Tingkatkan Produksi Pertanian
Petani Batola Gunakan Mesin Pertanian
Modern
PROVINSI Kalimantan Selatan (Kalsel) saat ini produksi padinya rata-rata mencapai
2,26 juta ton per tahun atau 1,3 juta ton beras per tahun. Dari hasil itu
separonya yakni 600 ribu ton dikonsumsi sendiri, sedangkan sisanya dijual ke
provinsi lain. Dan pada tahun 2014 lalu Kalsel masuk peringkat 10 penghasil
beras nasional, sedangkan di tahun 2015 ini naik menjadi peringkat 9.
Dari produksi beras Kalsel yang sebesar 1,3 juta ton tersebut, Kabupaten Barito Kuala (Batola) yang merupakan lumbung padi Kalsel adalah penyumbang terbesar
dalam menunjang ketahanan pangan nasional yaitu sebesar 16 hingga 17 persen. Sebenarnya
hasil produksi beras tersebut masih bisa ditingkatkan lagi jika petani mau
meningkatkan pola tanam dua kali setahun sebagaimana yang diharapkan Bupati Bayola, Hasanuddin Murad.
Kabupaten
Batola kini sudah
menjadi salah satu kabupaten
penopang kebutuhan
beras di Kalsel. Hal tersebut dikarenakan Batola
memiliki lahan yang
sangat luas,
sehingga sektor pertanian merupakan andalan Kabupaten
Barito Kuala. Pada tahun 2014 memiliki luas tanam hanya sekitar
98.789 hektar, tetapi
di tahun 2015 ini jumlah luas tanamnya menjadi 99.707 hektar. Luas tanam ini mengalami peningkatan
signifikan dibanding tahun-tahun sebelumnya, yaitu sekitar 918 hektar.
Keinginan Bupati Batola, H
Hasanuddin Murad, agar semua petani di Batola memanfaatkan lahan pertaniannya untuk bisa melakukan tanam dan panen dua kali setahun akan segera terlaksana |
Dengan memiliki lahan pertanian yang luasnya hingga puluhan ribu
hektar tersebut dan menunjang kegiatan petani dalam menggarap lahan
pertaniannya, Pemkab Barito Kuala memberikan bantuan kepada para petani melalui
kelompok tani berupa alat-alat pertanian modern sehingga memudahkan para petani
melakukan tanam padi, dan agar pekerjaannya menjadi lebih efisien juga meningkatkan hasil pertanian.
Hingga saat
ini Kabupaten Batola telah memiliki 12 unit alat panen padi otomatis crown combine harvester dan CCH-790 Tomcat, 202 unit pompa air, alat
pengolah tanah hand tractor,
pembasmi hama power threser dan
beberapa alat pertanian modern lainnya. Juga beberapa alat pertanian bantuan dari
Kementerian Pertanian beberapa waktu lalu, seperti traktor roda 2
sebanyak 30 unit. Kemudian pompa air sebanyak 10 unit, perangkat uji tanah rawa, perangkat uji tanah sawah dan perangkat uji
pupuk masing-masing sebanyak
1 unit.
Kementerian Pertanian tidak hanya memberikan bantuan
berupa peralatan pertanian modern, tapi juga berupa benih padi rawa Inpara 2 sebanyak 10
ton, benih kedelai sebanyak 900 ton.
Dengan menggunakan alat pertanian modern tersebut memudahkan
petani Batola menggarap lahan pertaniannya sehingga produksi padi di Kabupaten
Batola tiap tahun terus meningkat. Para petani pun memperoleh beberapa keuntungan jika
dibanding melakukan tanam secara tradisional, di antaranya dapat menghemat
biaya, waktu, tenaga dan lebih efisien serta hasil tanam dan panennya juga
lebih maksimal.
Keinginan Bupati Batola, H Hasanuddin
Murad, agar semua petani di Batola memanfaatkan lahan pertaniannya untuk bisa melakukan
tanam dan panen dua kali setahun tentunya segera terlaksana, karena sebagian
petani Batola sudah menggunakan alat-alat pertanian modern. Ada sekitar 4.000
hektar lahan pertanian memiliki potensi pengembangan padi unggul yang melakukan
panen dua kali setahun dengan menggunakan system
reward, tinggal sekitar 3.000 hektar lahan pertanian yang digarap petani Batola
dengan cara tradisional sehingga hanya bisa melakukan tanam dan panen setahun
sekali.
Namun para petani yang menggarap lahannya hanya untuk
setahun sekali kini mulai melakukan panen dua kali setahun, hal tersebut
dikarenakan mereka sudah mulai merasakan manfaat dan keuntungan dengan
menggunakan peralatan pertanian modern yang telah diberikan oleh Pemerintah
Kabupaten Barito Kuala maupun pemerintah pusat.
Dengan menggunakan peralatan pertanian modern, ditunjang
oleh sistem irigasi dan jalan usaha tani yang baik serta kemudahan mendapatkan
obat-obatan pertanian serta pinjaman pupuk bersubsidi sehingga memudahkan para
petani, juga dapat menunjang perluasan dan peningkatan hasil produksi padi bisa
lebih banyak dan meningkatkan kesejahteraan para petani sendiri.
No comments:
Post a Comment