Ubah Perwajahan Kuta,
Pemkab Badung Segera Tata Utilitas Kabel
Bupati Badung, Giri Prasta, saat meninjau
drainase bersama anggota DPRD Badung,
I Gusti Anom Gumanti, Kadis Bina Marga
dan Pengairan,
Ida Bagus Surya Suamba, Kamis (21/7) di Kuta.
|
PEMKAB Badung segera melakukan penataan utilitas
kabel yang membuat perwajahan kota khususnya di wilayah Kuta menjadi semrawut.
Tahun anggaran 2016 ini sedang digarap proyek jalan dan drainase yang terintegrasi dengan jaringan utiltas. Bupati
Badung, I Nyoman Giri Prasta, Kamis (21/7) melakukan peninjauan proyek yang
menelan anggaran Rp 25 miliar tersebut.
Untuk menurunkan utilitas kabel
yang saat ini merusak perwajahan Kuta, Bupati Giri Prasta menyatakan siap
menata wajah Kuta yang saat ini terganggu dengan keberadaan utilitas yang
menggantung di udara. “Dengan konsep pembangunan berdasarkan Tri Hita Karana,
kita ingin perwajahan Kuta sebagai ikon pariwisata Badung benar-benar bersih
dari utilitas yang berada di udara. Kita akan buat semua utilitas berada di
bawah tanah. Ini akan dilaksanakan secara bertahap,” kata Giri Prasta di sela-sela
peninjauan yang dihadiri Anggota DPRD Badung, I Gusti Anom Gumanti, Kepala
Dinas Bina Marga dan Pengairan Badung, Ida Bagus Surya Suamba, Camat Kuta, Gede
Rai Wijaya, Lurah Kuta, Wayan Daryana, serta perwakilan PLN.
Dalam
tahapan ini, lanjut bupati, pemerintah terlebih dahulu menyiapkan ‘rumah’ untuk
utilitas tersebut. Untuk tahun 2016 ini telah dikerjakan proyek utilitas
terpadu sepanjang 3 km, dengan nama kegiatan Peningkatan Jalan dan Drainase
Simpang Pantai-Popis II, Jalan Pantai Kuta, Jalan Legian, Jalan Raya Pantai
Kuta-Popis II, Tegal Wangi dengan nilai
kontrak Rp 25.241.177.457.
“Kalau
nanti ‘rumahnya’ sudah siap, selanjutkan kita akan tetapkan Perda Utilitas
Terpadu. Mau tidak mau, pemilik utilitas harus menempatkan utilitasnya pada
tempat yang telah kita siapkan,” tegas bupati.
Sementara
itu, Kepala Dinas Bina Marga, I B Surya Suamba, didampingi Kabid Jalan dan
Jembatan, Nyoman Oka Permana, menjelaskan, proyek drainase dan utilitas terpadu
ini yang dikerjakan dengan sistem clean
contraction telah mencapai 50 persen. Proyek ini melewati tiga wilayah
dengan panjang 3 km. Meliputi Jalan Benesari sepanjang 700 meter, Jalan Poppies
sepanjang 1.800 meter dan Jalan Tegal Wangi sepanjang 500 meter.
Karena
utilitas di lokasi proyek tidak begitu banyak maka ukuran box hanya 80 cm x 80
cm. Akan tetapi untuk jalan-jalan utama yang utilitasnya sangat banyak, ukuran
boxnya mencapai 1,5 m x 2 meter. “Ukuran box kita sesuaikan dengan kondisi
utilitasnya,” imbuh Surya Suamba.
Bila sudah tuntas, utilitas publik bisa masuk,
seperti kabel Telkom termasuk kabel untuk fiber oftik, dan untuk kawasan
tertentu juga bisa dimanfaatkan untuk penambatan pipa PDAM. Namun terlebih
dahulu pemerintah harus menyiapkan dasar hukumnya berupa perda. (Rilis) web majalah fakta / majalah fakta online / mdsnacks
No comments:
Post a Comment