PEMBUNUHAN POLISI DAN
TENTARA KARENA SALAH PAHAM
PANGLIMA Komando Daerah Militer (Pangdam) VII/Wirabuana,
Mayor Jenderal TNI Bachtiar, mengatakan bahwa pihaknya terus mengintensifkan pengusutan
kasus pembunuhan polisi dan tentara di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.
Pangdam menyebutkan bahwa motif pembunuhan itu adalah kesalahpahaman yang
berujung aksi penganiayaan yang menewaskan Brigadir Irfanuddin dan Prajurit Satu
Aspin.
Motifnya
berawal hanya karena salah tanggap, namanya kehidupan anak muda terkadang
terjadi ketersinggungan yang mengakibatkan kejadian tersebut. Pembunuhan Pratu
Aspin, Anggota Kostrad, itu terjadi di lapangan Syehk Yusuf Kabupaten Gowa 12
Juli lalu. Saat itu Aspin sedang nongkrong bersama dengan rekannya, Faturahman,
yang kemudian diserang oleh para tersangka secara membabi buta. Keduanya
ditikam dengan menggunakan senjata tajam, namun jiwa Aspin tidak terselamatkan
karena luka tikaman pada bagian dada sebelah kiri hingga jantung.
Penyerangan terhadap Aspin berselang selama
10 hari setelah tewasnya Brigadir Irfanuddin, Anggota Polres. Irfanuddin
bersama dengan dua rekannya yaitu Brigadir Dua Usman dan Brigadir Mus Muliadi
yang terlebih dahulu diserang oleh kelompok tak dikenal di Pos Polisi di
Bundaran Samata, Kabupaten Gowa. Dalam kejadian itu Irfanuddin tewas dengan
luka tikam di sekujur tubuhnya.
Pangdam menegaskan, kasus pembunuhan polisi
dan tentara ini jangan dikaitkan dengan institusi. “Ini tidak ada korelasinya
dengan organisasi ataupun dengan instansi TNI/Polri. Sampai sekarang tim identivikasi
dari Polda Sulselbar dan Kodam VII/Wirabuana serta Denpom Pusat masih berusaha
merampungkan penyidikan dua kasus pembunuhan itu,” tegas pangdam.
Pangdam
mengakui kalau sekarang sudah ada tersangka dalam dua perkara pembunuhan
tersebut. Namun, ia enggan membeberkan identitas tersangkanya karena masih
dilakukan pendalaman investigasi selanjutnya.
Kabid Humas Polda Sulselbar, KBP Frans
Barung Mangeran, mengatakan bahwa polisi
akan bersikap profesional dalam pengusutan kasus ini. Hal itu dibuktikan dengan
melakukan rekontruksi kasus pembunuhan tentara secara terbuka di halaman
belakang Markas Polda Sulselbar bulan
lalu. (Tim) web majalah fakta / majalah fakta online
No comments:
Post a Comment