4 Terduga Teroris
Ditangkap Di Surabaya
Keempat terduga
teroris tersebut terpengaruh kelompok Sibghatullah
dan Bahrun Naim, tokoh
Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Pol Boy Rafli
Amar.
|
MABES Polri kembali menangkap satu tersangka
terduga teroris asal Surabaya, Ali As’abbah. Penangkapan terhadap terduga
teroris Ali As’abbah merupakan hasil pengembangan atas penangkapan tiga terduga
teroris asal Surabaya pada 8 Juni 2016.
“Sekarang
kami sudah tahan Ali,” kata Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Mabes Polri, Inspektur
Jenderal Boy Rafli Amar, di kantornya, Rabu, (15/6).
Dalam
jumpa pers di hadapan wartawan, Boy Rafli Amar memaparkan peran Ali membantu
membuat bahan peledak dan mengetahui sasaran aksi teror bom rakitan berdaya
ledak tinggi yang akan dilakukan oleh tiga tersangka lainnya, yaitu Priyo Hadi
Purnomo (PHP), Befri Rahmawan (BR) alias Ibnu alias Azis, dan Feri Novandi (FN)
alias Abu Fahri alias Koceng.
Ali
diketahui sebagai pedagang dan bukan merupakan mantan napi dari Lembaga Pemasyarakatan
(LP) Porong, Sidoarjo, Jawa Timur, seperti PHP.
Boy
Rafli Amar menerangkan, keempat terduga teroris tersebut terpengaruh kelompok
Sibghatullah dan Bahrun Naim, tokoh Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Sibghatullah adalah pimpinan kelompok baru yang terafiliasi dengan ISIS, yang
terbentuk pada 2014. Kelompok itu beroperasi di wilayah Yogyakarta (DIY), Nusa
Tenggara Barat (NTB), Madura (Jawa Timur), dan Magelang (Jawa Tengah).
Seperti
dilansir media sebelumnya, PHP adalah mantan narapidana di LP Porong yang
dihukum karena kasus narkoba. PHP bebas pada 2014. Dia juga pernah dipenjara
karena menggelapkan uang di tempat kerjanya. Saat di LP Porong, PHP berkenalan
dengan Sibgotulloh dan Muhammad Sholeh. Sibgotulloh, kata Boy, Rafli Amar, berkaitan
dengan jaringan teroris di Kalimantan, juga dengan Maman Abdurrahman, yang juga
terlibat dalam terorisme pada tahun 2011-2012. Sibgo kini ditahan setelah
ditangkap di Malaysia ketika ia hendak berangkat ke Suriah.
Warkop Titipan Ilahi yang digeledah Densus 88.
|
Dijelaskan
pula, PHP memegang peranan penting merekrut FN, BR, dan Ali. Kemudian, BR
direncanakan akan menjadi eksekutor aksi teror di Surabaya. Adapun targetnya
antara lain kantor-kantor polisi yakni di Jalan Darmo, Jalan Basuki Rahmat,
Taman Bungkul, dan Polres Tanjung Perak Surabaya. “Jadi, sasarannya ditujukan
pada polisi yang sedang bertugas,” ujarnya.
Adapun
alasan pos polisi menjadi target aksi teror lantaran polisi dianggap
memberantas aksi teror. Selain itu, polisi juga dinilai menjadi penghambat
terciptanya negara Daulah Islam.
Keempat
tersangka diduga melanggar pasal 7 dan 9 UU No.15 Tahun 2003 tentang
perencanaan aksi teror dengan ancaman hukuman 20 tahun penjara.
Sebelumnya,
Rabu (8/6) Densus 88 Mabes Polri dibantu Polda Jawa Timur menggerebek sebuah
rumah di Jalan Lebak Timur 3 D/18 Surabaya dan berhasil menangkap 3 pelaku terduga
teroris bersama beberapa barang bukti bom siap ledak, 1 pucuk senjata laras
panjang, senjata rakitan dan handphone (HP).
Untuk
mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, bom yang sudah jadi tersebut
segera dibawa pergi. Bom dimasukkan ke tong yang ada di mobil Gegana. Densus
lalu menggelar semua barang bukti yang ditemukan. Barang bukti kemudian
dimasukkan ke kardus dan dibawa pergi keluar lokasi. Rumah semi permanen
berwarna hijau itu kemudian dipolice line.
Kronologisnya
bermula dari Densus 88 menangkap terduga teroris bernama Feri Novandi (FN) di
bawah jembatan tol di Jalan Gresik Gadukan yang diketahui kos di rumah Sali.
Densus lalu menuju ke Jalan Kalianak 55, tujuannya adalah rumah Sali yang
berada di belakang warung kopi Titipan Ilahi. Di sana Densus 88 menggeledah
kamar kos FN. Lalu Densus 88 mengembangkan kasus ini dengan bergerak ke Jalan
Lebak Timur. Dari rumah milik Sutego tersebut, Densus mengamankan dua terduga
teroris yakni Priyo Hadi Purnomo (PHP) dan Befri Rahmawan (BR).
Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Argo Yuwono.
|
Saat
ditemui wartawan di Polrestabes Surabaya usai penggerebekan, Kabid Humas Polda
Jatim, Kombes Pol Argo Yuwono, mengatakan,”Hasil penggerebekan di TKP, 3 pelaku
berinisial PHP, FN dan BR di sebuah rumah di Jalan Lebak Timur III Surabaya
bersama beberapa barang bukti seperti bom siap pakai dan senjata api laras
panjang dan pendek sudah kita amankan untuk dilakukan pendalaman oleh penyidik
dan kejelasannya akan disampaikan Mabes Polri,” jelasnya.
Argo
Yuwono menambahkan, terkait pengamanan terduga teroris pasca penggerebekan, untuk
kenyamanan masyarakat selama bulan Ramadhan, anggota Polda Jatim diturunkan di
lapangan baik di tingkat polda sampai tingkat polsek-polsek. “Selain itu kita
juga menurunkan beberapa anggota untuk patroli keliling sampai menjelang
sahur,” tambahnya. (Tim) web majalah fakta / majalah fakta online / mdsnacks
No comments:
Post a Comment