2016, Tahun Optimalisasi
Kinerja
Prioritaskan Jembatan
Dan Air Bersih
Bupati Batola, H Hasanuddin Murad, disaksikan Wakil Bupati Batola, H Ma’mun Kaderi, menyerahkan RAPBD tahun 2016 kepada Ketua DPRD Batola |
TAHUN
2016 ini, tak
terasa sudah memasuki 4 tahun lamanya H Hasanuddin Murad dan H Ma’mun Kaderi memimpin
di Kabupaten Barito Kuala yang bermotto Selidah. Dari periode pertama
berpasangan dengan H Sukardhi hingga periode
kedua berpasangan dengan H Ma’mun Kaderi, sebagai pemimpin di
Lebo Ijejela, sudah banyak kemajuan yang telah dicapai pria ramah dan murah
senyum itu selama menjabat sebagai Bupati Barito Kuala. Salah satunya
adalah meningkatnya PAD dalam setiap tahunnya.
Dan,
pada tahun 2016 ini Anggaran
Belanja
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Barito Kuala (Batola) diplot dengan angka
sebesar Rp 1.044.592.614.722. Hal tersebut tergambar dalam RAPBD tahun 2016
yang disampaikan Bupati Batola,
H Hasanuddin Murad. Sedangkan
komposisi lain yang tercantum dalam rancangan anggaran yang diajukan tersebut
adalah anggaran pendapatan yang diajukan sebesar Rp 992.592.614.722. Dengan
nilai defisit anggaran diperkirakan mencapai Rp 52 miliar.
“Selanjutnya
penerimaan pembiayaan sebesar Rp 66 miliar dan untuk pengeluaran pembiayaan
mencapai Rp 14 miliar. Sehingga netto mencapai nilai Rp 52 miliar, sehingga silpa yang diproyeksikan di akhir tahun 2016 adalah nol
rupiah,” tutur Hasanuddin Murad saat menyampaikan sambutan dalam pengantar nota
keuangan rancangan anggaran pendapatan dan belanja daerah tahun 2016, di ruang
rapat paripurna gedung DPRD Kabupaten Batola.
Dalam
rapat yang digabung dengan penyampaian
4 buah raperda
yang terdiri dari Raperda Perubahan Atas
Perda No.11 Tahun 2011 Tentang Retribusi Jasa Usaha,
Raperda tentang Perubahan Atas
Perda nomor 12 tahun 2011 Tentang
Retribusi Jasa Umum, Raperda tentang Penyertaan Modal Pemkab Batola kepada Bank
Perkreditan Rakyat Alalak Kabupaten Batola, dan Raperda Tentang
Penyertaan Modal Pemkab Batola kepada Bank Kalsel itu, Bupati Hasanuddin Murad mengatakan bahwa di tahun
2016 ini PDAM Kabupaten Batola akan menerima dana DAK dari pusat untuk
penyediaan air baku dari Sungai
Pinang sebesar Rp 75 miliar dan untuk penyediaan air baku dari Sungai Tabuk
sebesar Rp 100
miliar.
Dengan
diperolehnya anggaran hingga ratusan miliar tersebut, diharapkan kinerja PDAM
Kabupaten Batola semakin meningkat dan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat akan
air bersih. “Tahun 2017 nanti masyarakat Batola tidak lagi kesulitan air bersih,” jelas Bupati Hasanuddin Murad.
Dalam
acara yang dihadiri jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah, seluruh kepala SKPD,
para camat
dan para ulama serta tokoh masyarakat Bumi Ije Jela itu, Bupati Hasanuddin Murad menyatakan
bahwa tahun
2016 adalah tahun optimalisasi kinerja.
Tak
hanya itu, mantan anggota DPR RI ini juga menghendaki agar persoalan aset daerah dapat segera diselesaikan,
sehingga Kabupaten Batola bisa meraih opini
WTP (Wajar Tanpa Pengecualian) dari
tim pemeriksa BPK RI. “Agar
secepatnya persoalan aset daerah diselesaikan supaya tidak menjadikan kesulitan
bagi kita dalam setiap tahunnya dan supaya kita
dapat meraih opini WTP,”
tandasnya.
“Ketika tahun 2008 lalu saya berdiri di podium
ini, PAD kabupaten ini baru mencapai angka sekitar Rp 400
miliar saja. Tapi saat ini PAD kita sudah mencapai satu
trilyun rupiah,” ujarnya, di sela-sela
menyampaikan sambutannya dalam Rapat Paripurna Ke-26
Masa Sidang I Tahun Sidang 2015-2016, dalam rangka penyampaian 5 buah raperda
di Ruang Rapat Paripurna Gedung DPRD Kabupaten Batola.
Selain
meningkatnya jumlah Pendapatan Asli Daerah (PAD), hal lain yang selalu menjadi
fokus perhatian dari Bupati Hasanuddin Murad adalah masalah infrastruktur. Menurutnya,
untuk tahun 2016 pembangunan jembatan di Kecamatan Tabukan harus selesai.
Bupati
Hasanuddin Murad bertekad di tahun 2016 ini menyelesaikan sejumlah jalan dan
jembatan menuju kecamatan-kecamatan, seperti membangun jembatan penghubung
antara Desa Pantang Baru, Kecamatan Tabukan,
Kabupaten Batola, Provinsi Kalsel, dengan Desa
Dadahup, Kabupaten Kapuas, Provinsi Kalteng.
Perbaikan
jalan dan pembuatan jembatan dari Anjir hingga Tabunganen juga
menjadi target selesai dalam tahun 2016. “Semuanya harus selesai di tahun 2016,
sehingga masyarakat tidak kesulitan lagi ketika harus membawa hasil
pertaniannya,” katanya.
Tak hanya
itu, hal lain yang juga menjadi fokus sekaligus target pembangunannya adalah pembangunan
jaringan air bersih untuk kawasan Anjir Pasar hingga Tamban dan Tabunganen yang
air bakunya diambil dari Sungai Pinang, Kabupaten
Banjar, serta jaringan Marabahan yang air bakunya
diambil dari Sungai Kapuas.
Hasanuddin
menyatakan di tahun 2016 pembangunan instalasi air bersih yang diambil dari
Sungai Kapuas sudah harus dilaksanakan. “Dengan dibangunnya instalasi tersebut,
masyarakat Kabupaten Batola nantinya tidak lagi merasakan air asin,” ujarnya. (Tim) web majalah fakta / majalah fakta online
No comments:
Post a Comment