Ketua DPRD Surabaya Minta PSSI
Akomodir Tuntutan Bonek Persebaya 1927
Ketua DPRD Kota Surabaya,
Ir Armuji.
|
TERKAIT gonjang-ganjing keabsahan Persebaya Surabaya oleh PSSI,
pendukung setia Persebaya meminta dewan memberi kepastian dukungannya. Setelah
menunggu beberapa waktu, massa pendukung yang berasal dari Bonek Persebaya 1927
akhirnya ditemui oleh Ketua DPRD Kota Surabaya, Ir Armuji, di ruang Badan Kehormatan (BK) DPRD Kota Surabaya.
Saat itu, Armuji mendengarkan semua permohonan dan keluhan Bonek.
Pada akhir pembicaraan, Saputro, koordinator aksi, menuliskan sebuah perjanjian. Di antara poin
perjanjian itu adalah DPRD Kota Surabaya sanggup memberikan fasilitas dalam
rangka kepulangan Bonek yang saat ini terus berjuang di Jakarta. Armuji mengaku
akan berkoordinasi dengan Pemerintah Kota Surabaya untuk membantu kepulangan
mereka.
Armuji pun berharap PSSI bisa mengakomodir
segala tuntutan dan permohonan Bonek Persebaya 1927, sehingga
persepakbolaan di Indonesia semakin baik ke depannya.
Supporter Persebaya 1927 menggelar aksi
demonstrasi di depan gedung DPRD Kota Surabaya. Mereka mengenakan kaos, syal dan topi serba hijau, Bonek. Mereka
membawa beberapa poster bertuliskan “Pemerintah harus akui Persebaya milik
rakyat”, “Persebaya 1927 wes menang”, dan beberapa poster
kertas lainnya.
Diberitakan, koordinator aksi, Saputro alias Pokemon, sengaja mendatangi DPRD Kota
Surabaya untuk mengantarkan surat pengajuan hearing atau duduk
bersama dengan DPRD Kota Surabaya dan Pemerintah Kota Surabaya. Tujuannya,
supaya diakui bahwa Persebaya 1927 bermarkas di Karanggayam, Tambaksari, Surabaya.
“Kami hanya ingin memperjuangkan Persebaya asli yang sesuai dengan putusan
pengadilan, dan tidak diklaim orang lain,” kata Pokemon kepada wartawan di
sela-sela aksi.
Pokemon menambahkan, rekan-rekannya sudah berjuang di Jakarta sejak
beberapa hari lalu. Itu sebabnya, dia bersama rekan-rekannya yang tidak
berangkat ke Jakarta ikut berjuang di Surabaya. Bahkan, ia meminta supaya
Pemerintah Kota Surabaya memberikan kembali berbagai fasilitas yang seharusnya
didapatkan oleh Persebaya 1927.
“Berbagai fasilitas itu seharusnya diberikan kepada kami
(Persebaya asli), bukan pada kelompok lain,” tuturnya.
Selain itu, mereka juga meminta kepada anggota dewan dan Pemerintah Kota
Surabaya untuk membantu memulangkan rekan-rekannya yang masih berada di Jakarta
hingga saat ini. “Tolong mereka dibantu kepulangannya,” ujarnya.
Seperti diketahui, Persebaya 1927 melalui PT Persebaya Indonesia akhirnya
memenangkan gugatan keabsahan label klub asal Kota Surabaya dari PT Mitra Muda Inti Berlian (MMIB) yang notabene Surabaya United, dalam persidangan
niaga di Pengadilan Negeri Surabaya, 30 Juni 2016.
Kemenangan ini membuat PT MMIB tak diperbolehkan lagi menggunakan nama, logo,
dan sebagainya yang mencirikan Persebaya.
Namun hingga saat ini, keputusan pengadilan itu belum secara
resmi disahkan oleh Federasi Sepakbola Indonesia
(PSSI). Pasalnya, PSSI masih meninjau verifikasi dan segala bentuk baik
keanggotaan baru, legalitas, dan lainnya pada Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI, 3 Agustus mendatang. Hal itu diungkapkan
langsung oleh anggota Exco PSSI, Toni Apriliani.
"Di tubuh PSSI banyak yang tidak menginginkan Persebaya kembali.
Mereka harus menyadari kalau Persebaya ada sebelum PSSI," ungkap Hasan.
"Insya Allah untuk aksi sekarang banyak dukungan dari supporter lain, mereka malahan beri dukungan dari Kudus, Lamongan dan
Semarang. Bahkan mereka mendirikan posko untuk teman-teman
yang berangkat nanti," lanjutnya. (F.809) web majalah fakta / majalah fakta online / mdsnacks
No comments:
Post a Comment