Sunday, April 10, 2016

WATAMPONE RAYA

KPDT Nilai Jeneponto Sebagai Penghasil Jagung Terbesar

PERWAKILAN Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (KPDT) RI dan Kepala Pusat Studi Pembangunan Pertanian dan Pedesaan (PSP3) LPPM IPB menilai desa-desa di Kabupaten Jeneponto, Provinsi Sulsel, sebagai penghasil jagung terbesar. Desa-desa tersebut adalah Desa Loka, Kassi, Palantikan, Lebang, Manai Utara, Lembang Manai Lama dan Desa Riunbia,
dengan luas lahan sekitar 3.016 hektar.
Hal itu diungkapkan oleh perwakilan KPDT dan Kepala PSP3 LPPM IPB saat melaksanakan acara penetapan kawasan pedesaan wilayah IV
di Hotel Valentine Jeneponto.
Perwakilan KPDT, Fredian Tonny Nasdian, mengatakan bahwa salah
satu daerah di Sulsel yakni Jeneponto sebaiknya dijadikan sebagai Sektor Tanaman Pangan dan Hortikultura untuk penetapan dan penataan kawasan pedesaan komoditas unggulan serta dapat mendesain usaha ekonomi masyarakat di agro industri jagung.
Dia menambahkan bahwa penetapan dan penataan kawasan pedesaan komoditas
unggulan yang salah satu tempatnya di Kecamatan Rumba ini akan menjadi salah satu pertumbuhan sektor unggulan pertanian tanaman pangan dengan komoditas unggulan jagung terbaik.
“Saya lihat 6 desa yang cocok untuk Sektor Unggulan Jagung yakni Desa
Loka, Kassi, Pallantikan, Lebang Manai Utara, Lebang Manai Lama, dan Desa Rumbia, dengan luas kawasan mencapai 3.016 hektar dan luas wilayah potensi jagung 9.948 hektar.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Jeneponto, H Rahmansyah Guntur, Selasa (17/11), mengatakan, produksi sektor pertanian di Jeneponto khususnya jagung telah mencapai sekitar 4 ribu ton. Hanya saja kurang dimanfaatkan oleh pemerintah pusat.
“Pabrik pengelola jagung tidak ada di daerah ini. Jika ada pabriknya maka jagung dari Jeneponto tidak akan kita jual ke daerah lain,” katanya.

Dia menambahkan, kalau tanaman pangan dan holtikultura diprioritaskan itu sudah bagus. “Hanya saja jika Kecamatan Rumbia dijadikan sebagai sektor kawasan jagung kuning, itu tidak cocok. Karena itulah Kecamatan Rumbia tidak akan dijadikan sektor unggulan tanaman jagung. Pasalnya, di sana itu cocoknya tanaman sayur-mayur termasuk wortel, kol, lombok, tomat dan beberapa potensi sayur-mayur lainnya yang masuk andalan Jeneponto”. (F.566) web majalah fakta / majalah fakta online

No comments:

Post a Comment