Monday, April 11, 2016

LINTAS ACEH

DANREM 011 LILAWANGSA MOTIVASI PANEN RAYA DI TANAH LUAS

Danrem 011/Lw bersama Muspida Plus Aceh Utara, serta Muspika Tanah Luas ketika akan mulai melakukan panen raya, dan H Baharuddin, Kades Matang Ben,
saat menyampaikan sambutan
PERSAWAHAN Gampong Ujong Baroh Beureughang dan Gampong Matang Ben Kemukiman Teungoh dan Kemukiman Matang Pangkat, Kecamatan Tanah Luas, Kabupaten Aceh Utara, menjadi lokasi Panen Raya Perdana Padi Hibrida Tahun 2015 yang dilakukan Pemkab Aceh Utara bekerja sama dengan TNI Angkatan Darat pada Selasa pagi hingga petang (1/12).
Kegiatan panen raya bersama itu dihadiri oleh Kadistan Provinsi Aceh, Bupati Aceh Utara yang diwakili oleh A Aziz SH MM MH (Asisten Ekonomi & Pembangunan Setdakab Aceh Utara), Dandim 0103 Aceh Utara, Letkol Inf Iska Oktavian Wahyu C, Kapolres Aceh Utara, AKBP Achmadi SIK, Ketua DPRK Aceh Utara, Ismail A Jalil SE, Danrem 011/Lilawangsa, Kolonel Inf A Daniel Chardin, Kadis Pertanian Tanaman Pangan Aceh Utara, Ketua Pengadilan Negeri dan Kajari Lhoksukon, Kepala Bulog Regional Lhokseumawe Aceh Utara, Kepala Badan Pertahanan Pangan Aceh Utara serta Danlanal Lhokseumawe.
Kedatangan rombongan Muspida Plus Aceh Utara di lokasi panen raya Selasa pagi (1/12) itu disambut Muspika Tanah Luas yaitu Camat Drs Mawardi, Kapolsek Ipda Yussyah Riandi, serta Danramil 10 Kapten Inf Zailani. Ikut menyambut rombongan adalah H Zakarya, Ketua Kelompok Tani Harapan Kana Kemukiman Teungoh, Tanah Luas, PLD Rusli selaku Babinsa Pendamping, Asnawi AR, Mantri Tani setempat, Busmiah, Petugas PPL, dan Ir Indrawati, Kepala PPL Pertanian Kecamatan Tanah Luas, serta H Baharuddin, Geuchik Gampong Matang Ben, Tanah Luas. Diramaikan pula oleh para petani dari Gampong Ujung Baroh Beureughang dan Gampong Matang Ben, Tanah Luas.
Panen raya padi hibrida yang ditanam sejak tanggal 15 Agustus 2015 dan berhasil dengan baik itu dilakukan oleh Danrem 011/LW bersama Muspida Plus Aceh Utara. Melalui sambutannya, Komandan Korem, Kolonel Inf A Daniel Chardin, mengatakan, TNI di samping melakukan tugas perang juga bertindak dan bertugas untuk mensejahterakan masyarakat. Maka untuk itu TNI bekerja sama dengan pemerintah menitikberatkan pada keberhasilan di bidang -pertanian tanaman pangan. TNI bertugas mendampingi pemerintah dan menindaklanjuti sarana dan prasarana proses pertanian.
Danrem juga mengingatkan para petani agar bantuan pemerintah berupa benih (bibit) padi serta pupuk subsidi dimanfaatkan sebagaimana mestinya, supaya peningkatan panen dapat dirasakan oleh para petani yang  bersangkutan.
Bupati Aceh Utara dalam sambutannya yang diwakili oleh Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setdakab Aceh Utara, Abdul Aziz SH MM MH, mengatakan, dengan adanya bantuan dari pemerintah bagi kelangsungan penanaman padi di Kabupaten Aceh Utara itu baik bantuan benih maupun bantuan pupuk subsidi dan penyuluhan teknis, Insya Allah hasil panen petani akan jauh lebih meningkat lagi. 
Sementara itu H Baharuddin, Kades Matang Ben, dalam sambutannya mengucapkan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada pemerintah dan TNI yang telah berkenan membantu dalam segala hal bagi kepentingan pertanian di Kecamatan Tanah Luas, terutama sekali di bidang pertanian tanaman pangan. “Bantuan benih dan pupuk subsidi yang diberikan pemerintah telah dimanfatkan petani mulai sejak musim tanam hingga panen raya hari ini dan sangat bermanfaat sekali bagi petani,” kata Baharuddin.
