Batola Berhasil Panen Kedelai
Luas Tanam Mengalami Peningkatan
Bupati Batola, H Hasanuddin Murad, bersama pihak terkait
saat melakukan panen perdana kedelai.
|
PETANI di Kabupaten Barito Kuala (Batola), Provinsi
Kalimantan Selatan, berhasil melakukan diversifikasi
berupa tanaman kedelai, setelah sebelumnya juga berhasil melaksanakan uji coba budidaya bawang
merah.
Panen kedelai di lahan seluas 4 hektar milik pribadi Anto di RT 05 Desa
Sido Makmur, Kecamatan Marabahan, yang dilakukan oleh Bupati Batola, H Hasanuddin Murad, bersama pihak terkait dari kabupaten, provinsi, pusat serta forkompimda berhasil
melaksanakan panen perdana kedelai ini ternyata cukup menjanjikan dengan rata-rata hasil 1,3 ton per hektar.
Selain mendapat dukungan dari pihak Kementerian Pertanian RI, budidaya
kedelai di Desa Sido Makmur ini juga dikawal dari pihak Institut Pertanian
Bogor (IPB). Karenanya panen ini juga dihadiri Perwakilan Direktur Aneka Kacang
dan Umbi Kementan, Ir Hardian MP, Wakil Ketua Lembaga LPPM IPB, Prof DR Agik
Suprayogi MSc, Ketua Kegiatan Budidaya Jenuh dan Air (BJA) Prof Memen, dan
Dekan Fakultas Teknik Pertanian IPB Bogor Prof Kudang.
Ir Zulkifli Yadi Noor, Kepala Distan
TPH Batola.
|
Ir Zulkifli Yadi Noor, Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura (Distan TPH) Batola, menerangkan,
budidaya kedelai di Batola tergolong baru dan mendapat pengawalan dari pihak
IPB Bogor.
Menurut
Zulkifli Yadi Noor, budidaya kedelai di wilayahnya mengalami peningkatan
luas tanam dari 34 hektar pada 2015, menjadi 519 hektar pada 2016. Dan tersebar
di empat kecamatan yakni Kecamatan Marabahan, Cerbon,
Anjir Pasar dan Wanaraya.
“Jika tahun 2015 hanya terdapat 34 hektar maka di tahun 2016 terjadi
lompatan yakni mencapai 519 hektar yang tersebar di Kecamatan Marabahan,
Cerbon, Anjir Pasar dan Wanaraya,” ujarnya.
Kadistan TPH Batola juga menerangkan, kendala yang terjadi pada budidaya
kedelai saat ini di samping masalah iklim juga terkait pemasaran. Untungnya
untuk pemasaran di Batola saat ini mendapat fasilitasi dari PT Turino sehingga
harganya masih stabil.
Distan TPH, sebut Zulkifli, tahun depan merencanakan akan lebih
meningkatkan budidaya kedelai ini menjadi lebih banyak. Tujuannya selain untuk
menjaga ketahanan pangan juga untuk meningkatkan kesejahteraan petani. “Dengan
meningkatnya budidaya kedelai di Batola, maka dapat menjaga ketahanan pangan dan meningkatkan
kesejahteraan petani,” terangnya.
Sementara itu, Bupati Batola, H Hasanuddin Murad, menyambut gembira atas keberhasilan yang dilaksanakan salah satu
petani di Desa Sido Makmur ini. Ia menerangkan, diversifikasi semacam inilah
yang diharapkan pemerintah. Di mana petani diharapkan terus melakukan percobaan dalam upaya memperbanyak
komoditas dan pada akhirnya mampu meningkatkan kesejahteraan petani.
Bupati Hasanuddin bahkan mengimbau para petani yang lain untuk turut
menerapkan budidaya seperti yang dilaksanakan Anto. Agar perekonomian semakin
berkembang dan kesejahteraan meningkat.
Bupati yang merupakan mantan Dosen Hukum Unlam itu juga mengimbau petani
tidak malas dan tidak malu berprofesi sebagai petani. Karena, selain mulia juga
akan membawa kesejahteraan jika pekerjaannya dilakukan secara sungguh-sungguh.
Bupati Batola, H Hasanuddin Murad, berharap, budidaya kedelai ini hendaknya jangan berhenti sampai di sini namun terus
dilakukan. Sementara kepada pihak IPB dan PT Turino selaku pihak yang membantu melakukan
fasilitasi pemasaran diharapkan terus membantu dan mengawal para petani Batola
agar budidaya kedelai melimpah dan kesejahteraan petani semakin meningkat.
Untuk tahun 2016, kata Ketua Kegiatan BJA, Prof Memen, pemerintah menerapkan budidaya kedelai
seluas 10.000 hektar, 2017 menjadi 10 kali lipat, dan 2018 diharapkan menjadi 1
juta hektar sehingga Indonesia bisa swasembada kedelai.
Sementara Wakil Ketua LPPM IPB, Prof DR Agik Suprayogi MSc, menerangkan, IPB
berkomitmen untuk terus melanjutkan perjuangan dengan memperhatikan,
mempelajari dan merespon segala permasalahan yang berkaitan budidaya komoditas
kedelai di Batola. “Ini merupakan komitmen IPB. Terima kasih IPB diberi peran kebanggaan ini.
Kita akan terus mengawal untuk keberhasilan,” kata Agik.
Pernyataan senada diutarakan oleh pihak yang mewakili Direktur Aneka Kacang dan Umbi Kementan, Ir Hardian MP. Ia
mengatakan, pihaknya siap memfasilitasi dan membantu untuk upaya pengembangan
budidaya kedelai di wilayah Batola ini. “Sepanjang bisa dikembangkan kita akan
selalu siap mensupport,” katanya. (Tim) web majalah fakta / majalah fakta online / mdsnacks
No comments:
Post a Comment