Sunday, April 17, 2016

DELTA RAYA

PDAM Sidoarjo Prioritaskan Kebutuhan Air Bersih Warga Tak Mampu

PROGRAM pemenuhan kebutuhan air bersih untuk warga miskin atau masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) tetap jadi prioritas. Mengingat, kelompok masyarakat ini masih ada yang kesulitan mengakses air minum secara perorangan dan tidak mampu bayar biaya pasang baru serta biaya rekening bulanan. Demikian ungkap Direktur Utama PDAM Delta Tirta Sidoarjo, H Sugeng Mujiadi.
Itu merupakan tantangan. Aktivitas memenuhi kebutuhan air bersih untuk warga miskin dan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) sudah merupakan komitmen pemerintah. Program ini sebenarnya sudah berjalan cukup lama dan berkelanjutan. PDAM Sidoarjo pun sudah mengajukan beberapa kali. Untuk tahun kemarin, telah diajukan sekitar 7.000 SR dengan nilai total sekitar Rp 30 miliar. Kegiatan ini akan dibiayai dari dana APBN. Namun yang direkomendasi masih 2.000 SR dengan anggaran Rp 6 miliar.
“Kami berusaha mengoptimalkan pogram yang diamanahkan pemerintah pusat untuk menyediakan dan melayani kebutuhan air bersih untuk warga Sidoarjo tanpa terkecuali,” kata Sugeng.
Memang, dalam pelaksanaannya terkadang ada beberapa kendala. Misalnya, lokasi warga miskin atau warga berpenghasilan rendah (MBR) di Sidoarjo tidak berada dalam satu kawasan yang sama. Ini yang adakalanya menimbulkan tanda tanya.
Terkait hal ini, Sugeng menegaskan pemasangan sambungan air bersih sudah dilakukan dengan sebaik-baiknya. Bila ada temuan stiker MBR di rumah kelas menengah atau warga yang dianggap mampu di sejumlah perumahan kelas menengah tersebut tidak menyalahi aturan. Karena pihak Australia dan pemerintah pusat dalam menyalurkan bantuan hibah itu memperbolehkan pemasangan di rumah yang daya listriknya lebih 1.300 VA. Batasannya, tidak boleh 50 persen.
“Konsistensi Sidoarjo melaksanakan berbagai program tersebut PDAM Delta Tirta Sidoarjo juga ditunjuk sebagai pilot project, program 100 0 100 yang diproklamirkan Kementerian PU Cipta Karya dan Permukiman, tujuannya 100 persen untuk pemenuhan air bersih, 0 persen wilayah kumuh, dan 100 persen lagi untuk sanitasi,” katanya.
Direksi PDAM Sidoarjo pun berkomitmen mengubah daerah zona merah (rawan air) menjadi sudah tidak ada lagi, termasuk di wilayah timur Sidoarjo, seperti Sedati, Kalanganyar dan Peranti. “Di daerah tersebut Alhamdulillah sudah tidak ada masalah dengan air bersih. Begitu juga dengan keluhan pelanggan sudah mulai berkurang seiring dengan optimalisasi pelayanan di wilayah tersebut,” ujarnya.

Begitu pula membangun long storage dengan memanfaatkan Kalimati yang lokasinya berada Prambon. Realisasi pembangunannya akan bekerja sama dengan Dinas PU Pengairan Kabupaten Sidoarjo, Dinas PU Pengairan Provinsi Jatim, maupun Kementerian PU. Pembangunan long storage tersebut untuk memperkuat produksi yang ada di IPA Kedunguling yang terkoneksi dengan IPA Krian maupun IPA Siwalan Panji, dengan kapasitas produksi 2.000 liter per detik sehingga mampu memenuhi jika ada tambahan pelanggan di Kabupaten Sidoarjo baik pelanggan MBR maupun reguler. (Solik) web majalah fakta / majalah fakta online

No comments:

Post a Comment