Kecewa, Sukaja
Hengkang Dari Golkar Ke NasDem
Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Bali, I Ketut Sudikerta.
|
KETUA DPD Partai
Golkar Provinsi Bali, I Ketut Sudikerta, menghargai pilihan politik I Wayan
Sukaja yang memilih meninggalkan Golkar dan bergabung dengan Partai NasDem. Ia
berpandangan, kader yang lompat pagar itu mungkin merasa nyaman di partai
barunya.
"Gini-gini, kalau orang nyeberang (pindah ke partai lain),
saya hargai, hormati, appreciate (apresiasi). Itu hak politik setiap tokoh,
setiap kader yang pindah partai kita hargai. Kalau pindah-pindah partai, monggo
itu haknya. Mungkin merasa nyaman di sana (di partai yang baru), silahkan di
sana, tidak ada masalah," ujar Sudikerta saat dikonfirmasi usai menghadiri
rapat paripurna DPRD Provinsi Bali, Senin (22/8).
Sukaja resmi meninggalkan Golkar terhitung sejak 18 Agustus
lalu. Padahal, ia baru bergabung ke Partai Golkar sekira tiga bulan lalu. Ia
memutuskan mundur dari Golkar karena kecewa dengan pengelolaan Partai Golkar di
tingkat daerah. Selain itu, mantan kader PDIP dan Hanura ini juga kecewa
terhadap proses Musda Golkar Kabupaten Tabanan. Bulan lalu ia kalah bertarung
merebut jabatan Ketua Golkar Tabanan. Ia kemudian diberi jabatan sebagai Wakil
Ketua DPD Golkar Tabanan. Ia dikabarkan kecewa karena tak diberikan jabatan
sebagai Ketua Harian DPD Golkar Tabanan. Lalu pindah ke NasDem, Sukaja diberi
jabatan Wakil Ketua Bidang Politik dan Pemerintahan DPW Partai NasDem Provinsi
Bali.
Terkait kekecewaan Sukaja bahwa Partai Golkar tidak dikelola
dengan profesial sehingga ia memilih hengkang ke NasDem, dibantah oleh
Sudikerta. "Yang dibilang kurang profesional, saya kira tidak. Kami sudah mulai
konsolidasi partai tingkat kecamatan bahkan sampai tingkat desa di setiap kabupaten/kota.
Itu menunjukkan kita kelola partai secara profesional. Kalau kader yang datang
hanya merecoki minta duit, minta jabatan, buat apa ! Kalau mau profesional kita
harus menempatkan kader yang siap ngayah lahir batin. Monggo datang ke kita,
kita kasi. Bukan minta ini, minta itu," tegas Sudikerta.
Bakal calon Gubernur Bali 2017-2022 dari Partai Golkar ini
mengaku, hengkangnya Sukaja ke NasDem tidak merugikan Golkar. Sukaja yang masih
seumur jagung di Golkar dinilainya tidak banyak berkontribusi untuk Golkar.
Karena itu, hengkangnya mantan Ketua DPRD Tabanan itu, menurut Sudikerta, tidak
akan mempengaruhi konsolidasi dan soliditas Golkar menghadapi Pilgub Bali
mendatang. Ia mengklaim, banyak tokoh yang siap bergabung dengan Golkar.
"Saya kira tidak (konsolidasi Golkar tak terganggu
menjelang Pilgub). Banyak kader, banyak tokoh yang mau masuk ke kita (Golkar).
Yang masuk baru kemarin, terus pindah lagi, bawa apa sih dia ?" kata
Sudikerta. (rie) web majalah fakta / majalah fakta online / mdsnacks
No comments:
Post a Comment