Peserta Festival Lintas Budaya Diarak Naik Becak
Para peserta Festival Lintas Budaya “Surabaya
Cross Culture Folks
and Art Festival” 2016 saat beraksi di depan monumen Bambu
Runcing.
|
PENYELENGGARAAN Festival Lintas Budaya “Surabaya Cross Culture Folks and Art Festival”
2016 terasa berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Pasalnya, tahun ini jumlah
peserta dari luar negeri jauh lebih banyak. Selain itu, seluruh peserta diarak
naik becak mulai Taman Bungkul hingga Patung Karapan Sapi, Jalan Basuki Rahmat,
Minggu (14/8).
Sesampai di Patung Karapan Sapi, para
peserta dari dalam maupun luar negeri berjalan kaki menuju monumen Bambu
Runcing. Di lokasi tersebut, mereka secara bergantian menampilkan atraksi seni
masing-masing. Walikota Surabaya, Tri Rismaharini, yang melepas rombongan dari
Taman Bungkul juga ikut bergabung dalam atraksi seni di Bambu Runcing. Bahkan,
orang nomor satu di Pemkot Surabaya itu ikut larut dalam tari-tarian
tradisional masing-masing negara.
“Aku
kesel rek. Nari ping limo mau (Saya lelah. Tadi menari lima kali),” ujar Bu
Risma - sapaan Tri Rismaharini.
Dijelaskan Bu Risma, lokasi monumen Bambu
Runcing sengaja dipilih lantaran monumen tersebut kental nuansa perjuangan.
Sebab, Festival Lintas Budaya kali ini digelar juga dalam rangka memeriahkan
HUT Kemerdekaan RI Ke-71.
Sedangkan peserta yang ikut ambil
bagian dalam even tahunan ini sebanyak 187 orang dari dalam negeri dan 158
orang dari luar negeri. Beberapa negara yang mengirimkan delegasinya antara
lain Amerika Serikat (AS), Polandia, Estonia, Rumania, Tiongkok, dan Korea
Selatan. Sementara perwakilan dalam negeri datang dari Kota Bulungan (Provinsi
Kalimantan Utara), Kota Balikpapan (Provinsi Kalimantan Timur), Kabupaten
Sleman dan Kota Yogyakarta (keduanya Provinsi D I Yogyakarta), Kabupaten
Salatiga (Provinsi Jawa Tengah), dan tentunya tuan rumah Kota Surabaya
(Provinsi Jawa Timur).
Bu Risma menyatakan, pihaknya punya
misi khusus di balik pagelaran Festival Lintas Budaya. Yakni, menunjukkan
kepada dunia internasional bahwa Surabaya adalah kota yang aman dan nyaman.
Dengan demikian, Kota Pahlawan sangat cocok menjadi etalase budaya baik dari
dalam maupun luar negeri.
Dia berharap, momen ini dapat
dimanfaatkan publik Surabaya untuk menambah pengetahuan akan budaya. Apalagi,
para delegasi dari sejumlah negara dan daerah akan berada di Surabaya hingga 18
Agustus. Mereka juga dijadwalkan mengikuti upacara peringatan kemerdekaan RI di
Balai Kota pada 17 Agustus.
Sementara itu, salah seorang peserta
dari Xianmen, China, Zeng Xue Wen, mengapresiasi festival lintas budaya yang
dikemas menarik. Ia beserta kesepuluh rekannya pun membawa beberapa kegiatan
tradisional China sebagai perkenalan budaya ke masyarakat umum.
“Kami mengikuti kegiatan lintas
budaya ini juga sebagai peringatan sepuluh tahun kerja sama Surabaya dan
Xianmen. Nantinya, kami akan menampilkan drama Kaociaxi (pertunjukan
karakter/peran), nyanyian opera kecaixi, tarian dua putri Xinjiang, serta
tarian gadis Istana Dinasti Han dan Tang,” katanya. (Rilis) web majalah fakta / majalah fakta online / mdsnacks
No comments:
Post a Comment