesia – Belanda saat itu menjadikan dunia internasional takut Irian Barat menjadi ‘trouble spot’ di Asia Tenggara. Akhirnya, Amerika bersedia menjadi penengah dalam perjanjian New York pada 15 Agustus 1962. Irian Barat disahkan dalam Sidang Majelis Umum PBB Ke-17 pada 21 September 1962 dengan Resolusi No.1752.
Langkah pengembalian Papua ke NKRI jelas dari persetujuan New York dan secara resmi pada 1 Oktober 1962 Belanda menyerahkan Irian Barat kepada United Nations Temporary Executive Authority atau Badan Pemerintah Sementara PBB. Akhirnya waktu yang dinantikan tiba, pada 1 Mei 1963 bendera PBB diturunkan dan hanya bendera Merah Putih yang berkibar di seluruh wilayah tanah Irian Barat. Kewajiban Indonesia melaksanakan Penentuan Pendapat Rakyat (Pepera) di Irian Barat. PBB memantau semua proses Pepera. Dalam persetujuan New York disebutkan bahwa hak menentukan nasib sendiri penduduk Irian Barat dilaksanakan melalui Penentuan Pendapat Rakyat (PEPERA) dari 14 Juli hingga 12 Agustus 1969. Hasilnya, penduduk Irian Barat tetap menjadi bagian tak terpisahkan dari NKRI, yang dikukuhkan Majelis Umum PBB ke-24 melalui Resolusi No.2504 pada tanggal 19 Nopember 1969.
Jadi, kembalinya Papua ke NKRI pada 1 Mei 1963 itu bukanlah merupakan upaya paksa namun merupakan perjuangan rakyat Papua sendiri untuk mewujudkan NKRI dari Merauke sampai Sabang. Orang asli Papua berjuang keras dank arena perjuangan kerasnya itu ditetapkan sebagai pahlawan nasional adalah Frans Kaisepo, Marten Indey, Silas Papare J A Dimara.
“Apabila masih ada rakyat Papua punya persepsi yang salah tentang hal ini, pada kesempatan ini saya mengajak semua masyarakat Papua agar meluruskan sejarah ini dengan benar. Tugas kita saat iini bukanlah memperdebatkan masalah tersebut tetapi yang lebih penting bagaimana kita berkarya, bekerja keras mengisi pembangunan di daerah ini ke arah yang lebih baik. Peringatan kembalinya Irian Barat ke NKRI tanggal 1 Mei di Kota Jayapura ini diharapkan dapat lebih memperkuat semangat kita sebagai warga negara Indonesia yang baik dengan membangun masa depan orang asli Papua dalam NKRI. Tidak ada alasan yang mendasar bagi kita untuk keluar dari Republik Indonesia. Ini aspirasi dan kemauan para orangtua kita yang ingin Papua masuk NKRI,” papar walikota, mengingatkan.
Walikota Benhur Tomi Mano pun menegaskan bahwa semangat kebersamaan sangat dibutuhkan dalam menghadapi persoalan kebangsaan masyarakat yang kita cintai ini. “Peringatan kali ini mengambil tema Dengan Dilandasi Semangat Kembalinya Papua Ke Pangkuan NKRI Tanggal 1 Mei 1963, Kita Wujudkan Kota Jayapura Dan Papua Yang Aman, Damai Dan Sejahtera. Saya mau mengajak masyarakat Kota Jayapura untuk mewarisi kekuatan semangat juang para pendahulu kita, tugas dan tanggung jawab kita bersama membangun Kota Jayapura yang aman, damai dan sejahtera. Semua orang boleh merasakan aman dan damai melakukan aktivitasnya di Kota Jayapura. Hentikan kekerasan, pemalakan, pencurian, perkosaan dan berbagai bentuk kriminal lainnya. Mari kita melangkah maju dalam era Otonomi Khusus yang diatur dalam UU No.21/2001 yang diubah dengan UU No.35/2008 tentang Otonomi Khusus Provinsi Papua dan Papua Barat yang secara tegas memperhatikan keberpihakan, pemberdayaan dan perlindungan terhadap orang asli Papua”.
                 Banyak capaian yang sudah dihasilkan Pemerintah Kota Jayapura dalam 4 tahun terakhir ini. “Mari terus berkarya untuk membangun Kota Jayapura yang Beriman, Bersatu, Mandiri, Sejahtera, Modern, Berazaskan Kearifan Lokal dalam wadah NKRI. Saya mengajak seluruh masyarakat Kota Jayapura untuk menjaga stabilitas keamanan kota karena hal tersebut bukan merupakan tugas TNI/POLRI saja tapi juga merupakan tugas seluruh komponen masyarakat yang berada di tanah Papua. Saya mengucapkan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada para pejuang yang telah mendahului kita maupun yang masih ada berdampingan dengan kita saat ini beserta segenap keluarga pejuang yang semuanya dengan tanpa pamrih telah mendharmabaktikan tenaga, pikiiran, jiwa-raganya demi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Terima kasih kepada jajaran TNI dan Polri yang telah menjaga dan memelihara stabilitas kamtibmas di Kota Jayapura sehingga tetap kondusif. Selamat memperingati 52 tahun kembalinya Irian Barat (Papua) ke dalam pangakuan NKRI. Mari kita satukan hati membangun kota untuk kemuliaan Tuhan – Hen T’Cahi Yo Onomi T’Mar Ni Hanased”. (F.867) web majalah fakta / majalah fakta online

No comments:

Post a Comment