Warga Pasir Panjang
Keluhkan Transportasi Angkutan Umum
KEBERADAAN transportasi angkutan umum sangatlah
dibutuhkan masyarakat. Dengan transportasi angkutan umum beban biaya yang dikeluarkan
masyarakat lebih kecil daripada menggunakan jasa angkutan yang lain. Maka,
ketersediaan transportasi angkutan umum
bagi masyarakat telah menjadi sebuah kewajiban
bagi pemerintah daerah untuk memenuhinya.
Namun,
di Pasir Panjang, Kecamatan Meral Barat, daerah paling ujung Pulau Karimun yang
berjarak 30 km dari Kota Karimun, sangat minim ketersediaan transpotasi
angkutan umumnya. Daerah Pasir Panjang terkesan terisolir dengan minimnya
transportasi angkutan umum tersebut. “Akses masyarakat di Pasir Panjang cukup
terbatas,” ujar Dedi, warga Pasir Panjang, kepada Hendri dari FAKTA.
Ditambahkannya
bahwa kemampuan perekonomian masyarakat Pasir Panjang berbeda-beda karena masih
ada masyarakatnya yang belum memiliki kendaraan sendiri. Walau sebelumnya sudah
ada transportasi angkutan umum yang cukup rutin beroperasi dari Teminal Meral
ke Pasir Panjang, namun sejak perusahaan granit PT KG beberapa tahun sempat
tidak beroperasi perlahan-lahan angkutan umum jenis oplet itu pun mati total.
Masyarakat
Pasir Panjang berharap pemerintah daerah memberikan bantuan angkutan umum
perintis untuk melayani jalur Terminal Meral - Pasir Panjang untuk meringankan
beban masyarakat.
Senada
disampaikan Ratno, petani asal Jelutung, Pasir Panjang, Kecamatan Meral Barat.
“Minimnya transportasi angkutan umum trayek Pasir Panjang – Meral menjadi salah
satu kendala untuk memasarkan hasil pertanian saya. Biaya tranportasinya membengkak,”
tuturnya.
Kepala
Dinas Perhubungan Kabupaten Karimun, Ariyandi, saat dikonfirmasi Hendri dari
FAKTA mengenai keluhan masyarakat Pasir Panjang tentang minimnya transportasi
angkutan umum, belum bisa dihubungi. (Tim) web majalah fakta / majalah fakta online
No comments:
Post a Comment