Monday, April 11, 2016

LINTAS SUMSEL

Proyek Turap Puluhan Miliar Di Bailangu Terbengkalai

Tiang turap yang roboh karena menggunakan besi kecil
PROYEK pembangunan turap penahan longsor di Desa Bailangu, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Provinsi Sumatera Selatan, yang menggunakan dana APBN tahun 2014 sebesar lebih kurang Rp 23 milyar, sekarang dalam keadaan terbengkalai. Padahal pembangunan turap tersebut sifatnya sangat darurat, sebab sebagai penahan longsor badan jalan yang menghubungkan Desa Bailangu ke Sekayu dan menghubungkan Desa Bailangu ke Palembang.
Sekarang keadaan badan jalan tersebut sudah mulai terkikis, kalau para pengendara kendaraan tidak berhati-hati bisa mengalami kecelakaan, bisa saja masuk ke dalam jurang.
Pembangunan tiang pancangnya juga mudah sekali patah karena menggunakan besi ukuran kecil dan adukannya yang mudah sekali buyar. Mungkin kebanyakan pasir daripada semen. Dinding penahannya pun kurang memadai, sangat mudah sekali terbawa arus dan tidak sesuai dengan dana yang tersedia.
Menurut masyarakat Bailangu yang sempat diwawancara Raito Ali dari FAKTA, kalau pemerintah tidak segera mengambil tindakan maka jalan tersebut akan habis terkikis oleh arus. Sedangkan bangunan turapnya sekarang dalam keadaan terbengkalai. Apalagi pada musim penghujan, tanah badan jalan akan terus tergerus oleh air. “Kami sangat khawatir sekali jalan tersebut akan putus. Apa jadinya masyarakat di sini ? Untuk itulah kami menghimbau kepada Kepala Balai Besar Sungai Wilayah VIII untuk segera memperbaiki jalan tersebut karena keadaannya sudah sangat memprihatinkan. Padahal pembangunan atau perbaikan turap tersebut menggunakan dana yang tidak sedikit dari pemerintah pusat melalui APBN,” ujarnya.                                                                                   ]
Sementara itu, Ketua Tim Investigasi LSM Gaki, Khairuddin SH, saat dimintai tanggapannya mengatakan,”Menurut kami, perbaikan turap tersebut sekarang terbengkalai. Katanya sudah diperbaiki tetapi kenyataannya sekarang belum ada perbaikan. Begitu pun laporan masyarakat kepada pihak berwajib berjalan di tempat. Kami akan terus memantau perkembangannya, bila perlu kami bersama masyarakat akan mengadakan demo agar masalah turap tersebut cepat diperbaiki demi kepentingan masyarakat”.

Kepala Bali Besar Sungai Wilayah VIII Propinsi Sumatera Selatan belum memberikan jawaban meskipun konfirmasi tertulis telah dikirimkan FAKTA kepadanya tanggal 24 Nopember 2015. (F.601) web majalah fakta /

No comments:

Post a Comment