SILPA APBD Pemprov Bali TA 2015 Hanya 10,10 %
Anggota Komisi II DPRD Provinsi Bali, Gede
Kusuma Putra.
|
SERAPAN anggaran untuk membiayai berbagai program pembangunan
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali dan transfer ke daerah pada APBD Pemprov
Bali Tahun Anggaran 2015 sangat tinggi, mencapai Rp 4,999 triliun lebih atau
89,90 persen, dari yang ditargetkan Rp 5,560 triliun lebih. Dengan demikian,
Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA) sebesar Rp 674, 677 miliar lebih atau
10,10 persen.
Hal tersebut disampaikan Gubernur Bali, Made Mangku Pastika, saat
pidato penyampaian Ranperda Tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Provinsi
Bali Tahun Anggaran 2015 pada Rapat Paripurna DPRD Bali, Senin (13/6).
Jumlah SILPA ini menyusut cukup besar dibandingkan Tahun
Anggaran 2014 yang sebesar hampir Rp 1 triliun (Rp 905,742 miliar lebih).
Bahkan jumlah SILPA Tahun Anggaran 2015 ini menurun drastis dibanding Tahun
Anggaran 2011, 2012 dan 2013 yang mencapai 24 persen.
Sejumlah anggota DPRD Provinsi Bali pun menyampaikan apresiasi
kepada Gubernur Pastika karena rendahnya SILPA tersebut. Sikap dewan ini
berbanding terbalik dengan tahun-tahun sebelumnya yang mengkritik keras
Gubernur Pastika karena SILPA yang terlalu besar.
"SILPA Tahun Anggaran 2015 itu hampir 10 persen. SILPA Tahun
Anggaran 2015 itu bisa ditekan, jumlahnya hanya Rp 674 miliar lebih. Bandingkan
dengan SILPA Tahun Anggaran 2014 yang hampir Rp 1 triliun dan SILPA Tahun
Anggaran 2011, 2012 dan 2013 yang mencapai 24 persen. SILPA memang tidak boleh
lebih dari 10 persen," kata Anggota Komisi II DPRD Provinsi Bali, Gede
Kusuma Putra, saat dikonfirmasi usai rapat paripurna, di ruang kerjanya.
Lebih lanjut ia mengatakan, SILPA yang rendah pada Tahun
Anggaran 2015 itu menunjukkan penyerapan anggaran untuk membiayai program
pembangunan sangat tinggi. Untuk diketahui, rendahnya penyerapan anggaran di
daerah selama ini menjadi persoalan serius. Bahkan, Presiden Jokowi pernah
menyoroti rendahnya penyerapan anggaran di daerah.
"Penyerapan anggaran tahun 2015 sangat tinggi, hampir 90
persen. Itu artinya berbagai program pembangunan bisa dijalankan. Ini patut
diapresiasi," kata Kusuma Putra.
Kendati SILPA Tahun Anggaran 2015 sudah bisa ditekan mencapai
hampir 10 persen, namun politisi PDIP yang pada tahun-tahun sebelumnya getol
menyoroti SILPA yang besar ini tetap meminta Pemprov Bali untuk bisa menekan
lagi SILPA Tahun Anggaran 2016 yang sedang berjalan dan tahun-tahun
mendatang.
"SILPA sebesar 10 persen itu sudah bagus. Tapi kita
berharap SILPA bisa berkurang lagi pada tahun-tahun anggaran selanjutnya,"
pungkas Kusuma Putra.
Sementara itu, masih terkait laporan pertanggungjawaban Gubernur
Pastika pada rapat paripurna tersebut, dijelaskan oleh mantan Kapolda Bali ini
bahwa realisasi pendapatan daerah pada tahun anggaran 2015 sebesar Rp 4,967 triliun
lebih. Jumlah tersebut melampaui target yang ditetapkan sebesar Rp 4,900 triliun
lebih. (Rie) web majalah fakta / majalah fakta online / mdsnacks
No comments:
Post a Comment