Friday, April 1, 2016

ADVETORIAL BATOLA

2016, Tahun Optimalisasi Kinerja
Prioritaskan Jembatan Dan Air Bersih

Bupati Batola, H Hasanuddin Murad, disaksikan Wakil Bupati Batola, H Ma’mun Kaderi, menyerahkan RAPBD tahun 2016 kepada Ketua DPRD Batola
TAHUN 2016 ini, tak terasa sudah memasuki 4 tahun lamanya H Hasanuddin Murad dan H Ma’mun Kaderi memimpin di Kabupaten Barito Kuala yang bermotto Selidah. Dari periode pertama berpasangan dengan H Sukardhi hingga periode kedua berpasangan dengan H Ma’mun Kaderi, sebagai pemimpin di Lebo Ijejela, sudah banyak kemajuan yang telah dicapai pria ramah dan murah senyum itu selama menjabat sebagai Bupati Barito Kuala. Salah satunya adalah meningkatnya PAD dalam setiap tahunnya.
              Dan, pada tahun 2016 ini Anggaran Belanja Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Barito Kuala (Batola) diplot dengan angka sebesar Rp 1.044.592.614.722. Hal tersebut tergambar dalam RAPBD tahun 2016 yang disampaikan Bupati Batola, H Hasanuddin Murad. Sedangkan komposisi lain yang tercantum dalam rancangan anggaran yang diajukan tersebut adalah anggaran pendapatan yang diajukan sebesar Rp 992.592.614.722. Dengan nilai defisit anggaran diperkirakan mencapai Rp 52 miliar.
              “Selanjutnya penerimaan pembiayaan sebesar Rp 66 miliar dan untuk pengeluaran pembiayaan mencapai Rp 14 miliar. Sehingga netto mencapai nilai Rp 52 miliar, sehingga silpa yang diproyeksikan di akhir tahun 2016 adalah nol rupiah,” tutur Hasanuddin Murad saat menyampaikan sambutan dalam pengantar nota keuangan rancangan anggaran pendapatan dan belanja daerah tahun 2016, di ruang rapat paripurna gedung DPRD Kabupaten Batola.
              Dalam rapat yang digabung dengan penyampaian 4 buah raperda yang terdiri dari Raperda Perubahan Atas Perda No.11 Tahun 2011 Tentang Retribusi Jasa Usaha, Raperda tentang Perubahan Atas Perda nomor 12 tahun 2011 Tentang Retribusi Jasa Umum, Raperda tentang Penyertaan Modal Pemkab Batola kepada Bank Perkreditan Rakyat Alalak Kabupaten Batola, dan Raperda Tentang Penyertaan Modal Pemkab Batola kepada Bank Kalsel itu, Bupati Hasanuddin Murad mengatakan bahwa di tahun 2016 ini PDAM Kabupaten Batola akan menerima dana DAK dari pusat untuk penyediaan air baku dari Sungai Pinang sebesar Rp 75 miliar dan untuk penyediaan air baku dari Sungai Tabuk sebesar Rp 100 miliar.
Dengan diperolehnya anggaran hingga ratusan miliar tersebut, diharapkan kinerja PDAM Kabupaten Batola semakin meningkat dan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat akan air bersih. “Tahun 2017 nanti masyarakat Batola tidak lagi kesulitan air bersih,” jelas Bupati Hasanuddin Murad.
               Dalam acara yang dihadiri jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah, seluruh kepala SKPD, para camat dan para ulama serta tokoh masyarakat Bumi Ije Jela itu, Bupati Hasanuddin Murad menyatakan bahwa tahun 2016 adalah tahun optimalisasi kinerja.
Tak hanya itu, mantan anggota DPR RI ini juga menghendaki agar persoalan aset daerah dapat segera diselesaikan, sehingga Kabupaten Batola bisa meraih opini WTP (Wajar Tanpa Pengecualian) dari tim pemeriksa BPK RI. “Agar secepatnya persoalan aset daerah diselesaikan supaya tidak menjadikan kesulitan bagi kita dalam setiap tahunnya dan supaya kita dapat meraih opini WTP,” tandasnya.
               “Ketika tahun 2008 lalu saya berdiri di podium ini, PAD kabupaten ini baru mencapai angka sekitar Rp 400 miliar saja. Tapi saat ini PAD kita sudah mencapai satu trilyun rupiah,” ujarnya, di sela-sela menyampaikan sambutannya dalam Rapat Paripurna Ke-26 Masa Sidang I Tahun Sidang 2015-2016, dalam rangka penyampaian 5 buah raperda di Ruang Rapat Paripurna Gedung DPRD Kabupaten Batola.
Selain meningkatnya jumlah Pendapatan Asli Daerah (PAD), hal lain yang selalu menjadi fokus perhatian dari Bupati Hasanuddin Murad adalah masalah infrastruktur. Menurutnya, untuk tahun 2016 pembangunan jembatan di Kecamatan Tabukan harus selesai.
                Bupati Hasanuddin Murad bertekad di tahun 2016 ini menyelesaikan sejumlah jalan dan jembatan menuju kecamatan-kecamatan, seperti membangun jembatan penghubung antara Desa Pantang Baru, Kecamatan Tabukan, Kabupaten Batola, Provinsi Kalsel, dengan Desa Dadahup, Kabupaten Kapuas, Provinsi Kalteng.
                Perbaikan jalan dan pembuatan jembatan dari Anjir hingga Tabunganen juga menjadi target selesai dalam tahun 2016. “Semuanya harus selesai di tahun 2016, sehingga masyarakat tidak kesulitan lagi ketika harus membawa hasil pertaniannya,” katanya.
Tak hanya itu, hal lain yang juga menjadi fokus sekaligus target pembangunannya adalah pembangunan jaringan air bersih untuk kawasan Anjir Pasar hingga Tamban dan Tabunganen yang air bakunya diambil dari Sungai Pinang, Kabupaten Banjar, serta jaringan Marabahan yang air bakunya diambil dari Sungai Kapuas.

               Hasanuddin menyatakan di tahun 2016 pembangunan instalasi air bersih yang diambil dari Sungai Kapuas sudah harus dilaksanakan. “Dengan dibangunnya instalasi tersebut, masyarakat Kabupaten Batola nantinya tidak lagi merasakan air asin,” ujarnya. (Tim) web majalah fakta / majalah fakta online

No comments:

Post a Comment