Thursday, May 19, 2016

LINTAS ACEH

Program 1 Milyar Pohon Wujud Kepedulian Terhadap Lingkungan

Bupati Simeulue, Drs H Riswan NS, saat menanam pohon 
BUPATI Simeulue, Drs H Riswan NS, pada saat pelaksanaan program pemerintah menanam 1 milyar pohon yang digelar di tepi Pantai Desa Situbuk, Kecamatan Teupah Tengah, dalam arahannya mengatakan, program pemerintah menanam 1 milyar pohon harus kita laksanakan dengan baik, karena hal itu sebagai wujud kepedulian kita terhadap lingkungan dan merobah tingkah laku manusia yang semula hanya menebang, ke sifat yang lebih baik dan suka menanam pohon. “Jangan seperti yang kita lakukan hari ini, kita menanam pohon sementara di hadapan kita ada pohon yang ditebang. Kebetulan pada acara ini ada pohon yang sudah ditebang. Hal ini sudah bertolak belakang dengan program yang kita lakukan ini”.
Bupati mengharapkan kepada seluruh masyarakat Simeulue agar melaksanakan penanaman pohon bukan hanya jenis mahoni dan gaharu akan tetapi tanamlah yang dapat meningkatkan ekonomi masyarakat, seperti tanaman cengkeh, karet, pala dan lain sebagainya yang dapat mendatangkan hasil dan merobah perekonomian masyarakat itu sendiri.
“Kabupaten Simeulue sedang melaksanakan penanaman sejuta karet tetapi masyarakat bukan meminta berapa batang jumlah karet yang diberikan, tetapi berapa gaji saya untuk menanam dan berapa upah pagar. Berbeda dengan orang-orang tua kita dulu, mereka tidak diberikan bantuan dari pemerintah tetapi mereka sanggup menanam sendiri ribuan batang cengkeh, bahkan mereka pun  tidak meminta upah. Ke depan saya mengharapkan kepada Kepala Dinas Kehutanan Kabupaten Simeulue agar tidak lagi menganggarkan dana tersebut,” ujar bupati.
 Riswan juga menginstruksikan kepada seluruh kepala dinas agar gedung-gedung pemerintahan dan sekolah-sekolah ditanami pohon yang menghasilkan sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat.

Di sisi lain Bupati Simeulue sangat menyayangkan tindakan mahasiswa Simeulue yang menggelar aksi demo di kantor Gubernur Aceh yangmenyebutkan bahwa akan masuk ke Simeulue sebanyak 1.100 kepala keluarga (KK) transmigrasi. “Padahal yang benar adalah 50 KK termasuk 10 KK transmigrasi lokal. Saya meminta kepada seluruh orangtua yang anaknya kuliah di luar daerah agar memberikan pengarahan agar tidak terprovokasi oleh orang-orang yang menghembuskan isu untuk menjatuhkan Bupati dan Wakil Bupati Simeulue. Negara kita adalah NKRI jadi siapa pun yang tinggal dan mencari makan di Simeulue tidak ada satu orang pun yang dapat menolaknya karena transmigrasi adalah program pemerintah pusat yang harus kita patuhi. Kalau kita menolak mereka bagaimana nanti nasib anak-anak kita yang sedang menimba ilmu di luar daerah bila mereka juga menolak anak-anak kita dalam mencari ilmu dan tinggal di luar daerah tersebut, seperrti di Pulau Jawa, Medan, Banda Aceh dan daerah lainnya di Indonesia”. (Mohd. Azis) web majalah fakta / majalah fakta online

No comments:

Post a Comment