Bupati Nurdin Lestarikan Budaya Gantarang
Keke
SUDAH menjadi kalender tahunan, acara ritual atau
pesta adat Gantarang Keke cukup
ramai
dikunjungi masyarakat Butta Toa maupun dari luar daerah. Kemeriahan tersebut
kembali terlihat dalam Festival 10 Sya’ban Gantarang Keke atau dikenal dengan
Pesta Adat Gantarang Keke, yang dihelat beberapa waktu lalu.
Bupati
Bantaeng, DR H M Nurdin Abdullah, berharap pelaksanaan Pesta Adat Gantarang
Keke tahun depan akan selalu berubah menjadi lebih baik. “Kalau dulu kita
belajar ke daerahnya orang, Alhamdulillah tujuh tahun belakangan, daerah
ini
menjadi tempat belajar dari berbagai daerah di seluruh Indonesia,” katanya.
Festival
10 Sya’ban Gantarang Keke dilaksanakan secara turun-temurun sejak dahulu kala
dan perayaan kali ini berlangsung selama dua pekan. Adat Gantarang Keke terdiri
dari 12 pemangku adat yakni Jannang Nipa-Nipa, Jannang Korongbatu, Jannang
Moti, Tau Toana Moti, Tau Toana Kaloling, Tau Toana Gangking, Tau Toana
Kindang, Tau Toana Campaga, Gallamang Campaga, Gallamang Lembang, Tau Toana
Gantarang
Keke dan Gallarang Gantarang Keke. Kegiatan yang melibatkan seluruh pemangku
adat di Kabupaten Bantaeng ini merupakan implementasi dari pesan leluhur. Acara
ini dirangkaikan dengan beberapa lomba seperti Agasing (Lomba Gasing), A'longga
(Lomba Egrang), A'raga (Sepak Raga) dan A'Manca (Pertarungan Silat)
Tradisional).
Ribuan
pengunjung dari berbagai daerah di Sulsel berdatangan untuk melihat lebih dekat
kebesaran Bantaeng melalui budayanya. Makna pelaksanaan festival ini mengandung
nilai yang sangat luar biasa, yakni mempererat dan memperkokoh rasa
kekeluargaan, persaudaraan dan gotong royong. Juga menjadi media untuk
membersihkan diri dari segala noda, dosa dengan saling memaafkan yang
terbungkus dalam nilai budaya sebelum memasuki bulan suci Ramadhan. Pemerintah Kabupaten
Bantaeng begitu intens memperhatikan budaya, sehingga sampai saat ini
masih
melestarikan adat dan budaya setempat, khususnya Gantarang Keke.
Tahun
2016, beberapa situs sejarah serta kawasan wisata akan menjadi prioritas
pembangunan,
termasuk infrastruktur yang ada di Gantarang Keke untuk menunjang berlangsungnya
Pesta Adat Gantarang Keke. “Kita bukanlah sebuah negara yang maju yang
meninggalkan budayanya,” kata Bupati DR H M Nurdin Abdullah.
Bupati
berharap Festival 10 Sya'ban Gantarang Keke akan menjadi salah satu ikon daya tarik
dan magnet pariwisata dan budaya Kabupaten Bantaeng. Situs budaya Gantarang
Keke harus dilestarikan, dipelihara dan ditumbuhkan kembali dengan melibatkan
seluruh tokoh adat, stakeholder dan
segenap potensi masyarakat untuk memaksimalkan pelaksanaannya dari tahun ke tahun,”
pesan bupati.
Festival
dihadiri unsur Muspida Bantaeng, Kepala SKPD Pemkab Bantaeng,
keturunan
keluarga besar Gantarang Keke, H KR Sabo, keturunan-keturunan Kaerang Loe dari Bulukumba,
H A Asfar, serta perwakilan Ketua Adat Gowa, Luwu, Bone dan Kajang. (F.566) web majalah fakta / majalah fakta online
No comments:
Post a Comment