Batola Berhasil Budidaya Dan Panen Perdana Bawang
Merah
Bupati
Batola, H Hasanuddin Murad,
saat panen perdana bawang merah.
|
HASANUDDIN Murad selaku Kepala Daerah Kabupaten Barito Kuala (Batola) beserta jajaran dinas dan instansi
terkait terus berupaya untuk melakukan terobosan-terobosan dalam rangka membangun
daerah yang dipimpinnya, dengan mengoptimalkan
lahan yang ada di Bumi Ije Jela.
Sejak beberapa waktu lalu Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Batola
memprogramkan diversifikasi pertanian, yaitu dengan membudidayakan bawang
merah. Berkat kerja keras dan ketelatenan penggarapannya, pada tahun 2016 ini Kabupaten Batola berhasil melaksanakan
uji coba budidaya bawang merah dan melakukan panen. Uji coba di lahan Kelompok
Tani (KT) Tunggak Semi seluas 1,4 hektar yang berada di Desa Danau Karya, Kecamatan
Anjir Pasar, ini berhasil melakukan panen perdana.
Uji
coba dan panen perdana bawang merah yang dikerjakan para
petani tersebut
cukup mencengangkan, hasilnya juga
cukup memuaskan.
Dari hasil ubinan yang dilakukan untuk basah mencapai 3.050 gram per meter
persegi, sedangkan untuk kering mencapai 19.800 gram. Sementara harga jualnya
pun cukup menjanjikan yakni mencapai hingga Rp35 ribu per
kilogram, bahkan bisa lebih.
Jika semua lahan digarap secara maksimal maka
hasilnya sangat memuaskan petani walaupun biaya produksinya juga tergolong mahal
serta dibutuhkan kerja keras dan ketelatenan dalam penggarapannya.
Bupati Batola, H Hasanuddin Murad, menyambut
gembira keberhasilan yang dilaksanakan KT Tunggak Semi tersebut. Mantan Anggota
DPR RI itu mengatakan, diversifikasi yang seperti inilah yang diharapkan pemerintah.
Para petani hendaknya terus melakukan percobaan terhadap jenis tanaman apa saja
yang bisa diterapkan. Ia mengaku senang melihat hasil panen bawang merah
tersebut. "Di Batola bukan saja padi, tapi bawang merah pun bisa tumbuh
dengan baik," katanya.
Khusus budidaya bawang merah ini, Bupati Hasanuddin Murad
menyatakan
ketertarikannya atas budidaya jenis bawang merah ini dan berencana untuk turut menanamnya.
Bupati yang hobi bertani itu mengatakan, selama ini ia sudah mencoba berbagai jenis
perkebunan seperti jeruk dan karet. Namun hasilnya tidak seprospek bawang merah
ini.
Karena itu ia mengimbau para petani lainnya untuk
turut menerapkan jenis budidaya bawang merah di samping juga mencoba menerapkan
jenis budidaya lainnya.
“Coba bersama-sama berpikir apa saja yang
bisa diterapkan. Di tempat kita ini banyak tanah telantar yang bisa dimanfaatkan.
Insya Allah pemerintah akan mengawal dan membantu,” katanya.
Selain menyarankan petani mencoba menggalakkan
segala jenis pertanian, mantan Dosen Hukum Unlam itu juga mengimbau petani tidak
malas dan tidak malu berprofesi sebagai petani. Karena, sebutnya, selain mulia juga
akan membawa kesejahteraan jika pekerjaannya dilakukan secara sungguh-sungguh.
Terhadap budidaya bawang merah, bupati mengharapkan,
hendaknya jangan berhenti sampai di sini namun terus dilakukan, bahkan kalau bisa
juga diikuti para petani lainnya.
Seperti
diketahui, bawang merah tidak hanya sebagai penyedap masakan, tapi juga untuk
kesehatan tubuh, dan media pengobatan. Dan, manfaat bawang merah yang membuatnya
fenomenal di dunia medis adalah kemampuannya dalam memerangi kanker dan
berbagai penyakit berbahaya lainnya. Ia juga dapat dijadikan sumber
antioksidan yang sangat ampuh untuk memerangi radikal bebas di dalam tubuh.
"Di
Batola bukan saja padi, tapi bawang merah pun bisa tumbuh dengan baik,"
kata Hasanuddin Murad.
|
Bawang
merah pada umumnya digunakan sebagai bumbu masakan. Bawang merah kerap
kali menjadi bumbu wajib pada masakan, karena bawang merah menjadi semacam
penguat rasa bagi masakan. Selain itu, bawang merah adalah makanan padat
nutrisi yang berarti rendah kalori dan tinggi nutrisi yang bermanfaat
seperti vitamin, mineral dan antioksidan.
Kandungan gizi bawang merah adalah satu cangkir
bawang merah cincang mengandung sekitar 64 kalori; 15 gram karbohidrat; 0 gram
lemak; 0 gram kolesterol; 3 gram serat; 7 gram gula; 2 gram protein dan 10%
lebih dari kebutuhan harian vitamin C, vitamin B-6 dan mangan, dan
memiliki sejumlah kandungan kalsium, zat besi, asam folat, magnesium, fosfor
dan kalium antioksidan quercetin dan sulfur.
Tingginya
kandungan gizi ini membuat bawang merah tidak kalah baiknya dengan bawang putih
yang sama-sama sangat ampuh menangkal penyakit berbahaya dan menjaga kesehatan
tubuh.
Salah satu Anggota KT Tunggak Semi, Sugian
Noor, mengatakan, panen perdana bawang merah dilakukan atas
program Pemkab Batola. Sebelumnya, katanya, sejak tahun 2014
uji coba dilakukan sebanyak tiga kali dari bibit bantuan BBSB Banjarbaru.
Budidaya bawang merah ini, tambah
Sugian
Noor, sangat ditentukan oleh kualitas bibit, pengairan dan pengendalian hama serta
penyakit berupa obat-obatan.
Kepala Dinas Pertanian dan TPH Batola,
Zulkifli Yadi Noor, menerangkan, panen perdana bawang merah ini merupakan
program diversifikasi dalam rangka meningkatkan pendapatan petani. Sekaligus dalam
mengapresiasi dan memfasilitasi program Pemprov Kalsel Tahun 2014 dan difasilitasi
APBD Batola. “Program ini juga salah satu dari program ketahanan pangan untuk meningkatkan
pendapatan petani,” katanya.
Panen perdana bawang merah di Desa Danau Karya
ini juga diikuti para Forkompimda dan isteri, Ketua TP PKK Batola yang juga Ketua DPRD Provinsi Kalsel, Hj Noormiliyani AS SH, Ketua GOW
Batola, Hj Fauliah Ma’mun Kaderi, dan Ketua DWP Batola, Hj Sri Wahyuningsih Supriyono,
serta para pimpinan SKPD Provinsi Kalsel dan Batola. (Tim) web majalah fakta / majalah fakta online / mdsnacks
No comments:
Post a Comment