Selain bibit padi dan pupuk subsidi yang selama ini telah dibantu pemerintah, tak kalah pentingnya jika pemerintah membantu pula memberikan obat-obatan sebagai usaha pencegahan hama terhadap tanaman untuk penanggulangan penyakit padi. Dan, untuk kelancaran pertanian tanaman padi di Kemukiman Teungoh dan Kemukiman Matang Pangkat, Kecamatan Tanah Luas, diharapkan juga kepada pemerintah membangunkan irigasi teknis karena selama ini di dua kemukiman tersebut belum ada irigasi teknisnya. Sementara panen di dua kemukiman selama ini 6,4 ton per hektar. “Mungkin dengan dibangunnya irigasi teknis itu nanti panennya akan lebih meningkat lagi menjadi 8 sampai dengan 9 ton per hektar seperti yang diharapkan pemerintah. Petani juga mengharapkan pemerintah supaya membangunkan jalan usaha tani secara merata di kawasan itu sekitar 5.000 meter. Perlu juga dibangun 7 unit jembatan pendukung hubungan jalan yang 5.000 meter tersebut bagi kepentingan masyarakat tani setempat agar mendukung seluruh kepentingan persawahan di kawasan yang bersangkutan,” ungkap Baharuddin.
Pemerintah diharapkan juga menghidupkan kembali irigasi pembuang peninggalan kolonial Belanda di persawahan Blang Pangkat, Matang Ben dan Ujong Baroh Beureughang, supaya genagan air dapat langsung terbuang mengalir ke sungai besar hingga menuju ke laut.
Bicara soal bantuan pupuk subsidi dari pemerintah, para petani setempat masih merasakan kelangkaan pupuk dan harga pupuk yang membumbung tinggi di pasaran. Pasalnya, petani tak tahu ke mana harus mencari pupuk walau pupuk subsidi diberikan pemerintah, namun pupuk di pasaran hilang tidak kelihatan. Harga pupuk subsidi yang seharusnya Rp.90.000,- sampai dengan Rp 95.000,- per sak, namun petani harus membelinya dengan harga Rp 110.000,- sampai dengan Rp 120.000,- per sak. Sedangkan pupuk SP-36 atau TSP hampir tidak kelihatan di pasaran. “Padahal kedua jenis pupuk tersebut sangat dibutuhkan masayarakat tani, namun kelangkaan pupuk tetap mencekam,” sebut Baharuddin.
Geuchik Gampong Matang Ben yang pegawai PT Pupuk Iskandar Muda tersebut menyampaikan pesan dan harapan kepada Dinas Pertanian Tanaman Pangan Aceh Utara dan Keujruen Blang setempat, untuk dapat menerapkan fungsi jadwal turun ke sawah dan jadwal tanam padi secara serentak, tepat waktu dan seragam. Supaya musim panen dapat berlangsung serentak guna mencegah hama tikus dan hama burung yang mudah menyerang padi jika musim tanamnya tidak serentak. “Untuk itu pemerintah perlu melibatkan semua pihak terkait termasuk tokoh masyarakat dan muspika serta TNI yang telah bekerja sama dengan pemerintah untuk mensukseskan pertanian”.
Kolonel Inf A Daniel Chardin menanggapi usulan H Baharuddin menyangkut kelangkaan pupuk subsidi, pihaknya menegaskan akan menelusuri di mana dan bagaimana sehingga bisa terjadi kelangkaan pupuk bersubsidi itu. Demikian halnya dengan harga pupuk subsidi yang melambung di pasaran.

Sedangkan terhadap usulan pembangunan irigasi teknis dan irigasi pembuang serta belum adanya jalan usaha tani sepanjang 5.000 meter yang terpisah-pisah maupun 7 unit jembatan pendukung jalan usaha tani, akan disampaikan lebih dulu kepada Bupati Aceh Utara. (F.434) web majalah fakta / majalah fakta online

No comments:

Post a Comment