Friday, April 15, 2016

BERITA UTAMA

SETELAH JAKARTA DITEROR BOM

“Apa pun motifnya, kita mengutuk perbuatan teror yang mengganggu ketenangan publik dan merusak fasilitas publik ini”

Menurut Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo, pihaknya akan mengupayakan korban bom agar mendapat pembiayaan penuh dari negara
PASCA kejadian pengeboman di dua tempat berbeda di Jakarta, Kamis (14/1) Gubernur Jawa Timur, Dr H Soekarwo, meminta pada semua pihak untuk lebih waspada terhadap lingkungan sekitar. Semua yang dianggap asing dan aneh harus segera dilaporkan kepada aparat terkait di lingkungan tempat tinggalnya masing-masing.
Pihaknya juga minta, kekuatan trisula desa, yakni kepala desa atau lurah, Babinkamtibmas dan Babinsa harus benar-benar meningkatkan kewaspadaan.
"Jangan sampai aksi serupa (teror) terjadi disini (Jatim)," tandasnya.
Gubernur Jawa Timur, Soekarwo (kedua kiri), didampingi Pangdam V/Brawijaya, Mayjen TNI Sumardi (kiri) serta Kapolda Jatim, Irjen Pol Anton Setiadji memberikan keterangan kepada wartawan di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Jawa Timur
Menurut Pakde Karwo, aksi teror di Jakarta itu merupakan perbuatan yang sangat keji dan merusak kehidupan masyarakat. Kekejian yang disebarkan teroris ini harus dilawan dengan fungsi kehati-hatian dan cegah dini dari masyarakat sendiri.
Orang nomor satu di Jatim ini memastikan bahwa kondisi wilayah Jatim dengan 38 kabupaten/kota yang dipimpinnya masih aman paska insiden ledakan aksi teror di Jakarta.
"Meski aman, kita harus tetap meningkatkan pengamanan di semua lini. Semua potensi akan kita gerakkan," pungkas Pakde Karwo.
Lebih jauh, Pakde Karwo memerintahkan semua aparat intelijen di Jatim meningkatkan kewaspadaan. Perintah tersebut disampaikan Gubernur Jatim menyusul terjadinya aksi teror mematikan yang terjadi di Jakarta.
Menurut Pakde Karwo, begitu mendengar ada kejadian teror bom di Jakarta, pihaknya langsung menghubungi Pangdam V/Brawijaya dan Kapolda Jatim serta para bupati/walikota agar menginstruksikan semua jajaran hingga tingkat paling bawah untuk siaga satu.
"Cegah dini seluruh potensi yang berpeluang mengganggu keamanan harus dilakukan," tegasnya di Gedung Negara Grahadi, Kamis (14/1).
Seperti diketahui, telah terjadi ledakan di depan gedung Sarinah yang terletak di Jalan M H Thamrin, Jakarta Pusat, sekitar pukul 10:40. Setidaknya 7 orang tewas akibat ledakan ini, lima di antaranya pelaku teror. Sedangkan dua lainnya adalah warga sipil.
Menurut Sekretaris Kabinet, Pramono Anung, salah seorang warga yang jadi korban merupakan warga negara asing berkebangsaan Kanada.
Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Pol Anton Charliyan, mengatakan, pihaknya menduga kuat bahwa Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) berada di balik serangan teror itu. "Ada dugaan kuat dari ISIS," kata Anton kepada wartawan di lokasi kejadian.
"Dugaan kuat kami, ini dari kelompok ISIS. Pelaku kemungkinan WNI semua."
Selanjutnya ia mengatakan, pada akhir Desember 2015 lalu polisi sudah menerima ancaman dari ISIS bahwa kelompok ini akan melancarkan serangan teror pada malam pergantian tahun baru 2016. Waktu itu, dalam dokumen yang diterima polisi, ISIS menyatakan akan "menggelar konser di Jakarta". Polisi kemudian menangkap sejumlah terduga teroris di berbagai daerah di Pulau Jawa.
Presiden Jokowi Mengutuk 

Kita tidak boleh takut, tidak boleh kalah
           Selain ledakan, terjadi penembakan di halaman parkir di depan Starbucks Gedung Skyline, tepat di seberang pos polisi Jl M H Thamrin.
Sementara itu, Presiden Joko Widodo membatalkan kunjungan kerjanya ke luar kota dan kembali ke Jakarta.
"Saya minta kepada semua pihak untuk tidak berspekulasi apa pun, sebelum ada penjelasan dan penyelidikan secara intensif pihak Polri," kata Jokowi melalui pernyataan persnya.
"Perbuatan ini jelas mengganggu ketenangan publik dan menebar teror kepada warga, yang selama ini sudah terjaga. Apa pun motifnya, kita mengutuk perbuatan teror yang mengganggu ketenangan publik dan merusak fasilitas publik," ujarnya lagi.
“Saya perintahkan Kapolri, Menko Polhukam untuk kejar, tangkap, baik yang di peristiwa maupun yang ada di jaringan-jaringan ini. Negara, bangsa dan rakyat tidak boleh takut, tidak boleh kalah oleh aksi teror seperti ini. Dan saya harap masyarakat tetap tenang karena semua terkendali,” seru Presiden Jokowi.
Sedangkan Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo, mengatakan, pihaknya akan mengupayakan korban bom agar mendapat pembiayaan penuh dari negara, baik yang berasal dari unsur polisi maupun sipil. "Kami meminta Presiden dan Kapolri agar para korban dibiayai penuh," kata Tjahjo.

Pasca ledakan bom di Jakarta, penjagaan keamanan pun diperketat. Seperti di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten. Dengan alat pendeteksi logam, aparat keamanan memeriksa secara teliti semua barang bawaan penumpang dan pengantar. Meski demikian, suasana di Bandara Soekarno-Hatta masih dalam keadaan normal dan tidak ada penundaan penerbangan akibat teror bom itu. (Tim) web majalah fakta / majalah fakta online

No comments:

Post a Comment