Pengawasan Lemah, Kapal Wihan Sejahtera Tenggelam
Ahmad Hadinuddin, Anggota Komisi D DPRD Provinsi Jatim |
ANGGOTA Komisi D DPRD Provinsi
Jatim, Ahmad Hadinuddin, mengatakan, dirinya juga mendesak pihak-pihak terkait
dalam transportasi laut supaya mematuhi aturan yang berlaku. "Ada dugaan
KM Wihan Sejahtera over load sehingga
sampai tenggelam. Berarti pengawasan syahbandar sangat lemah, padahal yang
bertanggung jawab memberi ijin kapal bisa berlayar atau tidak adalah
syahbandar," terang politisi asal Partai Gerindra ini.
Selain itu, lanjut Hadinuddin, pelindo dan syahbandar
juga perlu memperbaiki manajemen dengan prioritas utama keselamatan pelayaran.
"Jangan sampai faktor keselamatan dikalahkan oleh kepentingan bisnis dan
meraup keuntungan pribadi atau kelompok," pinta politisi asal Dapil 3
Jatim tersebut.
Seperti diketahui, tenggelamnya kapal Wihan
Sejahtera di Alur Pelayaran Surabaya Barat (APBS) yang dalam pemeriksaan awal
diduga telah menabrak bangkai kapal, menjadi perhatian dari Komisi D DPRD
Jatim. Komisi yang membidangi infrastruktur dan perhubungan ini secara
terang-terangan mendesak pengelola dan operator pelabuhan yaitu syahbandar dan
Pelindo III untuk melakukan pengerukan dan pembersihan bangkai kapal dan karang
di APBS.
Hingga saat ini, nakhoda Kapal Motor (KM)
Wihan Sejahtera mengaku belum mengetahui penyebab tenggelamnya kapal yang
dikemudikannya pada Senin (16/11). Asep
Hartono, sang nakhoda, hanya merasakan kapalnya oleng saat memasuki perairan
Teluk Lamong. Pada Rabu (18/11) sore, Asep memaparkan kronologi tenggelamnya
kapal di hadapan anggota Komisi V DPR yang melakukan kunjungan ke Pelabuhan
Tanjung Perak, Surabaya.
"Saya sudah berusaha keras menyelamatkan
kapal tersebut agar menepi ke perairan yang lebih dangkal, tapi kapal sudah
terburu oleng terlalu dalam," katanya.
Karena arus perairan saat itu sangat kencang, awak kapal yang
diperintahkan untuk memutar haluan gagal mengarahkan kapal ke lokasi yang lebih
dangkal. "Saya panik saat melihat bagian atas kapal sudah berjarak hanya
empat meter dari permukaan laut," terangnya.
Berdasarkan keputusan semua awak kapal, dia
lalu mematikan mesin kapal dan meminta awaknya untuk menyelamatkan penumpang
kapal daripada barang-barang yang ada di dalam kapal itu. "Untungnya kapal
pembantu cepat datang. Saya hanya berdoa agar semua penumpang selamat,"
tambahnya.
Dia melihat, awak maupun penumpang kapal saat
itu saling bekerja sama menyelamatkan para perempuan, anak-anak, dan orang tua
dengan tali untuk turun ke kapal penolong.
KM Wihan Sejahtera adalah kapal penumpang
jenis roll on roll off (Ro Ro) yang dioperasikan PT Trimitra Samudera untuk
rute Surabaya-Labuan Bajo-Ende (NTT).
Kapal seberat 9.786 gross ton yang memiliki panjang 120,6 meter dan
lebar 23,12 meter itu tenggelam di perairan Teluk Lamong, Gresik, Jawa Timur. Kapal
itu tenggelam beberapa saat setelah bertolak dari Terminal Jamrud, Pelabuhan
Tanjung Perak, Surabaya.
Polisi mencatat, terdapat lebih dari 170
penumpang yang diselamatkan. Namun, pihak perusahaan kapal menyebut hanya
mengeluarkan tiket untuk 153 orang penumpang dan 52 unit kendaraan.
"Meskipun tak ada korban jiwa tapi bagi
kami ini kecelakaan nasional karena kelalaian syahbandar dan Pelindo III yang
mengabaikan bangkai kapal di APBS. Kami minta dua institusi itu bertanggung jawab
atas tenggelamnya kapal tersebut," ungkap Ahmad Hadinuddin yang juga Ketua
Pansus Pertambangan DPRD Jatim, Rabu (18/11). (F.809) web majalah fakta / majalah fakta online
No comments:
Post a Comment