Wednesday, April 6, 2016

SURABAYA RAYA

Tingkatkan PAD, Daging Segar PD RPH Bisa Suplai RSUD Dan Swasta

Baktiono, Anggota Komisi B DPRD Kota Surabaya
BAKTIONO, Anggota Komisi B DPRD Kota Surabaya, mengatakan, setiap hari rumah sakit (RS) pasti membutuhkan daging segar yang berkualitas bagus. Kebutuhan daging seperti itu, lanjutnya, bisa dipenuhi Perusahaan Daerah (PD) Rumah Potong Hewan (RPH). Apalagi, ke depan RPH Pegirian tidak hanya melayani jasa penyembelihan, tapi juga menyembelih sapi-sapi hasil usaha penggemukan sendiri. "Pemkot kan punya dua rumah sakit, yakni RSUD BDH dan RSUD Suwandi. Ini juga bisa dikembangkan ke RS pemerintah lainnya, seperti RSU Dr Soetomo dan RS Haji. Ini akan lebih luar biasa. Apalagi kalau menggandeng RS swasta," ujarnya.
Pihaknya yakin hal itu bisa dilakukan asal ada kemauan pemkot untuk sepenuhnya mendukung inovasi yang dilakukan BUMD. "Karena pemkot punya power. Pemkot punya kekuasaan untuk itu. Harusnya daging RPH bisa masuk ke sana, dengan harga yang bersaing bagus, dan kualitasnya terjamin," tandasnya.
Seperti diketahui, RPH Pegirian yang selama ini hanya menjalankan rutinitas menerima jasa pemotongan hewan dari masyarakat, akan merintis usaha baru, yakni penggemukan sapi. Lahan penggemukan yang diincar sudah ada, yakni di kawasan Prigen, Pasuruan. Luasnya sekitar 14.000 m2.
Politisi asal PDIP ini mengatakan, support terhadap inovasi yang dilakukan PD RPH jangan hanya dari kalangan dewan. Pemerintah Kota Surabaya juga diminta mendukung penuh upaya pengembangan usaha yang berpotensi besar menambah pendapatan asli daerah (PAD) tersebut.
Baktiono mencontohkan, inovasi PD RPH yang akan melakukan usaha penggemukan sapi itu. Menurutnya, dari inovasi yang akan dilakukan mulai tahun depan itu, PD RPH bisa menyumbang PAD dua kali lipat ketimbang sebelumnya.
"Tapi, penghasilannya akan makin tambah besar lagi kalau pemkot mendukung penuh. Misalnya, melalui pejabat yang berwenang, membuat instruksi yang isinya mewajibkan rumah sakit-rumah sakit milik pemkot, membeli daging dari RPH untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari rumah sakit tersebut," kata Baktiono, Jumat (18/12).
Lokasi penggemukan sapi tersebut sudah siap pakai, karena sebelumnya juga dipakai untuk peternakan sapi. "Informasi dari RPH, untuk membeli lahan, plus tenaganya sekitar 10 orang, butuh investasi sekitar Rp 10 miliar. Kapasitasnya bisa sampai 500 ekor sapi," ungkap Baktiono.
Usaha penggemukan sapi ini akan dilakukan karena jumlah hewan yang dipotong di RPH Pegirian menurun drastis, yang sebelumnya bisa sampai 300 ekor per hari, sekarang rata-rata hanya 120 ekor. "Keuntungan RPH kecil, setahun hanya Rp 145 juta berupa deviden," ungkapnya.

Pun dampak persaingan bisnis daging sapi yang sudah global, apalagi ada perdagangan bebas, pihak-pihak swasta juga sekarang sudah punya usaha penyembelihan sapi. Tak hanya penyembelihan, pihak swasta juga menyediakan daging, dan bahan bakunya sendiri, yakni sapi. (F.809) web majalah fakta / majalah fakta online

No comments:

Post a Comment