SDA
Balangan Untuk Kesejahteraan Masyarakat
MEMILIKI sumber daya alam
(SDA)
yang melimpah merupakan suatu keberuntungan, karena Pendapatan Asli
Daerah (PAD) akan menjadi besar sehingga dapat membangun daerah sesuai
yang direncanakan dan kendala adanya hambatan untuk pembangunan karena kurangnya
dana tentu tidak akan dialami.
Oleh karena itu, SDA yang
dimiliki harus dikelola dan ditata dengan sebaik mungkin sesuai dengan
peruntukkannya, sehingga kesejahteraan masyarakat dapat dirasakan
dengan melimpahnya sumber daya alam yang dimiliki daerah
tersebut.
|
||
Kabupaten Balangan yang
juga disebut dengan Bumi Sanggam memiliki luas wilayah 1.878,30 km2
patut bersyukur
atas anugerah yang diberikan Tuhan, karena memiliki hamper semua SDA yang strategis,
antara lain tambang batu bara, bijih besi, minyak bumi, emas, marmer, galian
C, phospat, kaolin, gambut, lempung serta batu gamping. Berdasarkan data
yang dimiliki Pemerintah KabupatenBalangan, saat ini terdapat 73.288 hektar tambang
batu bara yang dikelola PMA/PMDN.
Beberapa daerah yang ada di Bumi
Sanggam selalu mengandung SDA, seperti tambang bijih besi seluas 4.461
hektar terdapat di Gunung Tanalang, Gunung Batu Berani dan Muara Pitap dengan
jumlah deposit 166.366 metrik ton yang kini dalam proses ekplorasi PMA/PMDN.
Kandungan emas primer dan sekunder juga
terdapat di Kecamatan Awayan dan Halong, kemudian kekayaan alam lainnya yakni
batu marmer, galian C dan batu gamping yang saat ini banyak dikelola oleh masyarakat.
Balangan juga mempunyai potensi areal tanaman pangan holtikultura seperti padi, kacang, kedelai,
kacang tanah, kacang hijau, ubi kayu, ubi jalar, langsat, jagung, pisang
kepok dan pisang talas. Kemudian di sektor perikanan, dapat dikembangkan di sepanjang aliran sungai Balangan, cekdam, baruh
(rawa), serta kolam tadah hujan. Komoditas yang
dikembangkan adalah ikan
patin, mas dan nila. Perikanan
budi daya yang akan dikembangkan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat dan ekspor adalah ikan
betutu yang terdapat di Kecamatan Paringin (Baruh Bahinu Dalam).
Peningkatan potensi SDA Kabupaten Balangan
akan terus dikembangkan, baik di sektor perkebunan maupun kehutanan, di mana telah
mulai dirintis perkebunan kelapa salak yang diharapkan dapat menjadi
alternatif usaha masyarakat di sector perkebunan.
Pengembangan tanaman kelapa dan salak
ini dimaksudkan untuk dapat dikomersialkan pada daerah pengembangan wisata,
serta diharapkan berpeluang untuk dilakukan kerja sama waralaba kebun induk
di daerah sentra kelapa sebagai sumber benih jangka panjang dengan menggunakan
benih kelapa salak. Pengembangan
usaha perkebunan tersebut sebagai alternatif usaha perkebunan rakyat.
Adapun kondisi alam yang baik bagi potensi
pengembangan perkebunan masih relative menjanjikan. Untuk itulah program
pengembangan kelapa salak dijalankan, dikarenakan kelapa salak tumbuh dengan
waktu yang relatif pendek, yakni hanya tiga sampai empat tahun saja. Meskipun komoditi ini hanya mampu menghasilkan 60
biji kelapa setiap tahunnya, namun bias
menambah pasokan kelapa di pasaran.
Dengan kekayaan SDA yang
melimpah tersebut,
Kabupaten Balangan merupakan kabupaten masa depan yang sangat diperhitungkan sebagai
salah satu penyangga "Banua Enam" bersama Kabupaten Tabalong,
Hulu Sungai Tengah, Hulu Sungai Selatan, Hulu Sungai Utara serta Tapin.
Kendati kekayaan SDA Balangan cukup melimpah, namun Pemerintah Kabupaten Balangan
sangat hati-hati memanfaatkan dana bagi hasil dari pertambangan dan bahan galian
tersebut.
Pemerintah Kabupaten Balangan sangat
selektif, karena sepenuhnya menyadari bahwa pembangunan ekonomi di Balangan tidak
hanya berbasis SDA, namun harus diimbangi dengan pengelolaan SDM yang bias menguntungkan
masyarakat dan pemerintah daerah untuk periode jangka panjang.
Para petinggi pemerintahan di
Balangan juga
menilai bahwa keberadaan perusahaan yang berkembang di Kabupaten Balangan
sedikit-banyak mempunyai andil dalam membantu pembangunan dan kemajuan di
masyarakat.
Penilaian dari pihak Pemkab
Balangan tersebut, karena kerja
sama dan dukungan pihak perusahaan swasta yang selalu ikut mendukung kemajuan
pembangunan di Balangan dapat meningkatkan
kualitas sumber daya manusia di Kabupaten
Balangan.
Lebih jauh, Pemkab Balangan sangat mengharapkan kerja
sama pemerintah dan pihak perusahaan dapat terus berlanjut hingga di masa
yang akan datang, sehingga ke depannya mampu
meningkatkan pembangunan Kabupaten Balangan terus menjadi semakin lebih baik lagi.
Pada tahun 2015 ini bantuan pihak perusahaan
semakin menurun sebagai akibat dari semakin lemahnya harga batu bara di
pasaran. Hal tersebut ditandai dengan permintaan batu bara yang terus menurun.
Grafik harga batu bara dari tahun 2012 hingga 2015 terus melemah dan berdampak
pada melemahnya kinerja perusahaan dalam pencapaian target usaha yang telah ditetapkan.
Meskipun industri batu bara dihadapkan
pada kondisi sulit, namun berbagai investor di pihak pertambangan tetap bertahan dan
menyadari tentang pentingnya menjaga komitmen perusahaan dalam masalah Corporate Social
Responcibility (CSR). Juga pihak perusahaan tidak ingin kehilangan
fokus untuk menyiapkan masyarakat mandiri pada pasca tambang nantinya dan tetap mengalokasikan dana
CSR, meskipun alokasi CSR tahun 2015 ini lebih rendah dari alokasi CSR tahun
2014. (Tim) web majalah fakta / majalah fakta online
|
No comments:
Post a Comment